Sabtu, 26 Mei 2018
Sabtu, 19 Mei 2018
TAWA " MALAIKAT " DI MASJID
"Kenalkanlah Anak kita dengan Masjid?"
Sering Terjadi Waktu Mau Sholat, Anak - Anak Kecil di Suruh Keluar dari Masjid, Alasannya Takut Mengganggu Sholat, Banyak Pengurus Masjid Yang tidak Sabar Menghadapi Anak - Anak Kecil Yang Lalu Lalang Keberada'annya di Masjid, Tidak Sedikit diantara Mereka Mengusir Anak Kecil Keluar dari Masjid, atau Menempatkan di Shaf Paling Belakang agar tidak Mengganggu Jama'ah Yang Lain...
Jangan Membuat Anak - Anak kecil "BINGUNG",
Anak - Anak Kecil Waktu Mengaji Selalu di Nasehati Oleh Ustadznya : Kalau Sudah dengar Adzan dimasjid, Maka Harus Sholat di masjid.
Dan Nabi Muhammad SAW Justru Berinteraksi dengan Anak - Anak di sa'at Sholat di Masjid...
Berikut ini ada Cerita yang bisa dijadikan Pelajaran Untuk kita, Yang ditangani Oleh Rosululloh SAW,
Di riwayatkan Oleh Sahabat Nabi yang Bernama Yaddad ra :
Suatu ketika Nabi datang ke Masjid Untuk Melaksanakan Sholat dan Nabi Membawa Cucunya, Hasan dan Husein,
Lalu Nabi Meletakkan Cucunya di sampingnya, Kemudian Nabi Mengangkat Takbirotul ihrom Memulai Sholat, Pada Sa'at Nabi Sujud, Sujudnya Nabi Sangat Lama sekali tidak Seperti biasanya, Maka Saya diam - diam Mengangkat Kepala Saya Untuk Melihat Apa Gerangan yang terjadi, dan benar saja, Saya Melihat Cucu Nabi sedang Menunggangi Punggung Nabi yang sedang Bersujud, Setelah Melihat Kejadian itu Saya Kembali Sujud Bersama Makmum yang Lainnya, Ketika Selesai Sholat Para Sahabat sibuk Bertanya Pada Rosululloh : "Wahai Rosululloh, Baginda Sujud sangat lama sekali, Sehingga kami Sempat mengira terjadi apa - apa atau Baginda sedang menerima Wahyu"...
Baginda Rosul Menjawab : "Tidak, Tidak, Tidak Terjadi apa - apa, Cuma tadi Cucuku Menaiki tubuhku, dan saya tidak mau Memburu - burunya sampai dia Menyelesaikan mainnya dengan Sendirinya"
(HR.Nasa'i dan Hakim).
Jika Anak - Anak Muslim Berlari, Riang ,Ketawa di Masjid yaitu lah Ciri khas Anak - Anak, ingatkanlah Mereka dengan Pelukan dan Senyuman Manis,
Sebenarnya Mereka "Malaikat" yang Sedang Bergembira di Rumah Robb-Nya,
Dalam Riwayat yg lain Rasulullah Mempercepat Sholatnya karena ada tangis anak kecil yang memanggil ibunya yg sedang ikut Sholat Berjama'ah Bersama Rasulullah,
Itulah Masjid Nabi yang tak sepi dari Anak - Anak Kecil, Maka Layak lah Para Pengurus Masjid diberi Pemahaman Tentang Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam...
Muahmmad Al fatih Penakluk konstantinopel Pernah Berkata : "Jika kalian tidak lagi Mendengar Riang tawa dan Gelak bahagia anak-anak di masjid - masjid, Maka Waspadalah... Sa'at itu kalian dalam Bahaya."
Maka dari itu, Biasakan Anak kita Kenal dengan Masjid, Ajak Mereka Untuk Sholat di Masjid...
Semoga Bermanfaat!!!
Kamis, 17 Mei 2018
KUMPULAN NASEHAT DARI MBAH KH. ABDULLAH FAQIH Rahimahullah (Langitan-Widang-Tuban)
1. Wong nek ngalami kesusahan, kerepotan-kerepotan, kemunduran, kemunduran ekonomine, ma’isyahe, kesehatane, kegiatane lan liya-liyane InsyaAllah gusti Allah bakal ngeke’i dalan, ngeke’i makhroj tegesi dalan kluar soko perkoro iku mau, lan gusti Allah bakal paring rizqi dlohir bathin, rizqi bathin iku rupo iman, tawakal, nerimo, zuhud, duweni pekerti sing bagus. Rizqi seng dlohir di paringi kebutuane urep rupo papan, pangan, sandang, di ke’i rizqi seng ra kangiro-ngiro tegese gusti Allah paring gampang, kito yo tetep usaha ora koq terus meneng ae ora usaha. Ngaji… di paringi oleh ilmu.
Wong seng gelem netepi istighfar mongko wong mau bakal di wei rizqi seng ra kangiro-ngiro koyo’-koyo’ ra sembodo olehe kangelane golek karo hasile.
Perkoro mergawe tetep, kito di perintah “Harrik yadaka faunzila alika rizqo” gerakno tanganmu mongko sampean di wei rizqi karo gusti Allah, kito kepingin duwe ilmu yo kudu golek ilmu kelawan ngaji, kito kepingin apal qur’an yo kudu sregep deres di apalno, kito kepingin kecukupan rizqi dlohire yo kudu usaha opo to opo kunu, tapi kito bakal di paringi gampang karo gusti Allah ta’ala, iku faedahe, opo kuwi mau,,, wong seng akeh moco istighfare, istighfar seng unine “astaghfirullah al adlim innahu kana ghoffaro” peng pitung puluh ambalan mongko wong mau bakal di gampangno marang Allah ta’ala…
2. Guru iku koyo wong tuo, yen wong tuo iku pengin tur bungah lek anake luweh pinter, luweh sugeh semono ugo guru.
3. Pancen tujuane pados ilmu syariat niku mboten keranten pengen dados nopo-nopo. Tujuane kedah murni pengen pados ridloning gusti Allah, nguri-nguripi agamane gusti Allah klawan ilmu, lan ngicalaken kebodohan. niku ingkang selama niki kulo serap sangking dawuh2e mbah Yai.
4. Bisone taqwo iku kudu ngerti disek, terus bisone ngerti iku kudu ngaji lan belajar disek..
Nek ono murid rumongso adoh karo gurune, iku ora kok gurune seng ngadoh, tapi dewe’e seng ngadoh dewe..guru iku ibarate koyok pemancar radio, sopo seng gelem nyetel yo sambung, seng gak gelem nyetel yo gak sambung..
#.Di kutip dari dawuh Syaikhina Murobbi Ruhina KH.Abdulloh Faqih nafa’anallahu bi’ulumihi wa asrorihi fiddaroini Aamiin…
Berikut lantunan Nasyid teruntuk syaikhina
يَا شَيْخِنَا
يَا شَيْخِـنَا نَعْرِفْ اِلـَهَنَا
يَا شَيْخِــــــــــنَا زَكَّى اْلقُلُوْبُ اِلـَهَنَا تَقْوَى اْلاِلَهِ عَلَى النَّاسِ يُـحَـــــــتَّمُ
يَا شَيْخِـنَا لِقَا رَسُــــــوْلِنَا
يَا شَيْخِــــــــــنَا نَرْجُـوْ لِقَاءَ شَافِيْنَا عَلَى الـدَّوَامِ يُكْـشَفُ اْلـهَمُّ اْلغَمُّ
يَا شَيْخِنَا نِلْنَا مَطْلُوْبَنَا
يَا شَيْخِـــــــــــــــنَا نِلْنَا عُلُوْمًا نَافِــعَةْ زَادًا تُـــنَـهِّـــــــضُ الــدِّيْنَ فَــيُعْــصَـــمُ
يَا شَيْخِنَا تَعْلُوْ حَـيَاتُنَا
يَا شَيْخِـــــــــــــنَا تَعْلُوْ حَيَـــــاةُ دِيْنِنَا مِنَ اْلــــــــوُرَّاثِ يَـحْــــــمِيْهِمُ اْلقَيُّوْمُ
يَا شَيْخِــــنَا اَنْتُمْ مُرَبِّيْنَا
يَا شَيْخِــــــــــــنَا كُنْتُمْ مُرَبِّي رُوْحِــــنَا لَا رَيْبَ حِيْنَ عُلُوْمَ الدِّيْنِ جِـئْتُمُ
يَا شَيْخِــــــنَا اَنْتُمْ وَلِــيُّنَا
يَا شَيْخِنَا يُعْنَى اْلاِسْلَامُ هَادِيْنَا “شَـــيْــخٌ فَـــقِـــيْـــهٌ” يَــسْـتَـــقِيْمُ دَائِمُ
Berikut ini adalah ratib Al-Fatihah sebagai salah satu sarana penyambung ruhaniah seorang murid dengan gurunya..Semoga bermanfaat..
الفاتحة بنية القبول وتمام كل سول ومأمول على ما يرضيه الله ورسوله وعلى ما نواه أسلافنا الصالحون وعلى كل نية صالحة جامعة شاملة خير الدين والدنيا والأخرة دافعة من كل شر جالبة لكل خير لنا ولوالدينا ومشايخنا خصوصا الشيخ الحاج عبد الله فقيه رحمه الله ومشايخ مشايخنا ومعلمينا وأسراتنا وأصحابنا وأحبابنا وآبائنا وأمهاتنا وذرياتنا ومن أحسن إلينا وذوي الحقوق علينا ومن أوصانا بالدعاء وجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات من مشارق الأرض إلى مغاربها وإلى حضرة النبي محمد صلى الله عليه وسلم…
الفاتحة…..
Rabu, 09 Mei 2018
AMALAN UNTUK MEMPERMUDAH SAAT PROSES MELAHIRKAN
Sebagaimana kita ketahui bahwa proses persalinan adalah salah satu jihad dan pengorbanan seorang Ibu yang mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan sang buah hatinya. Maka orang yang sedang hamil sangat butuh support dan doa-doa agar bisa meringankan beban dan kegundahan yang sedang dia rasakan, baik dari dirinya sendiri, keluarga atau orang lain.
Muassis Pondok Pesantren Al-Is'af KH. Muhammad Habibullah Rois sering kali menganjurkan bagi ibu yang sedang hamil untuk membaca dan mengulang-ulang ayat di bawah ini, jika usia kehamilannya sudah lebih 7 bulan.
Amalan ini bukan hanya dianjurkan kepada ibu yang sedang hamil saja tapi juga dianjurkan bagi sang suami dan keluarga yang lain, bahkan di masa-masa Beliau, para santri sering diminta bantuannya untuk membacakan ayat tersebut secara bersama-sama untuk membantu mereka yang sedang dalam peroses persalinan.
Adapun ayat tersebut adalah:
ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهْ
(QS. 'ABASA - 20)
#TAWASSUL:
١. الفاتحة الى حضرة رسول الله ...
٢. جميع الصحابة والاولياء.....
٣. جميع المشايخ اوَّلا وآخرا......
٤. الشيخ محمد حبيب الله رىٔيس....
٥. مَن أجازني ومَن أجازه....
#TATACARA:
1. Setelah shalat Maghrib dan Subuh dibaca sebanyak 21x. Tapi, jika sempat membacanya setiap selesai shalat yang lima waktu, itu lebih baik.
2. Jika sudah tiba waktu melahirkan maka dibaca sebanyak-banyaknya tanpa ada jumlah tertentu.
#PERHATIAN:
Jika usia kehamilan masih dibawah 6 bulan disarankan agar tidak mengkhususkan amalan ini.
#SARAN:
Bagi yang ingin mengamalkan amalan ini disarankan untuk menulis Qabiltu/قبلت di kolom komentar.
_____________________________
Semoga dengan barokah ayat tersebut dan barokah para masyaikh, kita dan keluarga yang sedang hamil diberikan kemudahan dalam proses persalinannya dan lahir dalam kondisi SELAMAT, SEHAT, SEMPURNA dan menjadi anak Shalih & Shalihah. Aamein...
Rabu, 02 Mei 2018
Kitab Mausu'ah Fiqih Kuwait tentang Hukum Masuk Gereja atau tempat ibadah non muslim
mengkutip keterangan dari kitab Mausu’ah Fiqh Kuwait. Kitab ini ensiklopedia persoalan fiqh dari berbagai mazhab. Begini penjelasannya:
يَرَى الْحَنَفِيَّةُ أَنَّهُ يُكْرَهُ لِلْمُسْلِمِ دُخُول الْبِيعَةِ وَالْكَنِيسَةِ، لأَِنَّهُ مَجْمَعُ الشَّيَاطِينِ، لاَ مِنْ حَيْثُ إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ حَقُّ الدُّخُول. وَذَهَبَ بَعْضُ الشَّافِعِيَّةِ فِي رَأْيٍ إِلَى أَنَّهُ لاَ يَجُوزُ لِلْمُسْلِمِ دُخُولُهَا
إِلاَّ بِإِذْنِهِمْ، وَذَهَبَ الْبَعْضُ الآْخَرُ فِي رَأْيٍ آخَرَ إِلَى أَنَّهُ لاَ يَحْرُمُ دُخُولُهَا بِغَيْرِ إِذْنِهِمْ. وَذَهَبَ الْحَنَابِلَةُ إِلَى أَنَّ لِلْمُسْلِمِ دُخُول بِيعَةٍ وَكَنِيسَةٍ وَنَحْوِهِمَا وَالصَّلاَةَ فِي ذَلِكَ، وَعَنْ أَحْمَدَ يُكْرَهُ إِنْ كَانَ ثَمَّ صُورَةٌ، وَقِيل مُطْلَقًا، ذَكَرَ ذَلِكَ فِي الرِّعَايَةِ، وَقَال فِي الْمُسْتَوْعِبِ: وَتَصِحُّ صَلاَةُ الْفَرْضِ فِي الْكَنَائِسِ وَالْبِيَعِ مَعَ الْكَرَاهَةِ، وَقَال ابْنُ تَمِيمٍ. لاَ بَأْسَ بِدُخُول الْبِيَعِ وَالْكَنَائِسِ الَّتِي لاَ صُوَرَ فِيهَا، وَالصَّلاَةِ فِيهَا. وَقَال ابْنُ عَقِيلٍ: يُكْرَهُ كَالَّتِي فِيهَا صُوَرٌ، وَحَكَى فِي الْكَرَاهَةِ رِوَايَتَيْنِ. وَقَال فِي الشَّرْحِ. لاَ بَأْسَ بِالصَّلاَةِ فِي الْكَنِيسَةِ النَّظِيفَةِ رُوِيَ ذَلِكَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ وَأَبِي مُوسَى وَحَكَاهُ عَنْ جَمَاعَةٍ، وَكَرِهَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَمَالِكٌ الصَّلاَةَ فِي الْكَنَائِسِ لأَِجْل الصُّوَرِ،
Dari penjelasan di atas, paling tidak ada 4 perbedaan pendapat ulama.
Pertama, Ulama mazhab Hanafi berpendapat bahwa Makruh bagi seorang Muslim memasuki sinagog dan gereja.
Kedua, Sebagian ulama mazhab Syafi’i berpendapat bahwa tidak boleh bagi orang Muslim memasuki tempat ibadah non-muslim kecuali ada izin dari mereka. Sebagian ulama mazhab Syafi’i yang lain berpendapat bahwa tidak haram memasuki tempat ibadah non-muslim meski tanpa ada izin dari mereka.
Ketiga, Ulama mazhab Hanbali berpendapat boleh bahwa memasuki sinagog dan gereja, dan rumah ibadah lainnya, serta melalukan shalat di dalamnya, tapi hukumnya makruh menurut Imam Ahmad, jika di dalamnya ada gambar.
Keempat, Ibn Tamim berpendapat tidak mengapa masuk sinagog dan gereja jika tidak ada gambar di dalamnya, begitu juga shalat di dalamnya. Ibn Aqil berpendapat makruh karena ada gambar. Masalah ini ada dua pendapat: ada yang bilang tidak mengapa shalat di dalam gereja berdasarkan riwayat dari sahabat Nabi, Ibnu Umar dan Abu Musa, sebagaimana dikisahkan oleh banyak ulama, dan ada juga riwayat dari Ibn Abbas dan Malik bahwa shalat di gereja makruh karena ada gambarnya.
Penjelasan di atas terdapat dalam juz 20, halaman 245.
Adapun dalam juz 38, halaman 155, masih di kitab yang sama, ada tambahan keterangan:
وَيَرَى الْمَالِكِيَّةُ وَالْحَنَابِلَةُ وَبَعْضُ الشَّافِعِيَّةِ أَنَّ لِلْمُسْلِمِ دُخُول بِيعَةٍ وَكَنِيسَةٍ وَنَحْوِهِمَا
“Ulama mazhab Maliki, Hanbali, dan sebagian ulama mazhab Syafi’i berpendapat bahwa boleh bagi orang Muslim memasuki sinagog, gereja dan rumah ibadah lainnya.”
Bayangkan, kita masih berdebat soal boleh memasuki gereja atau tidak, para ulama bahkan sudah membahas bolehkah shalat di dalam gereja. Seperti tercantum di atas, mereka mengatakan sholatnya sah, dan ada yang membolehkan secara mutlak, namun ada yang mengatakan sah, namun makruh karena ada gambar di dalam gereja.
Kita tambahkan dengan mengutip satu kitab fiqh perbandingan mazhab lainnya, yaitu kitab al-Mughni karya Ibn Qudamah.
Dalam juz 2, halaman 57:
[فَصْلٌ الصَّلَاةِ فِي الْكَنِيسَةِ النَّظِيفَة]
(٩٦٩) فَصْلٌ: وَلَا بَأْسَ بِالصَّلَاةِ فِي الْكَنِيسَةِ النَّظِيفَةِ، رَخَّصَ فِيهَا الْحَسَنُ وَعُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَالشَّعْبِيُّ وَالْأَوْزَاعِيُّ وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَرُوِيَ أَيْضًا عَنْ عُمَرَ وَأَبِي مُوسَى، وَكَرِهَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَمَالِكٌ الْكَنَائِسَ؛ مِنْ أَجْلِ الصُّوَرِ. وَلَنَا «، أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – صَلَّى فِي الْكَعْبَةِ وَفِيهَا صُوَرٌ» ، ثُمَّ هِيَ دَاخِلَةٌ فِي قَوْلِهِ – عَلَيْهِ السَّلَامُ -: «فَأَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلِّ، فَإِنَّهُ مَسْجِدٌ»
Ibn Qudamah menjelaskan al-Hasan, Umar bin Abdul Azis, Sya’bi, Awza’i dan Sa’id bin Abdul Azis, serta riwayat dari Umar bin Khattab dan Abu Musa, mengatakan tidak mengapa shalat di dalam gereja yang bersih. Namun Ibn Abbas dan Malik memakruhkannya karena ada gambar di dalam gereja. Namun bagi kami (Ibn Qudamah dan ulama yang sepaham dengannya) Nabi Saw pernah shalat di dalam Ka’bah dan di dalamnya ada gambar. Ini juga termasuk dalam sabda Nabi: “jika waktu shalat telah tiba, kerjakan shalat di manapun, karena di manapun bumi Allah adalah masjid (tempat sujud).”
Ibn Qudamah juga mengutip kisah menarik dalam juz 7, halaman 283:
وَرَوَى ابْنُ عَائِذٍ فِي ” فُتُوحِ الشَّامِ “، أَنَّ النَّصَارَى صَنَعُوا لَعُمَرَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ -، حِينَ قَدِمَ الشَّامَ، طَعَامًا، فَدَعَوْهُ، فَقَالَ: أَيْنَ هُوَ؟ قَالُوا: فِي الْكَنِيسَةِ، فَأَبَى أَنْ يَذْهَبَ، وَقَالَ لَعَلِيٍّ: امْضِ بِالنَّاسِ، فَلِيَتَغَدَّوْا. فَذَهَبَ عَلِيٌّ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – بِالنَّاسِ، فَدَخَلَ الْكَنِيسَةَ، وَتَغَدَّى هُوَ وَالْمُسْلِمُونَ، وَجَعَلَ عَلِيٌّ يَنْظُرُ إلَى الصُّوَرِ، وَقَالَ: مَا عَلَى أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ لَوْ دَخَلَ فَأَكَلَ،
وَهَذَا اتِّفَاقٌ مِنْهُمْ عَلَى إبَاحَةِ دُخُولِهَا وَفِيهَا الصُّورُ، وَلِأَنَّ دُخُولَ الْكَنَائِسِ وَالْبِيَعِ غَيْرُ مُحَرَّمٍ
Ketika Umar bin Khattab memasuki negeri Syam dan itu diketahui oleh kaum Nasrani negeri tersebut, mereka berinisiatif untuk menyambut Umar dengan menyajikannya makanan. Namun jamuannya itu disajikan di dalam gereja mereka. Lalu Umar menolak hadir dan memprintahkan ‘Ali untuk menggantikannya. Datanglah ‘Ali ke undangan tersebut lalu masuk ke dalamnya dan menyantap hidangan yang disediakan. Kemudian Ali berkata: “aku tidak tahu kenapa Umar menolak datang?” Kata Ibn Qudamah, ini bukti kesepakatan mereka para sahabat bahwa memasuki gereja/sinagog tidaklah haram.
Nah, mungkin ada yang bertanya: mengapa Umar menolak datang? Kalau haram, mengapa Umar mengutus Ali? Kelihatannya alasan Umar tidak mau masuk dan menghadiri jamuan di gereja adalah karena khawatir umat Islam akan memahami bahwa boleh merebut gereja itu dan mengubahnya dijadikan masjid. Ini juga yang dilakukan Umar saat menolak masuk ke gereja di Palestina. Umar menghindari kerusakan dan kekerasan. Namun, jelas bahwa Imam Ali dan para sahabat memasuki gereja dan menghadiri jamuan di dalamnya.
Demikianlah penjelasan dari kitab klasik yang otoritatif agar kita tidak memahami persoalan ini dengan emosi dan mudah mengkafirkan atau memurtadkan suadara kita yang masuk ke dalam gereja. Ini bukan jawaban orang liberal, syi’ah, orientalis, sekuler atau sebagainya. Ini murni jawaban dari kitab fiqh berdasarkan pendapat para ulama, dan praktek Nabi Saw dan para sahabat. Mari kita hormati keragaman pendapat ulama.
Semoga bermanfaat
Langganan:
Postingan (Atom)