Sabtu, 29 September 2018

Huruf huruf yang di gunakan untuk makna Jawa pegon

Tidak ada komentar:
          Berikut huruf-huruf yang digunakan dan maksudnya dalam bahasa jawa dan Indonesia:

Huruf م : utawi/ bermula (kedudukannya mubtada’)
Huruf خ : iku/ itu (kedudukannya khobar)
Huruf ج : mongko/ maka (kedudukannya jawab)
Huruf حا : hale/tingkahe/ halnya (kedudukannya hal)
Huruf ع : kerono/ karena (kedudukannya ta’lil)
Huruf غ : senajan/ walaupun (kedudukannya ghoyah)
Huruf فا : sopo/ siapa (kedudukannya fail aqil)
Huruf ف : opo/ apa (kedudukannya fail ghoiru aqil)
Huruf مف : ing/ pada (kedudukannya maful bih)
Huruf نف : sopo/opo/ siapa/apa (kedudukannya naibul fail)
Titik tiga / huruf ش :kelakuan/ kelakuan (kedudukannya Sya’n)
Huruf مط : kelawan/ dengan (kedudukannya maful mutlak)
Huruf تم : apane/ apanya (kedudukannya tamyiz)
Huruf ظ : ingdalem/ pada (kedudukannya zhorof)
Huruf نف : ora/ tidak (kedudukannya nafiyah)
Huruf س : jalaran/ karena (kedudukannya sababiah)
Huruf ص : kang/sing/ yang (kedudukannya shifat)
Huruf با : bayane (artinya kondisinya (kedudukannya bayan)

Rabu, 26 September 2018

28 HAL YANG DAPAT MENYEBABKAN RIZKI TIDAK LANCAR

Tidak ada komentar:

بسم الله الرحمن الرحيم

1. Berbuat Dosa, khususnya berbohong
2. ‎Banyak tidur
3. ‎Tidur telanjang
4. ‎Makan ketika junub
5. ‎Membiarkan sisa-sisa makanan yang jatuh
6. ‎Membakar kulit bawang merah dan bawang putih
7. ‎Menyapu rumah ketika malam hari
8. ‎Membiarkan sampah di dalam rumah
9. ‎Berjalan di depan orang yang lebih tua
10. ‎Memanggil kedua orangtua dengan namanya
11. Mencuci kedua tangan dengan lumpur/air yang bercampur dengan tanah.
12. Lalai dalam sholat fardhu
13. Menjahit baju yang sedang dia kenakan sendiri
14. Tidak membersihkan jaring laba-laba di rumah.
15. Selalu keluar lebih awal setelah selesai sholat di masjid.
16. Selalu pergi awal ke pasar
17. Paling akhir pulang dari pasar.
18. Tidak mencuci perabotan rumah.
19. Membeli roti dari pengemis.
20. Memadamkan lampu minyak dengan cara di tiup
21. Menulis denga pena yang di ikat
22. Bersisir dengan sisir yang patah
23. Tidak mendoakan kedua orangtua
24. Menggunakan imamah/sorban dengan cara duduk.
25. Memasang celana dengan cara berdiri
26. Pelit.
27. Pelit dalam memberi nafkah.
28. ‎Boros.

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين

Jumat, 21 September 2018

PELAJARAN HAKIKAT ALA GUS MIEK

Tidak ada komentar:


           Seorang santri senior diajak masuk ke sebuah restoran China dan dipesankan babi guling bakar oleh Gus Miek (KH. Hamim Dzajuli). Setelah makanan tersaji, Gus Miek berkata, "Ayo dimakan!"

       Santri senior yang dari tadi sebenarnya sudah kebingungan, kini semakin bingung bagaimana menjawabnya.
Mau dimakan, itu daging babi? Tidak dimakan, yang memerintahkan itu Gus Miek? Seorang Kiai yang ia yakini sebagai Wali.

         Terbayang olehnya banyak kisah yang pernah ia dengar, bahwa setiap kali Gus Miek minum bir, maka sebelum menyentuh bibir, bir itu berubah menjadi air putih dan lain-lain.
            Dengan harap-harap cemas, ia pun memutuskan untuk memakan daging babi tersebut. Siapa tahu di mulutnya nanti, daging babi ini akan berubah jadi daging kambing. Hahahaha ....

          Sebelum daging babi itu masuk ke mulutnya, tiba-tiba "Plaaakkkkk ...!" sebuah tamparan keras mendarat di pipinya.
Gus Miek dengan wajah marah berkata, "Mondok berapa tahun, kok tidak tahu daging babi itu haram!"
"Tapi Gus ...?"
"Tapi apa? sahut Gus Miek. "Siapa yang mengharamkan babi?"
"Allah ...," jawab santri senior sambil meringis kesakitan.
"Siapa yang perintahkan kamu makan babi?"
"Gus Miek.." jawabnya sambil menundukkan kepala.
"Siapa yang harus kamu dahulukan?"
.
          Demikianlah, sering Gus Miek mengingatkan, "Bila untuk pribadi, terapkan hukum syariat, supaya kamu berhati-hati. Bila menilai orang lain gunakanlah hakikat, agar kamu berprasangka baik."



 
back to top