Minggu, 31 Desember 2017

MENGENAL NAMA-NAMA WALIMAH (JAMUAN)

Tidak ada komentar:

قَالَ الشَّافِعِيُّ ، رَحِمَهُ اللَّهُ : " الْوَلِيمَةُ الَّتِي تُعْرَفُ : وَلِيمَةُ الْعُرْسِ ، وَكُلُّ دَعْوَةٍ عَلَى إِمْلَاكٍ أَوْ نِفَاسٍ أَوْ خِتَانٍ أَوْ حَادِثِ سُرُورٍ ، فَدُعِيَ إِلَيْهَا رَجُلٌ ، فَاسْمُ الْوَلِيمَةِ يَقَعُ عَلَيْهَا

Imam as-Syafi’i berkata “Walimah yang dikenal (dalam islam) adalah walimah ‘Urs dan setiap jamuan yang diadakan atas dasar mendapatkan sesuatu, persalinan, khitanan atau kebahagiaan yang baru diperoleh kemudian jamuan tersebut dijadikan undangan maka nama walimah layak disematkan padanya”. [Al-Haawy fii Fiqh as-Syaafi’i IX/555]

ISTILAH-ISTILAH WALIMAH YANG DIKENAL DALAM ISLAM

ويقال لدعوة الختان إعذار ولدعوة الولادة عقيقة ولسلامة المرأة من الطلق خرس وقيل الخرس لطعام الولادة ولقدوم المسافر نقيعة ولإحداث البناء وكيرة ولما يتخذ للمصيبة وضيمة ولما يتخذ بلا سبب مأدبة

=Jamuan khitanan disebut “ I’DZAAR ”,
=Jamuan kelahiran disebut “ AQIQAH “,
=Jamuan terselamatkannya wanita dari jatuhnya talak disebut “ KHARS “ namun pendapat lain menyatakan khars adalah jamuan untuk kelahiran anak,
=Jamuan sampainya seseorang dari bepergian disebut “ NAQI’AH “,
=Jamuan seusai membangun rumah disebut “ WAKIIRAH “,
=Jamuan selamat dari bencana disebut “ WADHIMAH “, dan
=Jamuan yang diadakan tanpa alasan disebut “ MA’DABAH “.
[Raudhah at-Thoolibiin III/64]

وَالْوَلَائِمُ سِتٌّ : وَلِيمَةُ الْعُرْسِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى اجْتِمَاعِ الزَّوْجَيْنِ . وَوَلِيمَةُ الْخُرْسِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى وِلَادَةِ الْوَلَدِ . وَوَلِيمَةُ الْإِعْذَارِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى الْخِتَانِ . وَوَلِيمَةُ الْوَكِيرَةِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى بِنَاءِ الدَّارِ . قَالَ الشَّاعِرُ : كُلُّ الطَّعَامِ تَشْتَهِي رَبِيعَةُ الْخُرْسُ وَالْإِعْذَارُ وَالْوَكِيرَهْ وَوَلِيمَةُ النَّقِيعَةِ : وَهِيَ وَلِيمَةُ الْقَادِمِ مِنْ سَفَرِهِ ، وَرُبَّمَا سَمُّوا النَّاقَةَ الَّتِي تُنْحَرُ لِلْقَادِمِ نَقِيعَةً ، قَالَ الشَّاعِرُ : إِنَّا لَنَضْرِبُ بِالسُّيُوفِ رُءُوسَهُمْ ضَرْبَ الْقُدَارِ نَقِيعَةَ الْقُدَّامِ وَوَلِيمَةُ الْمَأْدُبَةِ : هِيَ الْوَلِيمَةُ لِغَيْرِ سَبَبٍ . فَإِنَّ خُصَّ بِالْوَلِيمَةِ جَمِيعُ النَّاسِ سُمِّيَتْ جَفَلَى ، وَإِنْ خُصَّ بِهَا بَعْضُ النَّاسِ ، سُمِّيَتْ نَقَرَى

Macam Walimah yang dikenal dalam Islam ada enam:

1. Walimah ‘Urs : Walimah yang diadakan atas dasar pertemuan dua insan dalam membentuk rumah tangga
2. Walimah Khurs : Walimah yang diadakan atas dasar lahirnya seorang anak
3. Walimah I’dzaar : Walimah yang diadakan atas dasar khitanan
4. Walimah Wakiirah : Walimah yang diadakan atas dasar membangun rumah
5. Walimah Naqii’ah : Walimah yang diadakan atas dasar kedatangan seseorang dari bepergian
6. Walimah Ma’dabah : Walimah yang diadakan atas dasar tanpa sebab. Bila undangan walimah tersebut mencakup semua lapisan masyarakat dinamakan ‘JAFLAA’, bila hanya sebatas kalangan tertentu saja dinamakan ‘NAQRAA’.
 [Al-Haawy fii Fiqh as-Syafi’i IX/555].
.
Wallaahu A'lamu Bis showaab
Semoga ada manfaatnya

MANUSIA ITU MAKHLUK TERHORMAT DAN SALING MENGHORMATI

Tidak ada komentar:
                    Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk (ciptaan) Tuhan yang mulia dan terhormat. Tuhan menegaskan hal ini dalam firman-Nya :

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang hal-hal yang baik dan Kami sangat mengunggulkan mereka atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan". (Q.S. al-Isra, 17:70).

                 Tuhan menyebut "Bani Adam" yang berarti manusia, tanpa menyebut identitas apapun. Jadi itu berarti siapapun dia, dari manapun dia, agama apapun dia, suku apapun, berbahasa apapun dan berjenis kelamin apapun. Selama dia disebut manusia, maka dia adalah terhormat. Aristoteles, mendefinisikan manusia sebagai binatang yang berpikir. Berpikir adalah ciri khas manusia, yang membedakannya dari ciptaan Tuhan yang lain.

                Atas dasar ini, maka tidaklah patut bagi siapapun untuk merendahkan, menghina dan mengutuk manusia dengan identitas kultural dan keyakinan atau agama apapun. Penghukuman terhadap manusia hanya bisa dilakukan karena tindakannya, bukan karena manusianya.

Menghormati Jenazah

                Kita diperintahkan menghormati manusia bukan hanya saat masih hidup, tetapi juga saat ia mati. Imam al-Muslim dalam kumpulan hadits sahihnya menyebutkan :

عن جابر بن عبد الله قال : مرت جنازة فقام لها رسول الله صلى الله عليه وسلم وقمنا معه فقلنا : يارسول الله انهايهودية . فقال إن الموت فزع . فاذا رايتم الجنازة فقوموا ". رواه مسلم .

“Dari Jabir bin Abd Allah. Ia mengatakan : “Suatu hari kami melihat keranda jenazah lewat. Nabi kemudian berdiri. Kami pun ikut berdiri bersamanya. Lalu kami mengatakan : “Wahai nabi, itu jenazah orang Yahudi”. Beliau mengatakan : “Kematian itu membuat kesedihan yang mendalam. Bila kalian melihat jenazah, berdirilah. (H.R. Muslim, Sahih: 2181).

حدثنا آدم ، حدثنا شعبة ، حدثنا عمرو بن مرة قال : سمعت عبد الرحمن بن أبي ليلى قال: كان سهل بن حنيف وقيس بن سعد قاعدين بالقاديسية فمروا عليهما بجنازة فقاما. فقيل لهما انها من أهل الأرض اى من أهل الذمة. فقالت : أن النبي صلى الله عليه وسلم مرت به جنازة فقام فقيل له : انها جنازة يهودي . فقال : أليست نفسا؟. رواه البخاري

"Di Qadisiah, usai menempuh perjalanan jauh, Sahl bin Hanif dan Qais bin Sa’ad duduk untuk beristirahat. Tiba-tiba ada sekelompok orang memikul keranda (jenazah). Keduanya berdiri. Orang lain yang melihatnya memberitahu keduanya bahwa jenazah tersebut adalah orang kafir yang dilindungi, yaitu Yahudi. Lalu mereka mengatakan : "kami pernah bersama Nabi, lalu ada jenazah orang Yahudi lewat, Nabi berdiri. Kami katakan : “Nabi, itu kan jenazah orang Yahudi ?”. Nabi mengatakan :

 أليست نفسا؟"

“Bukankah ia adalah jiwa (manusia?.” . (Hadits Sahih al-Bukhari).

Sabtu, 30 Desember 2017

Ngintiro Nanging Ojo Nganti Kinter

Tidak ada komentar:
       

 
              Perubahan dan perkembangan Zaman  akan selalu terjadi  , IPTEK memberi kemajuan dg cepat dan selalu memberi nuansa baru dalam kehidupan , Kemajuan IPTEK bukan hanya untuk dolanan  dan mengenjoykan diri saja ,tapi harus di manfaatkan  untuk hal2 yg baik .

          Memang segala sesuatu ada baik buruknya , begitupun mengikuti arus kemajuan IPTEK juga tentu ada efek positif dan negatifnya ,bila kita mampu dg cermat menyerap positifnya tentu akan menambah pengetahuan dan informasi , namun bila terjerumus pada efek negatifnya maka akan merusak moral dan mental kita.

        Untuk itu ada 3 hal yg perlu di pertahankan dalam mengikuti arus kemajuan zaman dan perkembangan IPTEK  yaitu kreatifitas ,inovasi dan interaksi sosial yg baik dalam koridor Syari'at

           Zaman Now pendidikan & pekerjaan tidak lepas dari Teknologi, mereka yg hanya mampu berfikir dan bekerja secara manual akan tertinggal jauh dg yg mampu menguasai komputer dan kerja secara digitalisasi,

        untuk itu kita harus merubah Mind Set supaya dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak tertinggal .

         Fenomena itulah yg sesuai dg pepatah Jawa " ngintiro nanging ojo nganti kinter ", yg nilai Filosofinya begitu tinggi untuk di kaji , karena itu pegangi selalu maqolah2 para Ulama'

 خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الخَيْرِ

 Sebaik-baik kawan adalah yg menunjukkanmu pada kebaikan.  

Karena
 سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِى
Perbuatan yg tidak baik itu mudah menular .

      Semoga Coretan ini bisa menjadi KNOWLADGE yg mampu memberikan inspirasi yg Relevan pada zaman now bagi pembaca untuk mengikuti arus modernisasi .

 semoga bermanfaat .



Sabtu, 02 Desember 2017

DO'A SELAMAT DARI MATI MENDADAK. CUKUP DIBACA SEKALI SEUMUR HIDUP

1 komentar:
Dari Habib Husein bin Abu Bakar Ba'Abud :

*دعاء يحفظك من موت الفجأة ضروووووري......*
*دعاء لمرة واحدة بالعمر روي عن رسول الله (صلى الله عليه واله وسلم)  أي أحد من أمتك يا محمد قرأ الدعاء ولو مرة واحدة في العمر بحرمتي و جلالي ضمنت له سبعة أشياء : رفعت عنه الفقر أمنته من سؤال منكر و نكير أمررته على الصراط حفظته من موت الفجأة حرمت عليه دخول النار حفظته من ضغطة القبر حفظته من غضب السلطان الجائر والظالم الدعاء: لا اله إلا الله الجليل الجبار لا اله إلا الله الواحد القهار,) لا اله إلا الله الكريم الستار لا اله إلا الله الكبير المتعال, لا اله إلا الله وحده لا شريك له إلها واحدا ربا وشاهدا أحدا وصمدا ونحن له مسلمون, لا اله إلا الله وحده لا شريك له إلها واحدا ربا وشاهدا أحدا وصمدا ونحن له عابدون لا اله إلا الله وحده لا شريك له إلها واحدا ربا وشاهدا أحدا وصمدا ونحن له قانتون, لا اله إلا الله وحده لا شريك له إلها واحدا ربا وشاهدا أحدا وصمدا ونحن له صابرون, لا اله إلا الله محمد رسول الله , اللهم إليك فوضت أمري وعليك توكلت يا أرحم الراحمين . و أخيراً : اللـهم صـلي علـى محمد و آل محـمد كما صـــليت علـى إبراهيم و آل إبراهيم إنكـ حميد مجيد، وباركـ علـى محمـد و آل محمد كما باركت علـى إبراهيم وآل إبراهيم في العــــــالمين إنك حميد مجيد. وأرسلها لـعشر أشخاص خلال ساعة تكون كـسبت عشر مليون صلاة علـى الحـبيب في صــحيفتكـ بإذن الـله. أنشرها حتى لاتحرم أحبابك*
*إذا ماقدرت ترسلها فأعرف ان اللٌه غني عنك*

Do'a keselamatan dari kematian mendadak.
Di riwayat kan dari Rasululloh saw, bahwasanya Alloh swt berfirman: Wahai (Kekasihku) Muhammad tidak ada seorang pun dari Ummat Mu yang membaca do'a ini walaupun sekali dalam umur nya kecuali dengan kemulyaan dan keagungan Ku, Aku akan menjamin untuk nya tujuh perkara:
1: aku akan angkat kefakiran dari nya.
2: aku akan amankan dia dari pertanyaan Mungkar dan Nakir.
3: aku akan tuntun jalan nya di Shirat
4: aku akan menjaga nya dari kematian mendadak
5: aku akan haramkan neraka atasnya
6: aku akan menjaga nya dari himpitan kubur
7: aku akan melindungi nya dari kemurkaan raja yang jahat dan dzalim
Berikut Ini Do'anya :

لَا اِلـهَ اَلٌَااللٌَهُ اَلْجَلِیْلُ الْجَبٌَارُ،لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهٌَارُ،لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَرِیْمُ السٌَتٌَارُ، لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَبِیّرُ الْمُتَعَالُ، لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریك لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ، لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریْك لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُوْنَ، لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریك لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ قَانِتُوْنَ، لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریك لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ صَابِرُوْنَ، لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ اِلَیْك فَوٌَضْتُ اَمْری، وَعَلَیْك تَوَكَّلْتُ يَا اَرْحَمَ الرٌَاحِمٍیْنَ. 
اللَّهُمَّ صَلٌِ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وآلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَما صَلٌَیْتَ عَلَىى سيد نا اِبْرَاهِیْم وَآلِ سيدنا اِبْرَاهِیْم اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ، وَبَارِك   عَلَى سيدنامُحَمَّدٍ وآلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَما بَارَکْتَ عَلَى سيدنا اِبْرَاهِیْم وَعلى آلِ سيدنا اِبْرَاهِیْم فِي الْعالَمينَ اِنٌَك حَمِیْدٌ مَجِیْدُ.

Jumat, 01 Desember 2017

Dalil Maulid Nabi

Tidak ada komentar:
= Hari Maulid Nabi =


Siapa bilang Rasulullah tidak memperingati hari kelahirannya? Beliau memperingati kelahiran dengan cara berpuasa. Suatu ketika Beliau pernah ditanya shohabat disaat beliau berpuasa hari senin.

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ : ( فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Banyak cara memperingati maulid Nabi salah satunya dengan puasa, mari peringatan nabi ini kita perbanyak membaca sholawat, mengurai kisah kisah keteladanan nabi agar menjadi tuntunan bagi kita.

Tak ada lagi keraguan untuk memperingati hari kelahiran nabi.

Senin, 06 November 2017

Aqiqah dan pelaksanaanya

Tidak ada komentar:

                  Aqiqah maknanya secara syari’at adalah hewan yang disembelih untuk menebus bayi yang dilahirkan .

Dalil Pelaksanaan Aqiqah 

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى. ابو داود 3: 106، رقم: 2838
Dari Samurah bin Jundab, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tiaptiap anak tergadai (tergantung) dengan ‘aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ke-7, di hari itu ia dicukur rambutnya dan diberi nama". [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 106, no. 2838


عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنْ اَحَبَّ مِنْكُمْ اَنْ يَنْسُكَ عَنْ وَلَدِهِ فَلْيَفْعَلْ عَنِ اْلغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَ عَنِ اْلجَارِيَةِ شَاةٌ. احمد 2: 604، رقم: 2725
Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berkehendak untuk meng'aqiqahkan anaknya maka kerjakanlah. Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sebanding dan untuk anak perempuan satu ekor kambing". [HR. Ahmad juz 2, hal. 604, no. 2725]

 Jika aqiqah tidak bisa dikerjakan pada selain hari ke-7 maka boleh di kerjakan pada hari yang ke-14, ke-21, setelah tua dan sebagainya, sebagai berikut :

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْعَقِيْقَةُ تُذْبَحُ لِسَبْعٍ وَ ِلاَرْبَعَ عَشْرَةَ وَ ِلاِحْدَى وَ عِشْرِيْنَ. البيهقى 9: 303

Dari ‘Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, dari Nabi SAW beliau bersabda, " ‘Aqiqah itu disembelih pada hari ke-7, atau ke-14, atau ke-21 nya". [HR. Baihaqi juz 9, hal. 303, dla’if karena dalam sanadnya ada perawi bernama Isma’il bin Muslim]

Do'a yg di baca ketika menyembelih Aqiqah 

 أن رسول الله صلى الله عليه وسلم: عق عن الحسن والحسين شاتين يوم السابع وأمر أن يماط عن رأسه الأذى وقال اذبحوا على اسمه وقولوا بسم الله والله أكبر اللهم لك وإليك هذه عقيقة فلان
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaqiqahi Al-Hasan dan Al-Husain dengan dua ekor kambing pada hari ketujuh, dan diperintahkan agar rambut kepalanya dicukur. Lalu beliau berkata, sembelihlah atas namanya, ucapkanlah, “Bismillah wallahu akbar. Allahumma laka wa ilaik. Hadzihi aqiqah fulan.” (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ini milik-Mu dan untuk-Mu. Ini adalah aqiqah untuk si fulan.

Waktu penyembelihan disunahkan saat fajar menyingsing, dianjurkan membaca doa dalam hadist di atas.

Pembagian Daging Aqiqah 

Sedangkan menurut Syaikh Jibrin, beliau berkata “Sunnahnya dia memakan sepertiganya, menghadiahkan sepertiganya kepada sahabat-sahabatnya, dan mensedekahkan sepertiga lagi kepada kaum muslimin, dan boleh mengundang teman-teman dan kerabat untuk menyantapnya, atau boleh juga dia mensedekahkan semuanya”

Ibnu Al-Qayyim berkata: Membagikan daging aqiqah dalam keadaan matang adalah lebih baik karena dengan memasaknya berarti ia telah menanggung biaya memasak bagi orang miskin dan para tetangga. Dan ini merupakan nilai tambah tersendiri dalam berbuat kebaikan dan dalam mensyukuri nikmat ini (kelahiran anak). Dengan demikian para tetangga dan orang-orang miskin dapat menikmatinya dengan tenang tanpa memikirkan bagaimana memasaknya. Di samping itu, barangsiapa yang diberi daging yang matang siap untuk dimakan maka kebahagiaan dan kegembiraan orang tersebut akan lebih sempurna dari pada ia hanya menerima daging mentah yang memerlukan biaya dan tenaga untuk memasaknya. 
 Semoga manfaat . Wallohu A'lam

Rabu, 01 November 2017

MAQOLAH ARAB

Tidak ada komentar:
Mengingat kembali Maqola2 Ulama' Sufi yg musnah ditelan Zaman.

1. مَنْ جَدَّ وَجَدَ
2. مَنْ سَارَ عَلَى الدَرْبِ وَصَلَ
3. مَن صَبَرَ ظَفِرَ
4. مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
5. جَالِسْ أَهْلَ الصِدْقِ وَ الوَفَاءِ
6. مَوَدَّةُ الصَدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِيْقِ
7. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَعَبِ
8. الصَبْرُ يُعِيْنُ عَلَى كُلِّ عَمَلٍ
9. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
10. اطْلَبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ
11. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
12. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَهَبِ
13. العَقْلُ السَلِيْمُ فىِ الجِسْمِ السَلِيْمِ
14. خَيْرُ جَلِيْسٍ فىِ الزَمَانِ كِتَابٌ
15. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
16. خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الخَيْرِ
17. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَاسُ كَالبَهَائِمِ  
18. العِلْمُ فىِ الصِغَرِ كَالنَقْشِ عَلَى الحَجَرِ
19. لَنْ تَرْجِعَ الأَيَّامُ التِى مَضَتْ
20. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
21. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ
22. الإِتِّحَادُ أَسَاسُ النَجَاحِ
23. لَا تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْنًا
24. الشَرَفُ بِالأَدَبِ لَابِالنَسَبِ
25. سَلَامَةُ الإِنْسَانِ فِى حِفْظِ اللِّسَانِ
26. آدَبُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
27. سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِى
28. آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ
29. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
30. لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَىءٍ مَزِيَّةٌ
31. اَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
32. فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
33. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
34. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
35. عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
36. مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
37. اِجْهَدْ وَلَا تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلًا  # فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ
38. لَا تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلَى الغَدِ مَاتَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
39. اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ
40. خَيْرُ النَّاسِ اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَاَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
41. فِى التَّأَنِّى السَّلَامَةُ وَفِى العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
42. ثَمْرَةُ التَفْرِيْطِ النَدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَلاَمَةُ
43. الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ
44. فَجَزَاءُ سَيَّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
45. تَرْكُ الجَوَابِ عَلَى الجَاهِلَ جَوَابٌ
46. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
47. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الْكَاَةمُ
48. مَنْ طَلَبَ اَخًا بِلَا عَيْبٍ بَقِيَ بِلَا اَخٍ
49. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
50. خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
51. خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَطُهَا
52. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
53. إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
54. لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلْ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلًا
55. لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِى قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلْ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
56. لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَاَامٍ جَوَابٌ
57. وَعَامِلِ النَّاسَ كَمَا تُحِبُّ أَنْ يُعَامِلُوْكَ  
58. هَلَكَ اِمْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
59. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
60. مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ
61. لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنَا إِنَّ الَجمَالَ جَمَالُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
62. لَا تَكُنْ رَطْبًا فَتُعْصَرَ وَلَا يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
63. مَنْ اَعَانَكَ عَلَى الشَّرِّ ظَلَمَكَ
64. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلًا
65. أَخِىْ لَنْ تَنَالُ العِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ  أُسْتَاذٍ وَ طُوْلُ زَمَانٍ
66. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
67. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
68. النَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ
69. إِذَا كَثُرَ الـمَطْلُوْبُ قَلَّ الـمُسَاعِدُ
70. لَا خَيْرَ فِى لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَمًا
71. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
72. رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ
73. دَاوُوا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
74. الكَاَِمُ يَنْفُذُ مَا لَا تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
75. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَبًا
76. سِيْرَةُ الـمَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ
77. قِيْمَةُ الـمَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ
78. صَدِيْقُكَ مَنْ اَبْكَاكَ لَا مَنْ اَضْحَكَكَ
79. عَثْرَةُ القَدَمِ اَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
80. خَيْرُ الكَاَُمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
81. كُلُّ شَيْءٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلَّا الاَدَبُ
82. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
83. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ يَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ
84. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
85. الحَسُوْدُ لَا يَسُوْدُ
86. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا

1. Siapa bersungguh-sungguh dia berhasil.
2. Siapa berjalan pada relnya akan sampai.
3. Siapa bersabar berhasil.
4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya.
5. Bergaullah dengan orang jujur dan menepati janji.
6. Kasih sayang teman tampak pada waktu kesempitan.
7. Tak ada kenikmatan kecuali setelah susah payah.
8. Kesabaran membantu atas setiap pekerjaan.
9. Coba dan perhatikan, kau akan jadi tahu.
10. Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahat.
11. Telur hari ini lebih baik dari ayam  besok hari.
12. Waktu itu lebih berharga daripada emas.
13. Pikiran yang sehat terdapat pada badan yang sehat.
14. Sebaik-baik teman duduk sepanjang waktu adalah buku.
15. Siapa menanam dia akan memetik.
16. Sebaik-baik kawan adalah yang menunjukkanmu pada kebaikan.
17. Jika tak ada ilmu maka pasti manusia seperti binatang.
18. Pengetahuan pada waktu kecil seperti lukisan di atas batu.
19. Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
20. Belajarlah pada waktku kecil dan amalkan dia saat kau besar.
21. Ilmu tanpa diamalkan bagaikan pohon tanpa buah.
22. Persatuan adalah dasar keberhasilan.
23. Jangan menghina orang miskin dan jadilah penolong baginya.
24. Kemuliaan itu dengan adab bukan karena keturunan.
25. Keselamatan manusia ada pada menjaga pembicaraannya.
26. Perilaku (baik) seseorang lebih baik dari emasnya.
27. Kejelekan perilaku itu menular.
28. Bencana pengetahuan adalah lupa.
29. Jika benar tekadnya maka akan jelas perjalanannya.
30. Jangan menghina orang yang lebih rendah darimu, karena setiap sesuatu memiliki kelebihan.
31. Perbaiki dirimu, maka akan baik kepadamu semua manusia.
32. Berpikirlah sebelum bertindak.
33. Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan dia akan bersiap-siap.
34. Siapa menggali lobang akan terposok ke dalamnya.
35. Musuh yang cerdas lebih baik dari kawan yang bodoh.
36. Siapa yang banyak kebaikannya maka banyak sahabatnya.
37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan malas dan jangan jadi lalai, karena penyesalan mendalam itu adalah milik mereka yang bermalas-malasan.
38. Jangan tunda pekerjaanmu hingga besok, apa yang dapat kau kerjakan hari ini.
39. Tinggalkannlah kejahatan itu, dia pasti meninggalkanmu.
40. Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik akhlaknya dan paling bermanfaat bagi manusia.
41. Dalam kehati-hatian ada keselamatan dan dalam ketergesa-gesaan ada penyesalan.
42. Buah dari penyia-nyiaan adalah penyesalan dan buah dari keteguhan adalah keselamatan.
43. Kasih sayang pada yang lemah termasuk akhlak yang mulia.
44. Balasan dari kejelekan adalah kejelakan yang setimpal.
45. Meninggalkan jawaban untuk orang bodoh adalah jawabannya.
46. Barang siapa yang manis tutur katanya banyak sahabatnya.
47. Jika sempurna akal seseorang maka sedikit bicaranya.
48. Barang siapa yang mencari kawan tanpa aib maka dia tetap tidak memiliki kawan.
49. Katakanlah yang benar meskipun pahit.
50. Sebaik-baik hartamu adalah yang memberikan manfaat bagimu.
51. Sebaik-baik perkara adalah pertengahan.
52. Setiap tempat ada kata-katanya (yg cocok) dan setiap kata-kata ada tempatnya (yg cocok.
53. Jika kamu tidak malu maka berbuatlah sekehendakmu.
54. Bukannya aib bagi mereka yang miskin, tapi aib itu milik mereka yang pelit.
55. Bukannya yatim itu yang telah mati orang tuanya, tapi yatim itu adalah yang tidak memiliki ilmu dan sopan santun.
56. Setiap pekerjaan ada balasannya dan setiap perkataan ada jawabannya.
57. Dan perlakukanlah manusia sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
58. Hancurlah seseorang yang tidak mengetahui kemampuannya.
59. Otak dari dosa adalah kebohongan.
60. Siapa yang menzalimi akan terzalimi.
61. Bukannya keindahan itu dengan pakaian yang menghiasi kita tapi keindahan itu adalah keindahan ilmu dan adab.
62. Jangan kamu lemah nanti kamu diperas dan jangan keras nanti kamu dipatahkan.
63. Barang siapa yang membantumu melakukakan kejelekan, dia menzalimimu.
64. Tindakan, membuat yang sulit menjadi mudah.
65. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam perkara, akan ku berikan perincian dengan jelas :  Kecerdasan, Harta Benda, Ketamakan, Mempergauli Ustadz Kesungguhan  Waktu yang panjang.
66. Barang siapa yang berhati-hati maka dia akan mendapatkan apa yang dia impikan.
67. Tuntutlah ilmu itu walaupun ke negeri Cina.
68. Kebersihan adalah bagian dari iman.
69. Jika perminataan terlalu banyak, sediki yang membantu.
70. Tak ada kebaikan pada kenikmatan yang diiringi penyesalan.
71. Mengatur pekerjaan akan menghemat setengah waktu.
72. Banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh seorang ibu.
73. Obatilah kemarahan itu dengan diam.
74. Perkataan itu menembus apa yang tak ditembus oleh jarum.
75. Tidak setiap yang berkilap itu adalah emas.
76. Tindak tanduk seseorang menunjukkan kepribadiannya.
77. Nilai seseorang sesuai dengan kebaikan yang dilakukannya.
78. Sahabatmu adalah yang membuatmu menangis bukan yang membuatmu tertawa.
79. Terpelesetnya kaki lebih aman dari terpelesetnya lidah.
80. Sebaik-baik kata adalah yang ringkas dan mengena.
81. Segala sesuatu jika kebanyakan akan murah kecuali sopan santun.
82. Awal kemarahan adalah kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.
83. Budak itu dipukul dengan tongkat sedangkan orang yang merdeka itu cukup dengan isyarat.
84. Perhatikan apa yang dikatakan dan jangan perhatikan siapa yang mengatakan.
85. Pendengki tak akan bahagia.
86. Semua pekerjaan tergantung penghujungnya

Semoga manfaat.

Jumat, 27 Oktober 2017

I'rob nya Hati ada 4 Macam

Tidak ada komentar:
 ( باﺏ ﺍﺣﻜﺎﻡ اعراب القلوب )
ﻭﺇﻋﺮﺍﺏ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻋﻠﻰ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻧﻮﺍﻉ:
ﺭﻓﻊ , وﻓﺘﺢ , وﺧﻔﺾ , ﻭﻭﻗﻖ .
   
      - I'robnya hati ada empat macam :
1. Rofa' (terangkat)
2. Fath (terbuka)
3. Khofadh (turun)
4. Waqof (berhenti/mati) .

ﻓﺮﻓﻊ ﺍﻟﻘﻠﺐ:
ﻓﻰ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ .
وﻓﺘﺢ ﺍﻟﻘﻠﺐ:
ﻓﻰ ﺍﻟﺮﺿﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
وﺧﻔﺾ ﺍﻟﻘﻠﺐ:
ﻓﻰ ﺍﻟﺎﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﻐﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
وﻭﻗﻒ ﺍﻟﻘﻠﺐ:
ﻓﻰ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .

      Rofa' (terangkat) nya hati adalah ketika dzikir kepada Allah,
Fath (terbuka) nya hati adalah ketika ridho kepada Allah,
Khofadz (turun) nya hati adalah ketika sibuk dengan selain Allah,
Waqof (berhenti/mati) nya hati adalah ketika lalai dari Allah .
ﻓﻌﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﺮﻓﻊ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻘﺔ , وﻓﻘﺪ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ , ودوام ﺍﻟﺸﻮﻕ .
وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ , وﺍﻟﺼﺪﻕ , وﺍﻟﻴﻘﻴﻦ .

- Tanda rofa' nya hati ada 3 :
1. Ada kecocokan
2. Hilangnya penyimpangan
3. Lestarinya kerinduan
- Tanda fath nya hati ada 3 :
1. Kepasrahan
2. Kejujuran
3. Keyakinan .
وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﺨﻔﺾ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ:
ﺍﻟﻌﺠﺐ , وﺍﻟﺮﻳﺎﺀ , وﺍﻟﺤﺮﺹ ﻭﻫﻮ ﻣﺮﻋﺎﺓ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ .
وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﻮﻗﻒ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ؛
ﺯﻭﺍﻝ ﺣﻠﺎﻭﺓ ﺍﻟﻂﺎﻋﺔ , وﻋﺪﻡ ﻣﺮﺍﺭﺓ ﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ , وﺍﻟﺘﺒﺎﺱ ﺍﻟﺤﻠﺎﻝ .
- Tanda khofadz nya (turunnya) hati ada 3 :
1. Bangga diri
2. Pamer
3. Tamak yaitu selalu memperhatikan dunia .
- Tanda waqof nya hati ada 3:
1. Hilangnya rasa manis dalam ketaatan .
2. Tiadanya rasa pahit dalam kemaksiatan .
3. Ketidak jelasan kehalalan .
Wallaahu a'lam .
ﻣﻨﻬﺎﺝ ﺍﻟﻌﺎبدين
ﻟﻠﺎﻣﺎﻡ ﺃﺑﻰ ﺣﺎﻣﺪ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻰ .
( Imam Al Ghazali dalam kitab Minhajul 'abidiin)

PROSES PENCIPTAAN MANUSIA DALAM KANDUNGAN

Tidak ada komentar:



Firman Allah SWT:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari pati (yang berasal) dari tanah; (12)

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ

Kemudian Kami jadikan "pati" itu (setitis) air benih pada penetapan yang kukuh; (13)

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku. lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging; kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk dia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik-baik Pencipta. (14)

(Surah Al-Mukminuun ayat 12-14)

Kamis, 26 Oktober 2017

‏‎MAHRAM YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU DAN HARAM DI NIKAHI‎‏

Tidak ada komentar:
   


                 MAHRAM adalah wanita yang tidak boleh dinikahi dan tidak membatalkan wudhu jika bersentuhan dengannya. Jika Anda menikahi mahram maka Anda sudah termasuk dalam kategori melanggar syariat Islam, karena menikahi mahram hukumnya haram. Mahram disebabkan oleh faktor keturunan, persusuan maupun perkawinan.

             Untuk terhindar dari kesalahan fatal, karena menikahi mahram, maka kenalilah siapa saja yang termasuk mahram Anda. Adapun wanita-wanita yang termasuk mahram adalah sebagai berikut.

a. Faktor keturunan (Nasab)

1. Ibu dan nenek, baik dari pihak bapak atau pun ibu dan seterusnya sampai ke atas.
2. Anak, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah.
3. Saudara perempuan seibu sebapak, seibu saja atau sebapak saja.
4. Saudara perempuan dari bapak.
5. Saudara perempuan dari ibu.
6. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya.
7. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya.

b. Faktor persusuan (Rodlo)

1. Ibu yang menyusui.
2. Saudara perempuan sepersusuan.

c. Faktor perkawinan (Mushorohah)

1. Ibunya istri atau mertua perempuan.
2. Anak tiri.
3. Istrinya anak (menantu perempuan).
4. Istrinya bapak (ibu tiri).

           Semua perempuan yang diharamkan untuk dinikahi sebagaimana disebutkan di atas, telah ditegaskan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam surah an-Nisa ayat 22 dan 23.

Tafsir An Nisa Ayat 22-23

Ayat 22-23: Yang haram dinikahi dan yang halal

وَلا تَنْكِحُوا مَا نَكَحَ آبَاؤُكُمْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَمَقْتًا وَسَاءَ سَبِيلا (٢٢) حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالاتُكُمْ وَبَنَاتُ الأخِ وَبَنَاتُ الأخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللاتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللاتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلائِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلابِكُمْ وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الأخْتَيْنِ إِلا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا (٢٣

Terjemah Surat An Nisa Ayat 22-23

22.[1] Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu[2], kecuali (kejadian) pada masa yang telah lampau[3]. Sesungguhnya perbuatan itu sangat keji dan dibenci[4] dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)[5].

23.[6] Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu[7], anak-anakmu yang perempuan[8], saudara-saudaramu yang perempuan[9], saudara-saudara ayahmu yang perempuan[10], saudara-saudara ibumu yang perempuan[11], anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan[12], ibu-ibumu yang menyusui kamu[13], saudara-saudara perempuanmu sesusuan[14], ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri[15], tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu menikahinya, (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu)[16], dan diharamkan mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara[17], kecuali yang telah terjadi pada masa lampau[18]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[1] Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Dahulu orang-orang Jahiliyah mengharamkan apa yang mereka haramkan selain istri bapak dan selain menggabung antara dua perempuan bersaudara, maka Allah menurunkan ayat, "Wa laa tankihuu maa nakaha aabaa'ukum minan nisaa'i illaa maa qad salaf…dst." sampai "Wa an tajma'uu bainal ukhtain." (Hadits ini para perawinya adalah para perawi kitab shahih selain Muhammad bin Abdullah Al Makhramiy, namun dia tsiqah).

[2] Termasuk kakekmu.

[3] Kejadian pada masa yang lalu dimaafkan.

[4] Baik oleh Allah maupun oleh manusia. Karena sebab itu, seorang anak menjadi benci kepada bapaknya atau bapak benci kepada anaknya, padahal anak diperintahkan berbakti kepada bapaknya.

[5] Oleh karenanya, kebiasaan jahiliyyah tersebut dihapuskan oleh Islam.

[6] Ayat 23 dan 24 mencakup wanita-wanita yang haram dinikahi baik karena nasab, karena sepersusuan, karena mushaharah (pernikahan), maupun karena jam' (menggabung dua pereempuan bersaudara). Demikian juga menjelaskan tentang wanita-wanita yang halal dinikahi.

               Yang diharamkan karena nasab adalah ibu, puteri, saudari, saudari bapak (bibi), saudari ibu (bibi dari pihak ibu), puteri dari saudara kita yang laki-laki dan puteri dari saudara kita yang perempuan. Lihat juga penjelasan masing-masingnya nanti. Selain yang disebutkan itu halal dinikahi (uhilla lakum maa waraa'a dzaalikum) seperti puteri paman dari bapak ('amm) dan puteri bibi dari bapak ('ammah), demikian pula puteri paman dari ibu (khaal) maupun puteri bibi dari ibu (khaalah). Dengan demikian, sepupu halal dinikahi.

                    Yang diharamkan karena sepersusuan –yang disebutkan dalam ayat- adalah ibu susu dan saudari susu. Namun tidak hanya sebatas ini, karena dalam hadits disebukan,

يَحْرُمُ مِنَ الرَّضَاعِ مَا يَحْرُمُ مِنَ النَّسَبِ

"Sepersusuan menjadikan mahram sebagaimana nasab." (HR. Bukhari dan Muslim)

                 Maka keharaman dinikahi menyebar sebagaimana nasab. Dengan demikian, anak yang disusukan tidak boleh menikahi:

1. Wanita yang menyusuinya (karena dianggap sebagai ibunya),

2. Ibu wanita yang menyusuinya (karena ia neneknya),

3. Ibu bagi suami wanita yang menyusuinya (ia neneknya juga),

4. Saudari ibu yang menyusuinya (khaalahnya),

5. Saudari suami wanita yang menyusui (‘ammahnya),

6. Saudari sepersusuan, baik sekandung, sebapak maupun seibu.

7. Puteri anak laki-laki si wanita yang menyusuinya dan puteri dari puteri si wanita yang menyusui dst. ke bawah.

                 Yang diharamkan karena mushaharah (pernikahan), jumlahnya ada 4, yaitu: istri bapak dst. ke atas, istri anak dst. ke bawah, baik mereka sebagai ahli waris maupun terhalang (mahjub), ibu istri kita dst. ke atas (seperti neneknya, baik dari pihak bapaknya maupun ibunya) dan anak tiri yaitu puteri dari istri kita yang lahir dari selain kita.

[7] Termasuk pula nenek baik dari pihak bapak maupun ibu dst. ke atas.

[8] Termasuk pula cucu perempuan (dari anak laki-laki maupun anak perempuan) dst. ke bawah.

[9] Baik sekandung, sebapak maupun seibu.

[10] Termasuk pula saudara-saudara kakekmu yang perempuan.

[11] Termasuk pula saudara-saudara nenekmu yang perempuan.

[12] Termasuk pula anak perempuan (cucu) dari anak saudara laki-laki maupun perempuan (baik dari saudara sekandung, sebapak maupun seibu) dst. ke bawah.

[13] Yakni yang menyusui kamu saat kamu berusia di bawah dua tahun dengan lima kali susuan.

[14] Termasuk pula anak-anak mereka yang perempuan.

[15] Yang dimaksud dengan anak-anak perempuan isterimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut jumhur ulama termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya. Hal itu, karena kata-kata " yang dalam pemeliharaanmu" hanya sebagai kondisi yang biasa terjadi, sehingga tidak ada mafhum yang dijadikan pegangan daripadanya. Ada yang berpendapat, bahwa disebutkan kata " yang dalam pemeliharaanmu" karena dua faedah:

- Mengingatkan hikmah haramnya menikahi anak tiri, karena ia menduduki puteri kita.

- Menunjukkan bolehnya berkhalwat (berduaan) di rumah dengan anak tiri, wallahu a'lam.

[16] Hal ini menunjukkan bahwa jika bekas istri anak angkat, maka tidak mengapa menikahinya.

[17] Baik senasab maupun sepersusuan, yakni tidak boleh dinikahi bersama. Demikian juga dilarang menghimpun dalam pernikahan wanita tersebut bersama bibinya dari pihak bapak maupun ibu sebagaimana disebutkan dalam As Sunnah. Yang boleh adalah salah satunya, dan boleh menikahi adik dan kakaknya apabila yang satu meninggal sebagaimana Utsman menikahi dua puteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, karena puteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang pertama meninggal, lalu ia menikahi puteri Nabi yang kedua. Hikmah dilarang demikian adalah agar tidak memutuskan tali silaturrahim antara kedua wanita yang bersaudara tersebut ketika terjadi pertengkaran .

Selasa, 24 Oktober 2017

KIAT MENGGAPAI AL QUR'AN ( GUSDUR )

Tidak ada komentar:
       
             Kiat menggapai Alquran mungguh Gus Dur
Alquran adalah pedoman hidup , tuntunan dan Mukjizat dari Allah Tuhan Penyeru sekalian alam , membaca nya ibadah , mempelajari nya ibadah , kesulitan dalam belajar nya juga ibadah , Gus Dur mengajak Kita agar senantiasa bersungguh dalam menggapai Alquran , seperti pernah Beliau dawuhkan :

           Kalau ngaji Qur'an itu yang sungguh-sungguh, Sebab Qur'an itu kalau tidak syafaat ya laknat, Pilihannya cuma dua itu.
Qur'an itu hurufnya ada empat ( ق ر ا ن)

Yang pertama Qaf (ق)
sifatnya qalqalah artinya guncang.
Setiap orang yg menempuh jalan untuk menjadi ahlul Quran akan di uji Gusti Allah dengan cobaan-cobaan yang menggonjang ganjingkan hidupnya.

Kedua Ra (ر)
sifatnya takrir artinya mengulang-ulang.
Meskipun cobaan yang mendera jalanmu kelak akan mengguncang hidupmu, sekali-kali jangan kau pernah berhenti nduk ,karena Quran itu harus selalu dibaca berulang-ulang meskipun sudah khatam. DERES! Kalau tidak, SERED!

Ketiga Hamzah (ء)
sifatnya syiddah berarti kuat.
Maksudnya, kamu harus benar-benar kuat menjaga Quranmu dengan membaca dan membacanya lagi dan lagi meskipun hidupmu digonjang ganjingkan masalah yang tak sudah sudah, Sapa ngrumat keramut, sapa ngremeh keremet.

Dan yang terakhir Nun (ن)
sifatnya idzlaq artinya ringan.
InsyaAllah kalau kamu kuat dan Sabar atas segala cobaan yang mengguncang jiwa raga, sembari mengistiqomahkan ngajimu denagn terus menerus nderes Quranmu, hidup matimu akan ringan,  seringan mulutmu saat mengucapkan nun.

Mauidzoh Hasanah KH. ABDURRAHMAN WAHID dalam rangka Haul Simbah KH. MUHAMMAD BIN SHOFWAN ke 6
20 Dzulhijjah 1417 H / 28 April 1997

Selasa, 17 Oktober 2017

Agar Rumah Tangga SAMAWA

Tidak ada komentar:

           Ijazah dari Habib umar bin Salim bin Hafidz, bagi yg ingin rumah tangganya SAMAWA (Sakinah mawaddah warrohmah) hendaklah setiap masuk kamar baca 7 kali

-  لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ"  -


Minggu, 15 Oktober 2017

Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid

Tidak ada komentar:

        Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ
.
“Shalat seseorang dengan berjama’ah lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk shalat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan shalat selama ia menunggu hingga shalat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendo’akan orang yang senantiasa di tempat ia shalat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.”

-HR. Bukhari No. 477 dan Muslim No. 649


Sabtu, 14 Oktober 2017

Filosofi Perkalian Matematika

Tidak ada komentar:


Pernah nggak Kamu berpikir…
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +

2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x – = –
– x + = –

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
– x – = +

Pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup.

KEUTAMAAN MEMBACA ALQURAN DENGAN LAGU

Tidak ada komentar:

                                   بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم


حَسِّنُوْا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ فَإِنَّ الصَّوْتَ الْحَسَنَ يَزِيْدُ الْقُرْآنَ حُسْنًا

“Baguskanlah Al-Qur’an dengan suaramu, karena suara yang bagus menambah keindahan Al-Qur’an.”

(( لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ ))

“Bukan dari golongan kami orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.”

Semoga keturanan kita pandai baca alquran dan paham dengan maksud yang terkandung dalam alquran

Jumat, 29 September 2017

12 AMALAN 10 MUHARRAM (10 'Asyuro)

Tidak ada komentar:

Barang siapa mengucapkan;
" Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir" 70 kali di malam 10 Muharram, insyaallah Allah akan mencukupi kehidupannya pada tahun tersebut".
Imam Ahjuri

وَنُقِلَ عَنْ بَعْضِ الأَفاَضِلَ أَنَّ الأَعْماَلَ فيِ يَوْمِ عاَشُوْرَاءَ اِثْناَ عَشَرَ عَمَلاً الصَّلاَةُ وَالأَوْلىَ أَنْ تَكُوْنَ صَلاَةُ التَّسْبِيْحِ وَالصَّوْمُ وَالصَّدَقَةُ وَالتَّوْسِعَةُ عَلَى العِياَلِ وَالاِغْتِساَلُ وَزِياَرَةُ العاَلِمِ الصَّالِحِ وَعِياَدَةُ المَرِيْضِ وَمَسْحُ رَأْسِ اليَتِيْمِ وَالاِكْتِحاَلُ وَتَقْلِيْمُ الأَظْفاَرِ وَقِرَاءَةُ سُوْرَةِ الإِخْلاَصِ أَلْفَ مَرَّةٍ وَصِلَّةُ الرَّحْمِ , وَقَدْ وَرَدَتْ الأَحاَدِيْثُ فيِ الصَّوْمِ وَالتَّوْسِعَةُ عَلَى العِياَلِ وَأَمّاَ غَيْرُهُماَ فَلَمْ يَرِدْ فيِ الأَحاَدِيْثِ (نهاية الزين - ص 196)

1. Melaksanakan Shalat sunnah yang paling utama shalat Tasbih,
2. Melakukan Puasa Sunnah, berikut tanggal 9 Muharram-nya, dan paling utama 10 hari, dari tanggal 1 s/d 10 Muharram
3. Melakukan Sodaqoh,
4. Melakukan keleluasaan keluarga artinya menambah dana belanja, membelikan baju baru dll.
5. Melakukan Mandi Sunnah,
6. Melakukan kunjungan pada Alim Ulama yang soleh,
7. Menengok orang yang sedang sakit,
8. Mengusap kepala yatim, artinya memberi kasih sayang seperti dengan menyantuni mereka,
9. Memakai celak mata,
10. Menggunting kuku,
11. Membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali.
12. Melakukan silaturrahmi terutama kepada saudara dan keluarga, Ulama, sama seperti pada hari raya.

Melakukan Puasa asyuro dapat menghapus dosa selama setahun,
Melakukan Keleluasaan keluarga (Menambah jatah belanja istri / menambah uang saku anak anak) pada hari itu dapat melancarkan rezeqi (kecukupan) setahun ke depan.

Sumber;
(Imam Nawawi Kitab Nihayatuz-Zein, hal 196)
Kitab Kanzun Najah Was Surur; Syekh Abdul Hamid Al Qudsiy.

Kamis, 28 September 2017

Keberadaan Alloh SWT

Tidak ada komentar:


بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

اهل السنة والجماعة السلفية الشافعية الاشعرية الصوفية النهضية

               Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al ‘Aqidah Al Wasithiyah. Menyampaikan. 

[1] Dalil mengenai kebersamaan Allah yang bersifat umum Allah Ta’ala berfirman,

هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

 “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hadid [57] : 4)


Allah Ta’ala berfirman,

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ 

        “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Mujadilah [58] 

[2] Dalil mengenai kebersamaan Allah yang bersifat khusus Allah Ta’ala berfirman,

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا 

“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At Taubah [9] : 40 ).

وْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ 

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An Nahl [16] : 128)

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

 “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anfal [8] : 46 )

وَالَّذِى تَدْعُونَهُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ عُنُقِ رَاحِلَةِ أَحَدِكُمْ

 “Yang kalian seru adalah Rabb yang lebih dekat pada salah seorang di antara kalian daripada urat leher unta tunggangan kalian.” (HR. Muslim no 2704).



الله موجود بلا مكان ولا جهة ولا كيف 

ALLAH SWT ADA TANPA TEMPAT, TANPA ARAH, & TANPA DISIFATI OLEH SIFAT MAKHLUK


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah: 186)

Jumat, 22 September 2017

SURAT AL-WAQIAH DAN FADHILAHNYA ( سُوْرَةُ اْلوَاقِعَةِ )

Tidak ada komentar:


 سُوْرَةُ اْلوَاقِعَةِ

Surat Al Waqi’ah

            Surat Al-Waqi’ah mempunyai banyak sekali keutamaan, sebagaimana disebutkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ قَرَاءَ اْلوَاقِعَةَ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ اَبَدًا وَسُوْرَةُ اْلوَاقِعَةِ سُوْرَةُ اْلغِنَى فَاقْرَؤُهَا وَعَلّمُوْهَا اَوْلاَدَكُمْ.

“Barang siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan tertimpa kefekiran selama-lamanya, Dan surat Al-Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah dia dan ajarkan kepada anak-anakmu.” (HR. Abu Ubaid, Al Harits, Abu Ya’la, Ibnu Murdawaih dan Baihaki)

Adapun fadhilah-fadhilah surat Al-Waqi’ah antara lain :

1. Menghilangkan kemiskinan, Bacalah surat waqi’ah setiap hari secara terus-menerus. Maka akan bebas dari kemiskinan atau kefakiran

2. Memudahkan mencari rizki, Bacalah Surat Waqi’ah setiap hari sebanyak 40x selama 40 hari berturut-turut, dengan izin Alloh SWT akan mendapatkan rizki tanpa harus bersusah payah.

3. Meringankan siksa kubur, apabila surat waqi’ah dibacakan untuk orang yang telah mati maka apabila orang tersebut disiksa dalam kuburnya Alloh SWT akan meringankan siksanya

4. Terkabulnya Semua hajat ( kebutuhan), bacalah surat Waqi’ah sebanyak 41x dalam satu majlis, dan lebih mujarab pada waktu setelah ashar kemudian sebutkan apa hajat/kebutuhannya.

5. Mengurangi rasa sakit, Apabila surat Waqi;ah dibacakan pada orang sakit insya Alloh dapat mengurangi rasa sakitnya.

6. Memudahkan persalinan / melahirkan, caranya tulislah surat waqi’ah tersebut dan kalungkan kepadanya, dengan izin Alloh bayinya akan seegra lahir dan selamat.

7. Memudahkan sakaratul maut, apabila surat Waqi’ah dibacakan pada orang yang akan meninggal dunia, insya Alloh akan diberi kemudahan dalam menghadapi syakaratul maut.

DO'A NABI DAUD AS

Tidak ada komentar:

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم



 قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ مِنْ دُعَاءِ دَاوُدَ يَقُوْلُ : اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِيْ حُبَّكَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ اَحَبَّ اِلَيَّ مِنْ نَفْسِىْ وَ اَهْلِيْ، وَ مِنَ الْمَآءِ الْبَارِدِ، قَالَ وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا ذَكَرَ دَاوُدَ يُحَدِّثُ عَنْهُ قَالَ كَانَ اَعْبَدَ الْبَشَرِ.

           Rasulullah SAW bersabda: “Di antara doa Nabi Daud AS  ialah: “Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Yaa Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah SAW mengingat Nabi Daud AS , beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412).

Sabtu, 09 September 2017

‘SALAFI’ & ‘TALAFI’, TREND DI TAHUN 2017

Tidak ada komentar:
✍ Maaher At-Thuwailibi.

                                    بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

              SALAF, artinya orang-orang shalih terdahulu (yaitu para sahabat Nabi, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in). nah, orang-orang mukmin yang hidup pada tiga masa/generasi setelah Rasulullah ini disebut SALAF. sedangkan generasi terkemudian/orang-orang masa kini yang mengikuti jejak mereka, di sebut SALAFI (yaitu pengikut setia kaum Salaf). Artinya, kita di tuntut untuk mengikuti jejak langkah kaum Salaf dalam beragama. maka siapa saja yang menjadikan Al-Qur’an petunjuknya, As-Sunnah pedoman hidupnya, dan menjadikan jejak langkah kaum Salaf sebagai teladannya (baik dalam beraqidah, ibadah, muamalah, dakwah, dan akhlaq) maka dialah SALAFI. tidak terikat dengan kelompok manapun, organisasi manapun, radio apapun. dst.

           SALAFIYYAH (Manhaj Salaf) adalah manhaj perbaikan dan dakwah, diharapkan bila seorang bersalah atau berbuat kerusakan, namun tetap kita harapkan ia kembali pada kebenaran. Inilah salafi walau dia tidak berkata ‘saya salafi‘. karena Salafiyyah itu memperbaiki, bukan menghakimi.

Syaikh Muhammad Bin Umar Bazmul mengatakan:

منهج السلف اتباع ما كان عليه الرسول صلى الله عليه وسلم وأصحابه ، الرد في محله، والكلام في الجرح والتعديل في محله، والقيام بأمر العبادة والسلوك والمنهج في محله ، وكل شيء له محله وله ميزانه, أما أنك تعرض السلفية بهذه الصورة وتبغي من الناس أن لا ينكروا عليك؛ فلا والله أنت شوهت السلفية !

“Manhaj salaf ialah mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya, yaitu membantah pada tempatnya, berbicara masalah jarh wa ta’dil pada tempatnya, berbicara masalah ibadah, suluk/akhlaq, dan manhaj pada tempatnya, segala sesuatunya pada tempatnya dan ada kadarnya. Adapun engkau mengubah definisi salafiyah dan berharap manusia tidak akan akan mengingkarimu, engkaulah syauhatus salafi (salafi yang menyimpang) !”

-selesai-

Di tranksrip dari ceramah yang berjudul:

منهج السلف في التعامل مع الانحرافات العقدية والمنهجية لفضيلة الشيخ محمد بن عمر بازمو

           SINGKAT KATA, Salafi itu adalah Ahlus Sunnah itu sendiri. namun Ahlus Sunnah sejati adalah mereka yang mengamalkan Sunnah tanpa merasa paling Sunnah. Syari’at menuntut kita untuk mengamalkan dan merealisasikan teladan Salaf, itulah Salafi. bukan sekedar pengakuan dan klaim sana-sini. Sebab, kata pepatah arab:

كُلٌّ يَدَّعِي وَصَلاً بِلَيْلَى … وَلَيْلَى لَا تُقِرُّ لَهُمْ بِذَاكَا

“Semua orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila, namun Laila menolak pengakuan mereka itu…”.

              pembahasan tentang ‘Talafi’ dan ‘Salafi’ sudah sering kita dapati. Perbedaan antara Salafi (Kaum pecinta Sunnah pengikut Setia kaum Salaf) dengan Talafi (komplotan mafia berjubah sunnah pemegang kunci surga) juga sudah dibahas diberbagai Majlis.  Diantaranya adalah:

=> YANG BERHAK jadi ustad, hanya gurunya. Yang boleh dipanggil ustad, hanya tokoh-tokoh yang di idolakannya. yang berhak berdakwah, hanya ustad-ustadnya. Kalau ada ustadz lain tidak boleh. tidak boleh ngisi kajian di masjidnya, tidak boleh di undang ke daerahnya dan mesti di boikot.  karena dianggap “sesat”, “hizbiyyah”, “khawarij”, “ahli bid’ah”, “masuk neraka”, atau minimal dianggap “manhajnya tidak jelas” atau “bermasalah”, dll. sehingga tidak berhak di panggil ustad dan jangan dianggap ulama, dst. Ada orang sealim apapun selama bukan ustadz atau bukan ulama “sesembahan” dia, maka tidak perlu di hormati. tidak perlu di panggil “ustadz”, tidak perlu di panggil “syaikh”. Ini lagi nge-trend banget di tahun 2017, sahabat. 😊

=> YANG BOLEH pakai jubah, hanya dia dan orang-orang yang sekelompok dengannya. yang berhak mengamalkan sunnah, hanya dia dan orang-orang yang satu spesies dengannya. yang boleh pakai gamis, sorban, hanya ustadnya. Kalau orang yang tidak segolongan dengannya yang pakai jubah/pakek gamis, katanya “sok ngustad”, “sok ulama”, dst. Hebat ya mereka.? 😃 dunia hanya milik mereka. kalau mau masuk surga, harus daftar dulu ke mereka. karena mereka “panitia pemegang kunci surga”. Itulah TREND TALAFI, sahabat. 😊

=> YANG lebih nge-trand lagi adalah, mereka ghibah dan menggunjing para da’i dan tokoh-tokoh agama, mem-bully serta menjatuhkan kehormatan ustad atau ulama lain dengan alasan “menjaga agama”, itu semua boleh-boleh saja menurut mereka. Mereka mau mentahdzir orang dan siapa saja yang mereka benci, boleh. Seribu satu dalil dari qaul/perkataan ulama mereka cari-cari dan copas sana-sini untuk membenarkan nafsu jahatnya. Nafsu jahat apa itu? MENGHINA DAN MEROBEK-ROBEK KEHORMATAN ORANG LAIN. -wal ‘iyaadzubillah- . tapi kalau mereka yang di tahdzir, langsung kebakaran jenggot. jangankan di tahdzir, di “senggol” saja sedikit tokoh panutannya atau ustadznya, langsung kejang-kejang.

=> YANG tidak kalah nge-trend adalah, MEMBUKA AIB ORANG alias MAKAN BANGKAI, talafi jagonya. kata mereka jangan suka membahas syubhat; syubhat harus di jauhi. Syubhat di hindari, tapi menghina orang & merusak nama baik orang itu bukan syubhat, bukan haram. Itu ‘HALAL’.

=> TERAKHIR. Orang mau yang nikah, bisa batal nikah gara-gara doktrin Talafi. Kenapa ? Karena mereka anggap “tidak semanhaj”. Yang “semanhaj” itu mesti cingkrang dulu, jenggotanya nge-jreng dulu, ngajinya dengan ustadznya dulu, dan channel TV di rumahnya harus Channel “harap-harap cemas” dulu. Tidak percaya ? Buktikan di lapangan. Orang yang sudah menikah pun, bisa cerai di buatnya. kenapa ? Lagi-lagi karena mereka anggap “tidak seaqidah”. Hebat ya.? “lebih hebat” dari LDII (Aliran Islam Jam'ah) trend Talafi ini. . 😊

JIKA anda temukan ada orang muslim berjenggot, bergamis, celana cingkrang, yang memiliki ciri-ciri trend seperti yang saya sebutkan diatas (baik di dunia maya ataupun di dunia nyata), maka ketahuilah bahwa dia adalah TALAFI; baik Talafi dari kalangan murji-ah (mulukiyyah) maupun Talafi dari kalangan islam jama'ah (LDII).

Tapi jika anda temukan seorang muslim berjenggot, bergamis, celananya di atas mata kaki dalam rangka menteladani Sunnah Nabi, penampilannya islami, tetapi akhlaqnya pun santun dan berbudi pekerti. terbuka dengan seluruh kaum muslimin, berlapang dada terhadap perbedaan, tidak mudah menyesat-nyesatkan, wajahnya berseri penuh senyuman, lisannya ringan menebar salam, selalu menjaga kehormatan dan mudah memaafkan, mencintai kaum muslimin & sangat membenci kaum kafirin, maka DIALAH SALAFI SEJATI.

Nas’alullah al-aafiyyah wa salamah.

Senin, 28 Agustus 2017

Lirik & Terjemah Sholawat “Isyfa’lana”

Tidak ada komentar:



1) Ya Rosulalloh ya Nabi
lakasyafa’ah wa hadzal mathlabi

(Wahai Rosulullah, wahai Nabi, Engkaulah pemilik syafaat dan itulah tujuan kami )

2) Antal murtaja yaumaz ziham
Isyfa’ lana Ya Khoirol Anam
Isyfa’ lana – lana lana – ya habibana
Lakasyafa’ah – ya Rosulalloh

( Kau lah harapan kami di hari kebangkitan. Berikanlah syafa’at bagi kami, wahai sebaik-baik manusia.
Berilah syafa’at bagi kami, wahai kekasih kami. Kaulah pemilik syafa’at, wahai Rosulullah ).

3) Ji’talil baroyah bisyar’il mubiin
Tansyurul hidayah bainal alamin
Isyfa’ lana – lana lana – ya habibana
Lakasyafa’ah – ya Rosulalloh

( engkau telah datang ke sekalian makhluk dengan cara hidup yang nyata ,
engkau menyebarkan cahaya hidayah keseluruh alam
Berilah syafa’at bagi kami, wahai kekasih kami. Kaulah pemilik syafa’at, wahai Rosulullah SAW

4) Ludzna bika ya Habibu Anta lil kholqi ya Thobibu
Isyfa’ lana – lana lana – ya habibana
Lakasyafa’ah – ya Rosulalloh

(Kami berlindung padamu wahai yg tercinta. Engkaulah harapan makhluk, wahai sang penawar.
Berilah syafa’at bagi kami, wahai kekasih kami. Kaulah pemilik syafa’at, wahai Rosulullah SAW).

Minggu, 27 Agustus 2017

DASA DARMA PRAMUKA SESUAI AJARAN ISLAM

Tidak ada komentar:
SELAMAT HARI PRAMUKA
Siapa yg masih hafal

"DASA DARMA PRAMUKA"

1. TAKWA KEPADA TUHAN YME
Firman Allah Swt:

ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺃﻣَﻨُﻮْﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ
"Hai orang2 yg beriman, bertakwalah kalian kpd Allah dg sebenar2nya takwa"

2. CINTA ALAM & KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA.

Sabda Rasul Saw:
ﺇِﺭْﺣَﻤُﻮْﺍ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻜُﻢْ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ
"Sayangilah makhluk yg ada di bumi, maka penduduk langit akan menyayangi kalian"

3. PATRIOT YG SOPAN & KESATRIA:

Nabi Saw bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟﻨّﺎﺱِ ﺇِﺳْﻠَﺎﻣًﺎ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻬُﻢْ ﺧُﻠُﻘًﺎ
"Sesungguhnya orang yg paling baik keislamannya adalah orang yg paling baik akhlaknya"

4. PATUH & SUKA BERMUSYAWARAH

Firman Allah Swt : ﻭَﺷَﺎﻭِﺭْﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﻣْﺮِ
"Dan bermuyawarahlah engkau (Muhammad) dg mereka tentang masalah itu"

5. RELA MENOLONG & TABAH

Firman Allah Swt :
ﻭَﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﻭَﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻭَﻟَﺎَﺗَﻌَﺎﻭَﻥُﻭْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻌُﺪْﻭَﺍﻥِ
"Dansaling tolong-menolonglah kalian dlm kebaikan dan takwa. Dan janganlah kalian saling tolong-menolong dlm perbuatan dosa dan permusuhan."
6. RAJIN, TERAMPIL & GEMBIRA

Sabda Nabi Saw:
ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟْﺄََﻋْﻤَﻞِ ﻋَﻤَﻞُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺑِﻴَﺪِﻩِ
" Amal yg paling utama adalah karya seorang laki2 dg tangannya sendiri" (kreatif)
7. HEMAT, CERMAT & BERSAHAJA

Firman Allah Swt : ﻭَﻟَﺎﺗُﺒَﺬِّﺭﺕَﺑْﺬِﻳْﺮًﺍ
"Dan janganlah kau hambur2kan harta dg boros"
8. DISIPLIN, BERANI & SETIA:

Sabda Nabi Saw: ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﻞِ ﺣِﻔْﻆُ ﺍﻟْﺄَﻭْﻗَﺎﺕِ
"Amal yg paling utama adalah menjaga waktu (disiplin)"
9. BERTANGGUNG JAWAB & DAPAT
DIPERCAYA

Firman Allah Swt:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﺗُﺆَﺩُّﻭْﺍ ﺍﻟْﺄََﻣَﺎﻧَﺎﺕِ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻫْﻠِﻬَﺎ
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menyampaikan amanat kepada yg orang berhak atas amanat itu"
10. SUCI DALAM PIKIRAN, PERKATAAN & PERBUATAN.

Sabda Nabi Saw:
ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺄﺧِﺮِ ﻓَﺎﻟْﻴَﻘ  ُﻞْ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﺃَﻥْ ﻟِﻴَﺼْﻤُﺖْ
"Barang siapa yg beriman kepada Allah & hari akhir, maka berkatalah dg baik, atau (jika tidak bisa) diamlah".

Lirik Sholawat Busro Lanaa & artinya

Tidak ada komentar:
           

               Sholawat Busro Lana ini sangat syahdu dan indah yang menggambarkan kebahagiaan bersama kekasih junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
بُشرَ لَــنَا

 بُشـرَ لَــنَا نِلنَــا المُنَــى  *  زَالَ العَنَــاوَافَى الهَــنَا
Kebahagiaan bersama kami karena harapan, dan  telah hilang kesusahan, lengkap lah kebahagiaan kami
وَالدَّ هرُ اَنجَـز وَعدَهُ  *  وَالبِشــرُ اَضـحى مُعلَـــنَا
Dan waktu telah menepati janjinya, dan kebahagiaan tampakan kemuliaan kami 



يَا نَفسُ طِيبِـى بِا للِّقَا  *  يَا عَينُ قَــــرِّى اَعيُنَــــا

Wahai jiwa bahagialah, yg akan berjumpa dia (Muhammad).. Wahai mata, tenanglah dan tenanglah 



هَــذَا جَمَــالُ المُصطَفى  *  اَنوَارُهُ لاَ حَـــت لَنَــــا

Lihat! Inilah keindahan al~Mushthofa (Muhammad), Cahayanya memancar menembus jiwa kita



يَا طَيبَة مَاذَا نَقُــول  *  وَفِيكِ قَد حَلَّ الرَّسُـــول

Duhai Thoybah (Madinah), apa yang kami katakan? Ketika Rosul telah mendiami wilayahmu 



وَكُلُّنَـــانَرجُو الوُصُول  *  لِمُحَـــــــمَّدٍ نَبِيِّنَا

Dan kami semua ingin berjumpa dengan Muhammad, Nabi kami 



يَا رَوضَةَ الهَادِى الشّفِيع  *  وَصَاحِبَيهِ وَالبَقيع

Wahai Roudhoh, Nabi pembawa petunjuk, dan pemberi syafa’at dan kedua sahabatnya serta Baqi’

اُكتُب لَنَــا نَحنُ الجَمِيع  *  زِيَارَةً لِحَبِيبِنَا

Catatlah kami semua, bahwa kami berkunjung kepada kekasih kami (Muhammad)
صل وسلم ياسلام ، علی النبی ماحی الظلام
 Semoga kesejahteraan dan salam, Wahai yang Maha Pemberi keselamatan.tercurahkan atas Nabi pengikis kegelapan
والال والصحب الکرام ، ماأنشدت بشری لنا
Juga kepada keluarga nabi, para sahabat yang mulia, tatkala disenandungkan pujian ”Busyro Lana”
 
back to top