Kamis, 21 Januari 2016

SHOLAWAT SULTHON SENILAI 100.000 SHOLAWAT

Tidak ada komentar:

SHOLAWAT SULTHON (SHOLAWAT YANG SENILAI DENGAN 100 RIBU SHOLAWAT):
Diriwayatkan bahwa Sulthon Mahmud AI Gornawiy, Beliau di awal pemerintahannya duduk setelah Sholat subuh sibuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak 300 ribu x (kali) sampai siang hari dan orang-orang (Rakyatnya) duduk di pintu, menunggu 'keluarnya (Shulton Mahmud) untuk menyelesaikan hajatnya setelah keadaan ini berlangsung lama, maka Beliau melihat Nabi SAW di dalam tidurnya Nabi mengatakan kepadanya "Apa ini pemanjangan waktu sehingga rakyatmu telah menunggu keluarnya kamu"; maka Sulthon Mahmud menjawab saya duduk menghabiskan waktu lama karna saya bersholawat kepadamu dalam jumlah tertentu (300 ribu kali) dan saya tidak berdiri sebelum selesai. Maka Nabi Muhammad SAW mengatakan kepadanya "Ini menyusahkan Orang lemah (Rakyatmu) dan yang punya hajat"; akan tetapi saya (Nabi) akan mengajarkan kepadamu Sholawat yang ringkas, yang mana apabila kamu membacanya satu kali sebanding 100 ribu kali, jadi kamu tinggal membaca 3 x kali saja sudah sebanding 300 ribu kali,, setelah itu kamu keluar menemui rakyatmu untuk menyelesaikan urusan-urusan mereka, sehinggga kamu mendapat pahala Sholawat 300 ribu kali dan mendapat pahala memberi manfaat kepada Orang Muslimin, maka diapun (Sulthon Mahmud) mempelajari Sholawat itu dari Nabi Muhammad SAW lalu dia mengamalkannya secara rutin. Setelah itu Beliau melihat Nabi Muhammad SAW lagi yang kedua kalinya dan Nabi SAW mengatakan kepadanya "Amalan apa yang kamu amalkan sehingga kamu melelahkan Malaikat di dalam mencatat pahala amalanmu"; Maka beliau menjawab, Saya tidak mengamalkan sesuatu kecuali sholawat yang Kau ajarkan kepadaku.
* (Keterangan : Sumber ini didapat dari Kitab Al-Qirtos fi Manaqib Al Attas)

# Terjemahan Sholawat Sulthon:
“Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah rahmatnya Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah keutamaan dari Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah ciptaan Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa-apa yang ada dalam pengetahuan Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kemuliaan dari Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah huruf Kalamullah (Kitab-Kitab Allah). Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kalimat Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak tetesan air hujan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah daun-daun pepohonan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah butir pasir di gurun. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah biji-bijian dan buah-buahan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah yang dinaungi kegelapan malam dan diterangi oleh benderang siang. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang telah bershalawat kepadanya. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang belum bershalawat kepadanya. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah napas-napas makhluk ciptaan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa yang ada di seluruh langit. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah tiap-tiap sesuatu yang ada di dalam dunia dan akhirat. Dan segenap shalawat dari Allah beserta para malaikat-Nya, dan para Nabi-Nya, dan para Rasul-Nya, dan seluruh ciptaan-Nya, semoga tercurah atas junjungan para Rasul, pemimpin orang-orang yang bertaqwa, pemuka para ahli surga, pemberi syafa’at orang-orang yang berdosa, Nabi Muhammad dan juga atas keluarganya, para sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, ahli baitnya, para pemimpin yang telah lampau, para guru yang terdahulu, para syuhada dan orang-orang soleh, dan yang senantiasa taat kepada Allah seluruhnya, dari penghuni bumi dan langit, dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan Engkau Yang Maha Mulia dari semua yang mulia, segala pujian bagi Allah Tuhan alam semesta."
=================================
Semoga bermanfaat

Hukum memakan Keong sawah , Bekicot , Jangķrik , dan Ulat

Tidak ada komentar:
Keong, Bekicot, Jangkrik, Laron, dan Ulat

1. KEONG SAWAH

Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air yang mudah dijumpai di perairan tawar Asia tropis, seperti di sawah, aliran parit, serta danau. Hewan bercangkang ini dikenal pula sebagai keong gondang, siput sawah, siput air, atau tutut. Bentuknya agak menyerupai siput murbai, masih berkerabat, tetapi keong sawah memiliki warna cangkang hijau pekat sampai hitam. Sebagaimana anggota Ampullariidae lainnya, ia memiliki operculum, semacam penutup/pelindung tubuhnya yang lunak ketika menyembunyikan diri di dalam cangkangnya. Hewan ini dikonsumsi secara luas di berbagai wilayah Asia Tenggara dan memiliki nilai gizi yang baik karena mengandung protein yang cukup tinggi.Adapun hukum mengkonsumsinya adalah halal (sesuai keputusan Bahtsul Masail PCNU Kab. Probolinggo) sesuai keterangan dari kitab Al-Madzahibul Arba’ah Juz II Halaman 3

فلا يجوز اكل الحشرات الضارة… اما إذا اعتاد قوم اكلها ولم تضرهم وقبلتها انفسهم, فالمشهور عندهم انها لاتحرم ( المذاهب الاربعة, الجزء ٢ ص ٣

"Tidak dibolehkan memakan hewan jenis serangga yang membahayakan... Adapun jika suatu daerah, orang-orang sudah terbiasa memakan hewan tersebut dan berindikasi tidak membahayakan serta mereka menerimanya, maka menurut pendapat yang masyhur hukum memakannya tidak haram." (al Madzahib al Arba'ah juz 2 hlm 3)

2. BEKICOT atau SIPUT DARAT
 
الْحَلَرُوْنَ)... (وَحُكْمُهُ) التَّحْرِيْمُ لاِسْتِخْبَاثِهِ. وَقَدْ الَّرافِعِى فِى السَّرَطَانِ اِنَّهُ يَحْرُمُ لِمَا فِيْهِ مِنَ الضَّرَرِ وَلاَنَّهُ دَاخِلٌ فِى عُمُوْمِ تَحْرِيْمِ الصَّدَفِ.

(Bekicot) … (dan hukumnya) diharamkan karena menjijikkan. Imam Ar Rafii sungguh telah berkata dalam masalah kepiting: Sesungguhnya bekicot itu haram karena di dalammnya terdapat kemudharatan (bahaya), dan karena bekicot itu masuk dalam ke umuman dari keharaman rumah kerang." (Hayatu al-Hayawan al-Kubra juz 1 hLM 237)

3. JANGKRIK


Jangkrik hukumnya haram dimakan meskipun mungkin enak.

الصرصر:ويقال له الصرصار أيضا، حيوان فيه شبه من الجراد، قفاز يصيح صياحا رقيقا، وأكثر صياحه بالليل ولذلك سمي صرار الليل، وهو نوع من بنات وردان عري عن الأجنحة.
وقيل: إنه الجدجد وقد تقدم أن الجوهري فسر الجدجد بصرار الليل، ولا يعرف مكانه إلا بتتبع صوته، وأمكنته المواضع الندية، وألوانه مختلفة فمنه ما هو أسود، ومنه ما هو أزرق، ومنه ما هو أحمر، وهو جندب الصحارى والفلوات. وحكمه: تحريم الأكل لاستقذاره.

(Kitab Hayatu al-Hayawan al-Kubro juz 2 hal 86)

4. LARON

Laron hukum memakannya adalah haram.

( الأرضة ) دويبة صغيرة كنصف العدسة تاكل الخشب وهي التى يقال لها السرفة وهي دابة الأرض التى ذكرها الله تعالى في كتابه ولما كان فعلها في الأرض اضيفت اليها قال القزوينى فى الأشكال اذا اتى على الارضة سنة نبت لها جناحان طويلان تطير بهما ... ومن شأنها أنها تبنى لنفسها بيتا حسنا من عيدان تجمعها مثل غزل العنكبوت منخرطا من اسفله الى أعلاه (الحكم) يحرم أكلها لإستقذارها اهـ

"Rayap atau serangga kecil seukuran separuh biji-bijian, pemakan kayu, dikenal juga dengan nama tempayak. Hewan merayap dibumi inilah yang dicantumkan Allah dalam al-Quran, berkata al-Qazwiny dalam kitab al-Isykaal, “Bila dibumi tiba musim semi ia memiliki dua sayap panjang yang dia gunakan terbang, sebagian karakternya ia mampu membangun untuk dirinya sarang indah dari potongan-potongan kayu yang ia gunakan untuk berkumpul sebagaimana pintalan laba-laba yang berkatung dari bawah hingga keatas.

Lebah atau tawon juga haram dimakan walaupun susunya halal diminum. Akan tetapi ada Ulama Salaf yg menghalalkannya sebagaimana belalang dan ini adalah pendapat lemah (dho’if) dalam madzhab.

(Kitab Tahqiqul Hayawan juz I hal 60)

5. ULAT atau KEPOMPONG

Kepompong hukumnya haram, ia termasuk jenis serangga yang berdaging kotor dan tidak baik.

الاساريع : بفتح الهمزة دود احمر يكون فى البقل ينسلخ فيصير فراشا. قال ابن مالك قال ابن السكيت و الاصل يسرع بالفتح الا انه ليس فى الكلام يفعل. و قال قوم الاساريع دود حمر الرؤوس، بيض الاجساد تكون فى الرمل يشبه بها اصابع النساء. انتهى

Al-asari' (larva) adalah ulat merah yang berada di sayur sayuran yg akan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Bentuknya mirip dengan jari-jari wanita, berkepala merah dan berbadan putih.

الحكم : يحرم اكلها لانها من الحشرات

Hukumnya haram dimakan karena termasuk jenis serangga.

(Kitab Hayatul Hayawan Kubro juz 1 hal 42)

4 Resep Keselamatan

Tidak ada komentar:


                   “Resepe wong sing kepengen selamet, iku ono papat : (1) nek dilarani wong liyo gelem ngapuro, (2) ora gelem nglarani wong liyo, (3) ora arep-arep pewehe wong liyo lan (4) seneng peweh mareng wong liyo.”

Naliko ngaji kitab Kifayatul Al-Atqiya

             “Resepnya orang yang ingin selamat, itu ada empat : (1) kalau disakiti orang lain mau memaafkannya, (2) tidak mau menyakiti orang lain, (3) tidak mengharap pemberian orang lain lan (4) senang memberi kepada orang lain.”

Ketika pengajian kitab Kifayatul Al-Atqiya


Jumat, 15 Januari 2016

Doa Syifa' atau Penyembuh

Tidak ada komentar:

             Do'a Bismillah 5 ini di amalkan sebagai Syifa’ atau penyembuh berbagai penyakit. di saat Membaca doa ini hendaklah dengan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT Yang Menyembuhkan dan memberi kesehatan .



Artinya :

1) Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2) Dengan nama Allah Yangg Menyembuhkan.
3) Dengan nama Allah Yang Mencukupkan.
4) Dengan nama Allah Yang Memberikan kesehatan yang baik.
5) Dengan nama Allah yang tidak memberi kemudaratan dengan namanya akan sesuatu pun di dunia dan di langit dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


Cara Mengamalkanya :

Letakkan tangan di tempat yang sakit, tarik nafas, kemudian bacalah Bismillah 5 ini sebanyak tujuh kali. Kemudian tiupkan di tempat yang sakit itu. Kemudian tiupkan juga ke satu gelas air. Kalau anggota yang sakit itu tidak boleh disentuh dengan tangan karena sakit atau sukar disentuh, boleh meletakkan tangan di bagian anggota lain dengan i’tikad bahwa anggota tersebut adalah anggota yang sakit. atau ketika sebelum minum Obat.

Insyaalloh, mudah-mudahan sembuh dari penyakit yang di alami. Kita hanya mampu berdoa dan berikhtiar serta bertawakal, Allah SWT Yang Maha Menyembuhkan.

Kamis, 14 Januari 2016

5 Cara Dakwa Wali Songo menyebarkan ISLAM di Nusantara .

Tidak ada komentar:

                   Masyarakat muslim di pulau Jawa tentu mengenal siapa itu Walisongo. Mereka adalah 9 orang yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa sehingga bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.

Masyarakat yang saat itu sudah menganut kepercayaan dan agama lain, tentu tidak bisa dengan mudah diajak menganut agama Islam. Karena itulah, para wali ini memiliki cara tersendiri untuk mengajak masyarakat kepada Islam.

1. Wayang Sebagai Media Dakwah
Di Jawa sejak dulu sebenarnya sudah mengenal dengan cerita pewayangan. Pagelaran wayang ini diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu seperti upaca kelahiran, pernikahan, atau upacara tolak bala. Karena itulah biasanya ada kegiatan menambahkan sesaji saat menjalankan prosesi wayangan.



Setelah agama Hindhu, Budha dan Islam masuk ke Jawa, wayang menjadi salah satu alat untuk menyebarkan agama. Walisongo juga menggunakan wayang sebagai media dakwah. Karena itulah kemudian muncul nama lakon dan cerita yang disesuaikan dengan agama Islam. Seperti Layang Kalimosodo yang mengajarkan kalimat syahadat, atau para tokoh Punakawan yang merupakan penasihan Pandawa dan membawa misi agama Islam. Jika dibandingkan dengan cerita Pandawa dari India, maka tidak akan ditemukan lakon-lakon Punakawan.

2. Seni Gamelan dan Tembang
Seni musik gamelan dan lagu tembang yang biasanya memang lekat dengan kepercayaan Jawa zaman dulu juga menjadi salah satu media untuk menyebarkan agama Islam. Hanya saja, lagu tembang yang diciptakan tentu berbeda dengan tembang lain karena disisipi dengan ajaran Islam.




Tembang Tombo Ati yang mengajari ajaran Islam misalnya, sebenarnya adalah ciptaan Sunan Bonang. Sedangkan lagu lir ilir merupakan ciptaan Sunan Kalijaga. Kedua tembang ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar lebih bertakwa. Kemudian ada juga tembang Sinom dan Kinanthi yang merupakan ciptaan Sunan Muria yang dibuat dengan tujuan yang sama.

3. Perayaan dan Adat yang Diarahkan Agar Lebih Islami
Sunan Kalijaga paham betul bahwa masyarakat Jawa menyukai perayaan apalagi jika diiringi dengan musik gamelan. Karena itulah para wali kemudian menyelenggarakan Sekaten dan Grebeg Maulud yang diselenggarakan pada hari lahir Nabi Muhammad SAW.



Dalam perayaan ini, gamelan diperdengarkan untuk mengundang penduduk. Kemudian diikuti dengan dakwah dan pemberian sedekah Raja berupa gunungan. Dengan cara ini, maka masyarakat kemudian semakin tertarik untuk mempelajari Islam.
Selain itu, tradisi adat Jawa yang mengirim sesaji dan selamatan kemudian diubah dan diarahkan dengan cara yang lebih Islami. Selamatan dilakukan tapi niat dan doanya bukan kepada dewa, tapi kepada Allah. Dan makanan tidak digunakan sebagai sesaji untuk dewa, tapi dibagikan sebagai sedekah kepada penduduk setempat.

4. Pendidikan
Selain cara-cara akulturasi budaya, Islam juga disebarkan melalui pendidikan pondok pesantren. Pesantren ini mendidik para santri dari berbagai daerah agar lebih memahami dan mampu mengamalkan tentang Islam.



Setelah para santri tamat pendidikan pesantren, mereka kemudian bisa mendirikan pesantren baru di daerah asalnya. Dengan demikian agama Islam bisa berkembang dan menyebar dengan lebih cepat.

5. Banyak Membantu Masyarakat
Salah satu langkah terbaik untuk membuat seseorang tertarik untuk mempelajari agama adalah dengan memberi contoh lewat akhlak. Nah, para wali ini mencontohkan sikap yang lembut, dan suka membantu sehingga mereka banyak disukai oleh masyarakat.




Sunan Giri misalnya terkenal di kalangan kasta rendah yang selalu ditindas oleh mereka dari kasta yang lebih tinggi. Ia menjelaskan bahwa dalam Islam semua kedudukan manusia adalah sama. Para wali juga membantu masyarakat dalam hal pengobatan, membantu membuat aliran air untuk sawah masyarakat, dan masih banyak lagi. Dengan menunjukkan sikap seperti inilah banyak orang yang kemudian tertarik untuk mendalami Islam.
Pada masa itu, masyarakat Jawa memang masih lekat dengan kepercayaan nenek moyang. Islam yang baru masuk Nusantara akan sulit berkembang jika disebarkan dengan cara yang agresif atau melalui kekerasan. Maka dari itu para wali kemudian berusaha mengenalkan Islam kepada masyarakat dengan cara yang lebih bersahabat. Ternyata usaha ini juga berhasil, terbukti dengan banyaknya penganut agama Islam pada masa itu hingga sekarang.

 
back to top