Rabu, 27 Mei 2020

Keistimewaan Orang yg sibuk membaca Al Qur'an

Tidak ada komentar:
   

  Di antara pintu terbesar untuk mencapai kelapangan hidup agar tidak terjebak dalam kesempitan yang membelenggu adalah dengan membaca Al-Qur'an. Hati bisa sewaktu-waktu berkarat sebagaimana besi, mengingat kematian dan membaca Al-Qur'an merupakan media pembersih karat tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
 إِنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ تَصْدَأُ  كَمَا يَصْدَأُ الْحَدِيْدُ إِذَا أَصَابَهُ الْمَاءُ، قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا جَلَاؤُهَا؟ قَالَ: كَثْرَةُ ذِكْرِ الْمَوْتِ وَتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ 
Artinya: "Sesungguhnya hati itu bisa korosi sebagaimana besi ketika bertemu dengan air. Kemudian ada yang bertanya kepada Baginda Nabi, 'Ya Rasulallah, lalu apa yang dapat menghilangkan korosi tersebut?' Rasul menjawab, 'Banyak mengingat kematian dan membaca Al-Qur'an'." (HR Baihaqi

         Orang yang rutin menyibukkan dirinya membaca Al-Qur'an mempunyai aneka macam keistimewaan sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitabnya Abwâbul Faraj, Dârul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, 1971, halaman 73 sebagai berikut:   Pertama, mereka diakui sebagai keluarga Allah (ahlullah) dan orang keistimewaannya yang terpilih.   Kedua, orang yang mahir membaca Al-Qur'an ditempatkan bersama malaikat-malaikat pencatat yang patuh kepada Allah yang selalu berbuat kebaikan.

Orang yang rutin menyibukkan dirinya membaca Al-Qur'an mempunyai aneka macam keistimewaan sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitabnya Abwâbul Faraj, Dârul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, 1971, halaman 73 sebagai berikut: 

Pertama, mereka diakui sebagai keluarga Allah (ahlullah) dan orang keistimewaannya yang terpilih.

 Kedua, orang yang mahir membaca Al-Qur'an ditempatkan bersama malaikat-malaikat pencatat yang patuh kepada Allah yang selalu berbuat kebaikan.
   Menurut al-Qurthubi sebagaimana dikutip dalam kitab Fathul Bârî, yang dimaksud mahir di sini adalah orang yang cerdas, maksudnya, hafalan dan tajwidnya sama-sama mempunyai kualitas bagus, tidak perlu mengulang-ulang. 

 Ketiga, Al-Qur'an merupakan hidangan dari Allah subhanahuwa ta'alâ. Siapa pun yang masuk ke sana akan mendapat jaminan keamanan.

  Keempat, rumah yang dibuat untuk membaca Al-Qur'an akan dihadiri malaikat. Penghuni rumah akan merasakan bahwa rumahnya menjadi luas.

Kelima, rumah yang dibacakan Al-Qur'an akan menyinari penduduk-penduduk langit. 

 Keenam, membaca Al-Qur'an terdapat kebaikan yang sangat banyak. 

  Ketujuh, dengan membaca Al-Qur'an, orang akan menjadi baik. 

 Kedelapan, membaca Al-Qur'an bisa menjadi obat hati. 

 Kesembilan, membaca Al-Qur'an dapat bermanfaat bagi orang yang membaca maupun kedua orang tuanya. 

 Kesepuluh, pembaca Al-Qur'an tidak akan merasa ngeri saat terjadi kegentingan hari kiamat. 

 Kesebelas, Al-Qur'an akan memberikan syafa'at (pertolongan) kepada ahlinya (orang yang biasa membacanya) 

Keduabelas, orang yang membaca Al-Qur'an, pada hari kiamat, derajatnya akan selalu naik ke tempat-tempat yang atas. 

Ketigabelas, membaca Al-Qur'an bisa meniupkan aroma wangi kepada para pendengar serta menyebarkan bau minyak kasturi.

Wallau a'lam. (Ahmad Mundzir)

COVID - 19 ( Corona Virus )

Tidak ada komentar:
             Saya jadi penasaran dengan arti Qarana, saya sengaja membuka kamus al-Qur’an. Saya dapati lafald Qarana (قَرْنَ) ada di QS. Al Ahzaab: 33. Saya jadi tercengang ketika melihat potongan ayat tersebut.

وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ - ٣٣
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya

Pesannya sangat jelas bahwa lafadz Qarana mengandung arti perintah untuk tinggal. Tinggalnya dimana? Dirumah-rumahmu, di keluargamu, karena kata Nabi rumahku adalah sorgaku. Rumah kalian adalah sorga kalian semua. Ciptakan sorga di keluarganya masing-masing. Coronavirus menggiring kembalinya kesadaran bahwa yang paling hakekat dalam kehidupan adalah keluarga. Sehingga Nabi sendiri memberi parameter kebaikan manusia diukur dari kebaikannya kepada keluarganya
خَيْركُمْ خَيْركُمْ لِأهْلِهِ وَاَنَا خَيْركُمْ لِأهْلِى
"Sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku (Rasulullah) orang yang terbaik diantara kalian kepada keluargaku”

Seakan Allah sedang berkata, “wahai manusia modern, janganlan cari kepuasan di gedung-gedung mewah yang menyediakan berbagai macam kamuflase kesenangan yang tak sejati, kebahagiaan itu bukan karir dan gajimu yang selalu tak memuaskanmu, karena selama ini yang kau kejar sebagai kenikmatan itu hanyalah fatamorgana dunia yang kalian anggap kenikmatan dan keindahan (itu semua perilaku jahiliah). Padahal sesungguhnya sorga itu ada di keluargamu, ada di rumahmu masing-masing yang bisa kau bangun dan kau ciptakakan. Kembalilah kepada keluargamu masing-masing dan berbahagialah atas berkumpulnya keluarga.”

Dalam ayat berikutnya, dapat kita mentadaburi bahwa Corona yang diturunkan ini sejatinya untuk membersihkan manusia dari dosa, membersihkan sebersih-bersihnya dari segala hal yang sifatnya kamuflase, talbis, menuju kesejatian hidup.


Selasa, 12 Mei 2020

JANGAN KAU PANDANG HINA DIRINYA, KAU TAK TAHU TENTANG KEADAANYA

Tidak ada komentar:
       Kisah Nyata tahun 2015 Seorang Habib bertemu dengan Seorang Wanita Pekerja Malam.

         Sekitar tahun 2015 Habib Ubeid Alkaf perjalanan dari Bandung ke BEKASI mau ke rumah salah satu Gurunya tak terasa perjalanan sangat melelahkan, Akhirnya Habib Ubeid Alkaf dan temannya untuk istirahat sebentar di sebuah warung hanya untuk melepas lelah sambil menikmatì secangkir kopi ( mengenakan pakaian biasa).

             Habib Ubeid Alkaf pun mulai menikmati secangkir kopinya tak lama kemudian ia di hampiri seorang wanita pekerja malam dengan pakaian seksi ( Habib Ubeid Alkaf dan temannya tidak mengetahui kalau warung yang tempat dia minum kopi tersebut adalah tempat mangkal laki-laki hidung belang yang sedang mencari wanita malam ).

          Akhirnya wanita tersebut mengajak ngobrol Habib Ubeid Alkaf tanpa malu-malu.

Wanita : Abang mau saya pijitin...?

👳Habib : Gak usah mbak saya di sini cuma istirahan sebentar.

Wanita : Justru itu aku pijitin biar lelahnya hilang.

👳Habib : Dengan nada yang sopan sedikit berani menanyakan harganya, berapa sekali pijit ?

Wanita : 200rb, kalau di tambah plus-plus 500rb.

👳Habib : ( Dalam hatinya Habib Ubeid sedih mendengarnya ) Kalau begitu mbak gak usah pijitin saya tapi duduk di sini temani saya sampai menjelang Subuh dan saya kasih uang 500rb.

         Akhirnya wanita itu pun mau dengan harga 500rb hanya untuk sekedar menemani ngobrol dan makan gorengan Gratis.
              Tak terasa waktu mulai menjelang Subuh akhirnya Habib Ubeid Alkaf pamitan pulang sambil memberi uang 500rb.
Sang wanitapun tak sungkan-sungkan pulangnya minta di antarkan di sekitaran Jln. Kali Semut.

           Selama di perjalanan si wanita bercerita tentang keadaannya mencari uang selama ini, bahwa dia di tinggal suaminya, mencari pekerjaan tidak dapat akhirnya dia bekerja sebagai wanita malam untuk mengnafkahi anak perempuan satu-satunya yang berumur 9 tahun ( kelas 3 SD ).

           Wanita ini mulai bercerita ke Habib Ubeid Alkaf sesunggungnya tidak mau bekerja seperti ini tetapi keadaanlah yang membuatnya begini.
Akhirnya dia menceritakan soal anak perempuan yang setiap Subuh membukakan pintu untunya. Bahwa anak perempuannya selalu Sholat Subuh.Anaknya tidak tau kalau ibunya bekerja seperti ini.

        Tak lama kemudian Habib Ubeid Alkaf sampai di rumah wanita tersebut, tetapi Habib Ubeid Alkaf tidak langsung pulang dia ikut turun tetapi hanya di samping pintu mobil melihat dari jarak jauh.

        Tak lama wanita itu sampai rumah keluarlah anak kecil memakai Hijab dengan muka di basahi Wudhu membukakan pintu.
Habib Ubeid Alkaf pun tersentuh hatinya dan akhirnya bersama temannya untuk mampir ke rumah wanita tersebut ingin bertemu anak tadi.

          Kenalkan saya Om Ubeid teman ibu kamu, anak kecil itu mempersilakan masuk.

👳Habib : Kamu selalu Sholat Subuh tiap hari.

Anak : Iyaa om...sambil menunggu ibu saya pulang kerja.

👳Habib : Kamu tau kerja ibu kamu apa?

Anak : Kerja di Pabrik om,kalau kerja di Pabrik masuknya malam dan pulangnya pagi.

Selama ibu di rumah ibulah yang mengajarkan aku baca Al - Qur'an, belajar pelajaran sekolah bahkan kalau Sholat ibu yang selalu menjadi Imam untukku.

Habib Ubeid Alkaf pun matanya mulai berlinang mendengar cerita anak itu. Ibu anak itupun menangis mendengar cerita anaknya ( sambil di peluknya ).
Akhirnya Habib Ubeid Alkaf bercerita bahwa dia adalah Guru mengangaji ibunya. Dan Habib Ubeid Alkaf pamitan untuk pulang ( sambil memberi uang 500rb untuk anak itu )

Selama di dalam perjalanan ke Bekasi menuju rumah Gurunya Habib Ubeid Alkaf tidak henti-hentinya menangis mendapatkan cerita perjalanannya malam ini.Habib Ubeid Alkaf pun tak henti-hentinya mengucapkan Dzikir sambil menangis.

Sahabat, dari cerita ini jangan lah kita selalu berprasangka buruk kepada semua orang, karena mereka berbuat tidak baik bukanlah maunya tetapi keadaanlah.

Sekarang Habib Ubeid Alkaf tinggal di Banjarmasin menyebarkan Dakwah di daerah Banjarmasin atas Petunjuk Gurunya.

Semoga bermanfaat...



Minggu, 10 Mei 2020

BAGAIMANA ENGKAU MEMANDANG GURUMU

Tidak ada komentar:
        Al_ Imam Ali bin Hasan al Aththas mngatakan :

ﺍﻥ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﺘﺢ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻋﻨﻲ ﺍﻟﻜﺸﻒ ﻟﻠﺤﺠﺐ، ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﺍﻻﺩﺏ ﻣﻊ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻭﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺒﺮ ﻣﻘﺪﺍﺭﻩ ﻋﻨﺪﻙ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻚ ﺫﺍﻟﻚ ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻚ

" Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab2 batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".(al Manhaj as Sawiy : 217)

•Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ".
(Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)

Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :

ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ".

•Habib Abdullah al Haddad mengatakan " Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ".
(Adaab Suluk al Murid : 54)

•Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khudhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ".
Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?".
Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu
(Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)

Al Habib Abdullah al Haddad berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ".
(Ghoyah al Qashd wa al Murad : 2/177)

•Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". (Al Fataawa al Hadiitsiyyah : 56)

•Para ulama hakikat mengatakan, " 70% ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan ( batin,adab dan baik sangka )antara murid dengan gurunya".

Semoga kita semua termasuk murid yang baik dan mendapat berkah dari guru kita, Aamiiin


 
back to top