Jumat, 29 September 2017

12 AMALAN 10 MUHARRAM (10 'Asyuro)

Tidak ada komentar:

Barang siapa mengucapkan;
" Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir" 70 kali di malam 10 Muharram, insyaallah Allah akan mencukupi kehidupannya pada tahun tersebut".
Imam Ahjuri

وَنُقِلَ عَنْ بَعْضِ الأَفاَضِلَ أَنَّ الأَعْماَلَ فيِ يَوْمِ عاَشُوْرَاءَ اِثْناَ عَشَرَ عَمَلاً الصَّلاَةُ وَالأَوْلىَ أَنْ تَكُوْنَ صَلاَةُ التَّسْبِيْحِ وَالصَّوْمُ وَالصَّدَقَةُ وَالتَّوْسِعَةُ عَلَى العِياَلِ وَالاِغْتِساَلُ وَزِياَرَةُ العاَلِمِ الصَّالِحِ وَعِياَدَةُ المَرِيْضِ وَمَسْحُ رَأْسِ اليَتِيْمِ وَالاِكْتِحاَلُ وَتَقْلِيْمُ الأَظْفاَرِ وَقِرَاءَةُ سُوْرَةِ الإِخْلاَصِ أَلْفَ مَرَّةٍ وَصِلَّةُ الرَّحْمِ , وَقَدْ وَرَدَتْ الأَحاَدِيْثُ فيِ الصَّوْمِ وَالتَّوْسِعَةُ عَلَى العِياَلِ وَأَمّاَ غَيْرُهُماَ فَلَمْ يَرِدْ فيِ الأَحاَدِيْثِ (نهاية الزين - ص 196)

1. Melaksanakan Shalat sunnah yang paling utama shalat Tasbih,
2. Melakukan Puasa Sunnah, berikut tanggal 9 Muharram-nya, dan paling utama 10 hari, dari tanggal 1 s/d 10 Muharram
3. Melakukan Sodaqoh,
4. Melakukan keleluasaan keluarga artinya menambah dana belanja, membelikan baju baru dll.
5. Melakukan Mandi Sunnah,
6. Melakukan kunjungan pada Alim Ulama yang soleh,
7. Menengok orang yang sedang sakit,
8. Mengusap kepala yatim, artinya memberi kasih sayang seperti dengan menyantuni mereka,
9. Memakai celak mata,
10. Menggunting kuku,
11. Membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali.
12. Melakukan silaturrahmi terutama kepada saudara dan keluarga, Ulama, sama seperti pada hari raya.

Melakukan Puasa asyuro dapat menghapus dosa selama setahun,
Melakukan Keleluasaan keluarga (Menambah jatah belanja istri / menambah uang saku anak anak) pada hari itu dapat melancarkan rezeqi (kecukupan) setahun ke depan.

Sumber;
(Imam Nawawi Kitab Nihayatuz-Zein, hal 196)
Kitab Kanzun Najah Was Surur; Syekh Abdul Hamid Al Qudsiy.

Kamis, 28 September 2017

Keberadaan Alloh SWT

Tidak ada komentar:


بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

اهل السنة والجماعة السلفية الشافعية الاشعرية الصوفية النهضية

               Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al ‘Aqidah Al Wasithiyah. Menyampaikan. 

[1] Dalil mengenai kebersamaan Allah yang bersifat umum Allah Ta’ala berfirman,

هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

 “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hadid [57] : 4)


Allah Ta’ala berfirman,

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ 

        “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Mujadilah [58] 

[2] Dalil mengenai kebersamaan Allah yang bersifat khusus Allah Ta’ala berfirman,

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا 

“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At Taubah [9] : 40 ).

وْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ 

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An Nahl [16] : 128)

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

 “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anfal [8] : 46 )

وَالَّذِى تَدْعُونَهُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ عُنُقِ رَاحِلَةِ أَحَدِكُمْ

 “Yang kalian seru adalah Rabb yang lebih dekat pada salah seorang di antara kalian daripada urat leher unta tunggangan kalian.” (HR. Muslim no 2704).



الله موجود بلا مكان ولا جهة ولا كيف 

ALLAH SWT ADA TANPA TEMPAT, TANPA ARAH, & TANPA DISIFATI OLEH SIFAT MAKHLUK


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah: 186)

Jumat, 22 September 2017

SURAT AL-WAQIAH DAN FADHILAHNYA ( سُوْرَةُ اْلوَاقِعَةِ )

Tidak ada komentar:


 سُوْرَةُ اْلوَاقِعَةِ

Surat Al Waqi’ah

            Surat Al-Waqi’ah mempunyai banyak sekali keutamaan, sebagaimana disebutkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ قَرَاءَ اْلوَاقِعَةَ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ اَبَدًا وَسُوْرَةُ اْلوَاقِعَةِ سُوْرَةُ اْلغِنَى فَاقْرَؤُهَا وَعَلّمُوْهَا اَوْلاَدَكُمْ.

“Barang siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan tertimpa kefekiran selama-lamanya, Dan surat Al-Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah dia dan ajarkan kepada anak-anakmu.” (HR. Abu Ubaid, Al Harits, Abu Ya’la, Ibnu Murdawaih dan Baihaki)

Adapun fadhilah-fadhilah surat Al-Waqi’ah antara lain :

1. Menghilangkan kemiskinan, Bacalah surat waqi’ah setiap hari secara terus-menerus. Maka akan bebas dari kemiskinan atau kefakiran

2. Memudahkan mencari rizki, Bacalah Surat Waqi’ah setiap hari sebanyak 40x selama 40 hari berturut-turut, dengan izin Alloh SWT akan mendapatkan rizki tanpa harus bersusah payah.

3. Meringankan siksa kubur, apabila surat waqi’ah dibacakan untuk orang yang telah mati maka apabila orang tersebut disiksa dalam kuburnya Alloh SWT akan meringankan siksanya

4. Terkabulnya Semua hajat ( kebutuhan), bacalah surat Waqi’ah sebanyak 41x dalam satu majlis, dan lebih mujarab pada waktu setelah ashar kemudian sebutkan apa hajat/kebutuhannya.

5. Mengurangi rasa sakit, Apabila surat Waqi;ah dibacakan pada orang sakit insya Alloh dapat mengurangi rasa sakitnya.

6. Memudahkan persalinan / melahirkan, caranya tulislah surat waqi’ah tersebut dan kalungkan kepadanya, dengan izin Alloh bayinya akan seegra lahir dan selamat.

7. Memudahkan sakaratul maut, apabila surat Waqi’ah dibacakan pada orang yang akan meninggal dunia, insya Alloh akan diberi kemudahan dalam menghadapi syakaratul maut.

DO'A NABI DAUD AS

Tidak ada komentar:

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم



 قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ مِنْ دُعَاءِ دَاوُدَ يَقُوْلُ : اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِيْ حُبَّكَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ اَحَبَّ اِلَيَّ مِنْ نَفْسِىْ وَ اَهْلِيْ، وَ مِنَ الْمَآءِ الْبَارِدِ، قَالَ وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا ذَكَرَ دَاوُدَ يُحَدِّثُ عَنْهُ قَالَ كَانَ اَعْبَدَ الْبَشَرِ.

           Rasulullah SAW bersabda: “Di antara doa Nabi Daud AS  ialah: “Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Yaa Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah SAW mengingat Nabi Daud AS , beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412).

Sabtu, 09 September 2017

‘SALAFI’ & ‘TALAFI’, TREND DI TAHUN 2017

Tidak ada komentar:
✍ Maaher At-Thuwailibi.

                                    بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

              SALAF, artinya orang-orang shalih terdahulu (yaitu para sahabat Nabi, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in). nah, orang-orang mukmin yang hidup pada tiga masa/generasi setelah Rasulullah ini disebut SALAF. sedangkan generasi terkemudian/orang-orang masa kini yang mengikuti jejak mereka, di sebut SALAFI (yaitu pengikut setia kaum Salaf). Artinya, kita di tuntut untuk mengikuti jejak langkah kaum Salaf dalam beragama. maka siapa saja yang menjadikan Al-Qur’an petunjuknya, As-Sunnah pedoman hidupnya, dan menjadikan jejak langkah kaum Salaf sebagai teladannya (baik dalam beraqidah, ibadah, muamalah, dakwah, dan akhlaq) maka dialah SALAFI. tidak terikat dengan kelompok manapun, organisasi manapun, radio apapun. dst.

           SALAFIYYAH (Manhaj Salaf) adalah manhaj perbaikan dan dakwah, diharapkan bila seorang bersalah atau berbuat kerusakan, namun tetap kita harapkan ia kembali pada kebenaran. Inilah salafi walau dia tidak berkata ‘saya salafi‘. karena Salafiyyah itu memperbaiki, bukan menghakimi.

Syaikh Muhammad Bin Umar Bazmul mengatakan:

منهج السلف اتباع ما كان عليه الرسول صلى الله عليه وسلم وأصحابه ، الرد في محله، والكلام في الجرح والتعديل في محله، والقيام بأمر العبادة والسلوك والمنهج في محله ، وكل شيء له محله وله ميزانه, أما أنك تعرض السلفية بهذه الصورة وتبغي من الناس أن لا ينكروا عليك؛ فلا والله أنت شوهت السلفية !

“Manhaj salaf ialah mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya, yaitu membantah pada tempatnya, berbicara masalah jarh wa ta’dil pada tempatnya, berbicara masalah ibadah, suluk/akhlaq, dan manhaj pada tempatnya, segala sesuatunya pada tempatnya dan ada kadarnya. Adapun engkau mengubah definisi salafiyah dan berharap manusia tidak akan akan mengingkarimu, engkaulah syauhatus salafi (salafi yang menyimpang) !”

-selesai-

Di tranksrip dari ceramah yang berjudul:

منهج السلف في التعامل مع الانحرافات العقدية والمنهجية لفضيلة الشيخ محمد بن عمر بازمو

           SINGKAT KATA, Salafi itu adalah Ahlus Sunnah itu sendiri. namun Ahlus Sunnah sejati adalah mereka yang mengamalkan Sunnah tanpa merasa paling Sunnah. Syari’at menuntut kita untuk mengamalkan dan merealisasikan teladan Salaf, itulah Salafi. bukan sekedar pengakuan dan klaim sana-sini. Sebab, kata pepatah arab:

كُلٌّ يَدَّعِي وَصَلاً بِلَيْلَى … وَلَيْلَى لَا تُقِرُّ لَهُمْ بِذَاكَا

“Semua orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila, namun Laila menolak pengakuan mereka itu…”.

              pembahasan tentang ‘Talafi’ dan ‘Salafi’ sudah sering kita dapati. Perbedaan antara Salafi (Kaum pecinta Sunnah pengikut Setia kaum Salaf) dengan Talafi (komplotan mafia berjubah sunnah pemegang kunci surga) juga sudah dibahas diberbagai Majlis.  Diantaranya adalah:

=> YANG BERHAK jadi ustad, hanya gurunya. Yang boleh dipanggil ustad, hanya tokoh-tokoh yang di idolakannya. yang berhak berdakwah, hanya ustad-ustadnya. Kalau ada ustadz lain tidak boleh. tidak boleh ngisi kajian di masjidnya, tidak boleh di undang ke daerahnya dan mesti di boikot.  karena dianggap “sesat”, “hizbiyyah”, “khawarij”, “ahli bid’ah”, “masuk neraka”, atau minimal dianggap “manhajnya tidak jelas” atau “bermasalah”, dll. sehingga tidak berhak di panggil ustad dan jangan dianggap ulama, dst. Ada orang sealim apapun selama bukan ustadz atau bukan ulama “sesembahan” dia, maka tidak perlu di hormati. tidak perlu di panggil “ustadz”, tidak perlu di panggil “syaikh”. Ini lagi nge-trend banget di tahun 2017, sahabat. 😊

=> YANG BOLEH pakai jubah, hanya dia dan orang-orang yang sekelompok dengannya. yang berhak mengamalkan sunnah, hanya dia dan orang-orang yang satu spesies dengannya. yang boleh pakai gamis, sorban, hanya ustadnya. Kalau orang yang tidak segolongan dengannya yang pakai jubah/pakek gamis, katanya “sok ngustad”, “sok ulama”, dst. Hebat ya mereka.? 😃 dunia hanya milik mereka. kalau mau masuk surga, harus daftar dulu ke mereka. karena mereka “panitia pemegang kunci surga”. Itulah TREND TALAFI, sahabat. 😊

=> YANG lebih nge-trand lagi adalah, mereka ghibah dan menggunjing para da’i dan tokoh-tokoh agama, mem-bully serta menjatuhkan kehormatan ustad atau ulama lain dengan alasan “menjaga agama”, itu semua boleh-boleh saja menurut mereka. Mereka mau mentahdzir orang dan siapa saja yang mereka benci, boleh. Seribu satu dalil dari qaul/perkataan ulama mereka cari-cari dan copas sana-sini untuk membenarkan nafsu jahatnya. Nafsu jahat apa itu? MENGHINA DAN MEROBEK-ROBEK KEHORMATAN ORANG LAIN. -wal ‘iyaadzubillah- . tapi kalau mereka yang di tahdzir, langsung kebakaran jenggot. jangankan di tahdzir, di “senggol” saja sedikit tokoh panutannya atau ustadznya, langsung kejang-kejang.

=> YANG tidak kalah nge-trend adalah, MEMBUKA AIB ORANG alias MAKAN BANGKAI, talafi jagonya. kata mereka jangan suka membahas syubhat; syubhat harus di jauhi. Syubhat di hindari, tapi menghina orang & merusak nama baik orang itu bukan syubhat, bukan haram. Itu ‘HALAL’.

=> TERAKHIR. Orang mau yang nikah, bisa batal nikah gara-gara doktrin Talafi. Kenapa ? Karena mereka anggap “tidak semanhaj”. Yang “semanhaj” itu mesti cingkrang dulu, jenggotanya nge-jreng dulu, ngajinya dengan ustadznya dulu, dan channel TV di rumahnya harus Channel “harap-harap cemas” dulu. Tidak percaya ? Buktikan di lapangan. Orang yang sudah menikah pun, bisa cerai di buatnya. kenapa ? Lagi-lagi karena mereka anggap “tidak seaqidah”. Hebat ya.? “lebih hebat” dari LDII (Aliran Islam Jam'ah) trend Talafi ini. . 😊

JIKA anda temukan ada orang muslim berjenggot, bergamis, celana cingkrang, yang memiliki ciri-ciri trend seperti yang saya sebutkan diatas (baik di dunia maya ataupun di dunia nyata), maka ketahuilah bahwa dia adalah TALAFI; baik Talafi dari kalangan murji-ah (mulukiyyah) maupun Talafi dari kalangan islam jama'ah (LDII).

Tapi jika anda temukan seorang muslim berjenggot, bergamis, celananya di atas mata kaki dalam rangka menteladani Sunnah Nabi, penampilannya islami, tetapi akhlaqnya pun santun dan berbudi pekerti. terbuka dengan seluruh kaum muslimin, berlapang dada terhadap perbedaan, tidak mudah menyesat-nyesatkan, wajahnya berseri penuh senyuman, lisannya ringan menebar salam, selalu menjaga kehormatan dan mudah memaafkan, mencintai kaum muslimin & sangat membenci kaum kafirin, maka DIALAH SALAFI SEJATI.

Nas’alullah al-aafiyyah wa salamah.
 
back to top