Senin, 31 Mei 2021

Harga diri kita tergantung berada dimana kita

Tidak ada komentar:

             


                   Seorang santri sedang membersihkan aquarium Kyainya, ia memandang ikan arwana  dengan takjub..

Tak sadar Kyainya sudah berada di belakangnya.. "Kamu tahu berapa harga ikan itu?". Tanya sang Kyai..

.

"Tidak tahu". Jawab si Santri..

.

"Coba tawarkan kepada tetangga sebelah!!". Perintah sang Kyai.

.

Ia memfoto ikan itu dan menawarkan ke tetangga..

Kemudian kembali menghadap sang Kyai. .

"Ditawar berapa nak?" tanya sang Kyai. .

"50.000 Rupiah Kyai". Jawab si Santri mantap..

.

"Coba tawarkan ke toko ikan hias!!". Perintah sang Kyai lagi..

.

"Baiklah Kyai". Jawab si santri. Kemudia ia beranjak ke toko ikan hias..

.

"Berapa ia menawar ikan itu?". Tanya sang kyai..

.

"800.000 Rupiah Kyai". Jawab si santri dengan gembira, ia mengira sang Kyai akan melepas ikan itu..

.

"Sekarang coba tawarkan ke Si Fulan, bawa ini sebagai bukti bahwa ikan itu sudah pernah ikut lomba". Perintah sang Kyai lagi..

.

"Baik Kyai". Jawab si Santri. Kemudian ia pergi menemui si Fulan yang dikatakan gurunya. Setelah selesai, ia pulang menghadap sang guru.

.

"Berapa ia menawar ikannya?".

.

"50 juta Rupiah Kyai".

.

Ia terkejut sendiri menyaksikan harga satu ikan  yang bisa berbed-beda..

.

"Nak, aku sedang mengajarkan kepadamu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat..".


.

"Oleh karena itu, jangan pernah kamu tinggal di tempat yang salah lalu marah karena tidak ada yang menghargaimu.. Mereka yang mengetahui nilai kamu itulah yang akan selalu menghargaimu..".


كُلُّنَا اَشْخَاصٌ عَادِيٌّ فِي نَظْرِ مَنْ لاَ يَعْرِفُنَا

Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.


وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا

Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.


وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا

Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita.


وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا

Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian terhadap kita.


وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا

Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri akan kita.


لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ، فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ

Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik di mata orang lain.


يَكْفِيْكَ رِضَا اللّٰهُ عَنْكَ ، رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَك

Cukuplah dengan ridha Allah Swt bagi kita, sungguh mencari ridha manusia adalah tujuan yang takkan pernah tergapai.


وَرِضَا اللّٰهُ غَايَةٌ لاَ تُتْرَك ، فَاتْرُكْ مَا لاَ يُدْرَكْ ، وَاَدْرِكْ مَا لاَ يُتْرَكْ

Sedangkan Ridho Allah SWT, destinasi yang pasti sampai, maka tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia, dan fokus saja pada Ridho Allah SWT. ان شاء الله


Wallahu a'lam bishowwab.


Sabtu, 22 Mei 2021

WIRID GUNUNG HARTA

Tidak ada komentar:

 IJAZAH DARI KH CHOLIL BANGKALAN

Pada KH. AMIN SEPUH

=====================================

       Guru utama KH. Amin Sepuh adalah Syaikhona Cholil Bangkalan. Banyak kesamaan amalan keduanya, berikut amalan yang diberikan pada beberapa murid-2 dan keluarga beliau. Ini otentik bersumber pada Mbah Cholil Bangkalan. Urut2an ijazah ada pada foto di bawah. Ilaa hadroti Syaikhona Cholil Bangkalan. Lahu Al.Fatihah

=====================================


Ijazah Wirid Gunung Harta


بسم الله الرحمن الرحيم


          Dengan mengharap ridho, ampunan, kasih sayang & pertolongan Allah, pada malam hari ini dengan tulus ikhlas, saya bagikan kepada teman-teman semua;


WIRID GUNUNG HARTA. 


       Laksanakan pada malam hari, sekitar jam 1 pagi, awali dengan mengerjakan sholat Hajat 2 atau 4 raka’at (setiap 2 raka'at salam).


Setelah selesai sholat kemudian bacalah dzikir wirid gunung harta sebagaimana yg tertera di foto.


يَااللهُ، يَارَزَّاقُ، يَاوَهَّابُ


“Yaa Allaahu, Yaa Rozzaqu, Yaa Wahhabu”

(Wahai Allah, Dzat Yang Maha Pemberi Rizki dan Dzat Yang Maha banyak PemberianNya)


اللّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ

وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاك


"Allahummakfini bi halalika an haramika

wa aghnini bi fadlika amman siwak"


(Ya Allah cukupkanlah aku dengan yg Engkau halalkan dari yg Engkau haramkan. Dan Kayakanlah aku dengan karunia MU sehingga tdk lagi mengharap kepada selainMU)


        InsyaAllah jika anda ikhlas, istiqomah, yakin dan rutin mengamalkannya, jalan hidup anda akan selalu terang, lancar, banyak rezeki dan dijauhkan dari penghamburan harta.


Dan InsyaAllah kekayaan yg melimpah & barokah akan segera anda raih atas izin & ridhoNYA.

Silahkan, Langsung saja diamalkan.




Anak, istri, orang tua & keluarga anda menunggu kesuksesan anda.

Semoga keberkahan Allah mengalir di dalam kehidupan kita.


Selain menurut keluarga KH. Amin Sepuh, juga menurut admin Ijazah Doa  , ijazah tersebut bersumber dari KH Cholil Bangkalan. Yang tertera di atas adalah tulisan tangan Mbah Kiai Cholil sendiri. Alfatihah buat Syaikhona Cholil Bangkalan. Amin.

Rabu, 12 Mei 2021

Tata cara Sholat Idul Fitri saat pandemi Covid 19

Tidak ada komentar:

 


1. Membaca niat


2. Membaca takbiratul ihram


3. Membaca takbir 7 kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara setiap takbir membaca lafadz: " Subhanallah wal hamdulillah wa laailaahaillallah wa Allahu Akbar ,"


4. Membaca Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surah pendek Alquran


5. Ruku, sujud, dan duduk di antara dua sujud  hingga kembali berdiri seperti shalat biasa


6. Pada rakaat kedua, kembali membaca takbir 5 kali sembari mengangkat tangan. Di antara setiap takbir membaca lafadz: " Subhanallah wal hamdulilah wa laailaahaillallah wa Allahu Akbar ,"


6. Membaca al-Fatihah, dilanjutkan membaca surah pendek Alquran.


7. Ruku, sujud, hingga salam.


*☆ Amalan Sunah Sebelum Salat Id ☆*


● Mengumandangkan takbir

● Mandi

● Makan

● Memakai parfum dan pakaian terbaik


*☆ Amalan Sunah Sesudah Salat Id ☆*


● Mendengarkan khutbah

● Bersalam salaman setelah semua amalan selesai ( bila memungkinkan di era pandemi covid 19 ini ) , 

● Pulang lewat jalan rute berbeda

● Ziarah ke makan keluarga

● Silaturahmi

Khotbah Idul Fitri Evaluasi tercapainya Romadhan

Tidak ada komentar:

 


Khutbah I 

اَللهُ أَكْبَرْ (٩×) لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَلله ُأكْبَرْ وَللهِ الْحَمد

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَتَمَّ لَنَا شَهْرَ الصِّيَامِ،

 وَأَعَانَنَا فِيْهِ عَلَى الْقِيَامِ،  وَخَتَمَهُ لَنَا بِيَوْمٍ هُوَ مِنْ أَجَلِّ الْأَيَّامِ

وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،

 الواحِدُ الأَحَدُ، أَهْلُ الْفَضْلِ وَالْإِنْعَامِ،

وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا  عبده رَسُولُه إلَى جَمِيْعِ الْأَنَامِ، 

صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ  وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.


  أَمَّا بَعْدُ.

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

 يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

 اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ


, Hadirin


Jamaah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,   


 Kita baru saja berpisah dengan bulan Ramadhan yg penuh berkah bulan yg mana segala amal ibadah di lipat gandakan pahalanya . bulan yg penuh ampunan , bulan di mana pintu pintu sorga di buka lebar dan pintu neraka di tutup rapat .................


 dan kini Ramadhan telah pergi, dan kita tak pernah tahu, apakah akan berjumpa lagi dengannya di tahun berikutnya atau tidak. karena kita tidak pernah tau kpn nafas kita  terhenti , umur kita di batasi dan Alloh SWT mencabut nyawa kita melalui malaikat Izra'il yg begitu  garang .


hadirin jama'ah idul fitri Rahimakumulloh 


 Dalam menjalani Ramadhan, setidaknya ada dua kelompok jenis manusia .


Yang pertama adalah orang yang mengerti dan memenuhi hak-hak Ramadhan sebagaimana mestinya. 


Mereka puasa di siang harinya, beribadah di malam harinya, dan makan dari harta yang halal, menjauhi kemaksiatan yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka bersungguh-sungguh beribadah dengan tujuan meraih ridla Allah subhanahu wa ta’ala.


 Mereka adalah orang-orang yang pagi ini mendapatkan upah atas segala jerih payah yang mereka kerahkan.   


 Kelompok orang dari jenis yang pertama ini adalah Ahlullah ( tergolong keluarga Alloh SWT ). 


Mereka akan menjadi orang spesial di hadapan Allah di Akherat kelak  .


yg mana Hasil tanaman amal-amal para hambanya  mulai ditampakkan, peluh keringat ibadah mereka selama di dunia akan dibayar gajinya dengan ganjaran yang berlipat ganda.   


firman Alloh SWT : 


وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ   


Artinya: 


Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.


 Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.” (QS Ali Imran: 185)   


Orang-orang yang beriman, menjalani puasa dengan baik, kelak akan tampak riang gembira, bersuka cita, menikmati anugerah yang begitu agung yaitu bisa memandang Allah subhanahu wa ta’ala: 


  وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ   


 “Wajah-wajah pada hari itu (hari kiamat) ada yang berseri-seri.


Karena 

   إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ    

Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (QS Al-Qiyamah 22-23)

   Pada hari itu pula para malaikat gembira melihat orang-orang mu’min, mereka masuk ke surga dari semua pintu-pintu yang disediakan atas buah kesabaran mereka menahan hawa nafsu makan, minum, dan maksiat lain di bulan Ramadhan serta mereka juga sabar menjalankan ibadah malam dan ibadah lain, sehingga atas kesabaran mereka, dikatakan:

   سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ  

 Artinya: “Malaikat-malaikat itu mengucapkan (Kesejahteraan buat kalian) yakni pahala ini (berkat kesabaran kalian) sewaktu kalian di dunia (maka alangkah baiknya tempat kesudahan ini) akibat dari perbuatan kalian itu.” (QS Ar-Ra’d: 24)   

 اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ  

Dalam sebuah hadits,

 Rasulullah menyatakan, di dalam bulan Ramadhan ada lima hal yang tidak pernah diberikan kepada satu umat pun sebelum Nabi Muhammad ﷺ

 yaitu pada malam *pertama* Ramadhan, Allah memandang kepada semua umat Muhammad.


 Barangsiapa pernah dipandang oleh Allah, tidak pernah disiksa selamanya. 


*Kedua*, mulut orang yang berpuasa ketika memasuki sore hari, baunya secara hakikat, menjadi lebih harum daripada minyak kasturi. 


*Ketiga*, setiap sehari semalam, selama Ramadhan, para malaikat memintakan ampunan untu orang yg berpuasa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.


 *Keempat*, Allah bersabda kepada surga,


 “Persiapkan tempatmu, hiasilah dirimu dengan perhiasan yang indah untuk hamba-Ku yang meluangkan diri meninggalkan kerepotan atau hiruk pikuk duniawi, kemudia sibuk menuju kepada kemurahan-Ku.”   


 Dan ini yang paling penting, Hadirin. 


*Yang kelima*, pada malam terakhir bulan Ramadhan, Allah mengampuni dosa mereka semua.   


 Mendengar Rasulullah ﷺ 


menyatakan tentang pengampunan dosa ini, salah satu sahabat lalu bertanya kepada Baginda Nabi


 ﷺ:    يَا رَسُوْلَ اللهِ أَهِيَ لَيْلَةُ الْقَدَرِ  ؟  


  “Apakah karena mereka memperoleh malam lailatul qadar, Ya Rasul?”  


 قَالَ : لَا أَلَمْ تَرَ إِلَى الْعُمَّالِ يَعْمَلُوْنَ، فَإِذَا فَرَغُوْا مِنْ أَعْمَالِهِمْ وُفُّوْا أُجُوْرَهُمْ  


  Rasul menjawab: “Bukan, apakah kamu tidak melihat para karyawan yang sedang bekerja? Ketika mereka telah menyelesaikan tugas mereka, tentu mereka akan mendapatkan gajian. (Syu’abul Iman: 3331)


   Pada intinya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: 


  فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ   


 Artinya: “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS As-Sajdah: 17)    


 

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ  

.

 Kelompok atau jenis manusia yang kedua adalah orang-orang yang tidak menghormati Ramadhan dengan baik. 


Kelompok ini dibagi menjadi dua bagian.


 Yang pertama adalah orang-orang yang tidak menta'ati perintah Allah atas dasar sombong. 


Mereka tidak mau puasa dan lain sebagainya karena tidak percaya kepada perintah Al-Qur’an dengan faktor keangkuhan di hati mereka. Orang-orang yang seperti ini,


 sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an: 


 إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ    


Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS Al-Mu’min:60)  


 Satu kelompok lagi adalah orang-orang yang tidak berpuasa, tidak memenuhi hak-hak Ramadhan dengan baik namun tidak didasari dengan kesombongan. Mereka orang-orang yang sembrono dalam menjalani hidup namun dalam hati mereka tertancap keyakinan bahwa yang mereka lakukan adalah kesalahan, maksiyat kepada Allah, akan tetapi mereka merasa kalah dengan serangan nafsu amarah mereka, mereka adalah termasuk orang yang lemah.   


 وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا 


   Artinya: “Manusia

 diciptakan dalam keadaan lemah.” (QS An-Nisa’: 28)    


Pada kelompok ini, ketika mereka meninggalkan kewajiban puasa, misalnya, mereka sembari bermunajat kepada Allah, 


_*“Ya Allah, saya sedang sembrono, tidak mengindahkan perintah-Mu, kami kalah dengan godaan hawa nafsu, godaan saya teramat berat, semoga Engkau mengampuni kami, terimalah tobat kami.”*_


Maka, tidak diragukan lagi, Allah SWT pasti akan mengampuni mereka sebab Allah maha pengampun, meskipun kewajiban seperti mengqadla puasa dan lain sebagainya tetap harus dijalankan.


Pada satu hadits Qudsi shahih,


 Allah berfirman:  


 أَذنَب عبْدٌ ذَنْبًا فقالَ: اللَّهُمَّ اغفِرْ لِي ذَنْبِي، فَقَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعالى: أَذْنَبَ عبدِي ذَنْبًا، فَعَلِم أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ، وَيَأْخُذُ بِالذَّنبِ، ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ، فَقَالَ: أَيْ ربِّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، فَقَالَ تبارك وتعالى: أَذْنَبَ عبدِي ذَنْبًا، فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغفِرُ الذَّنبَ، وَيَأخُذُ بِالذَّنْبِ، ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ، فَقَالَ: أَي رَبِّ اغفِرْ لِي ذَنبي، فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالى: أَذْنَبَ عَبدِي ذَنبًا، فعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ، وَيَأْخُذُ بِالذَّنبِ، قد غَفَرْتُ لِعَبْدِي فَلْيَفْعَلْ مَا شَاءَ   


 Artinya:

 _*“Ada hamba-Ku yang melaksanakan dosa, lalu ia berdoa ‘Ya Allah, ampunilah dosa kami’,*_


 lalu Allah bersabda lagi, ada hamba-Ku yang melaksanakan dosa, ia sadar, tahu bahwa dia punya Tuhan yang maha mengampuni dosa, ia melakukan dosa lagi, ia berdoa lagi


_*Ya Allah, ampunilah dosa kami’, lalu ia berdoa ‘Ya Allah, ampunilah dosa kami’,*_


 lalu Allah bersabda lagi, ada hamba-Ku yang melaksanakan dosa, ia sadar, tahu bahwa dia punya Tuhan yang maha mengampuni dosa, ia melakukan dosa lagi, ia berdoa lagi,


_*Ya Allah, ampunilah dosa kami’, Aku ampuni hamba-Ku, maka lakukan apa saja yang ia mau.*_ (Muttafaq ‘alaih)   


Hal penting yang perlu dicatat pada hadits ini adalah jika ada hamba melaksanakan dosa dengan diikuti perasaan diawasi oleh Allah selalu dan kemudian menyesali, tiba-tiba mengulangi lagi dan seterusnya, namun ia selalu meminta ampun kepada Allah SWT seraya merasa bersalah dan meyakini bahwa Allah maha pengampun, Allah akan mengampuni mereka.    


Dosa yang sangat besar adalah apabila ada orang bermaksiat kepada Allah namun motifnya ia sombong kepada Allah, tidak mau merunduk dan tidak  mengakui kesalahannya kepada Allah, padahal nyata-nyata yang ia kerjakan adalah kesalahan, dosa yang seperti ini sangat besar &  berbahaya.    


Berbeda apabila dalam hati kecil selalu merasa bersalah, namun terkadang tergelincir secara berulang-ulang dan meminta ampun, gelisah, menyesal dan bertobat terus, walaupun berulang, akan diampuni Allah, karena memang manusia tempatnya Salah & lupa . Ia tidak bisa membentengi pribadinya masing-masing secara seratus persen.


 Masing-masing sesuai dengan kekuatan iman yang tidak sama.  


 اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ  

.


*Pada pagi yang sangat indah ini,* kami mengajak kepada saudara-saudara sekalian. 


Marilah kita mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan berupa kita bisa menjalankan puasa sebulan penuh beserta ibadah - ibadah di  malam-malamnya. 


Kita patut bergembira atas anugerah dan Rahmat Allah SWT tersebut.   


 قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا 


   Artinya: 

_*“Katakanlah Wahai Muhammad ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira”*_(QS Yunus: 85)   


 Apabila di antara kita ada yang tidak memenuhi Ramadhan dengan sebaik-baiknya, marilah kita bermunajat kepada Allah, memohon ampun kepada Allah,


 semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. 


Sebagai konskwensinya, secara syariat, apabila ada yang meinggalkan puasa, seharusnya puasa yang ditinggalkan untuk diqadla atau diganti puasa pada hari yang lain selain bln Ramadhan .


Mari kita berdoa, semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan, taufiq, hidayah serta inayah-Nya supaya kita dan keluarga kita selalu menjadi orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, pada puncaknya, kelak saat kita akan menghadap Allah sang Pencipta, kita akan meninggalkan dunia ini dengan husnul khatimah, amin.   


 جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين كل عام وأنتم بخير. آمين


  بسم الله الرحمن الرحيم،   وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ.   وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وارْحَمء وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.     


 Khutbah II  


الله أكبر(٥×) لا اله الا الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد  الحمد لله الذى وحده صدق وعده واعز جنده وهزم الاحزاب وعده ولا حول ولا قوة الا بالله. 


  اللهم فصل وسلم على سيدنا محمد

 عبدك ورسولك الكريم  وعلى آله وصحبه ومن  تبع هدي، 

اما بعده، 


فيا ايها الحاضرون اتقوا الله،   اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.


 قال الله تعالى فى كتابه الكريم  . والعصر ان الانسان لفى خسر الا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر. 


اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات، اللهم اعز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والظالمين. اللهم لا تسلط علينا بذنوبنا من لا يخافك ولا يرحمنا.


اللهم سلمنا والمسلمين  وعافنا والمسلمين و عف عنا وعن المسلمين وقنا واسرف عنا وايهم سرم الصاءب الدنيا والدين  .

 

اللهم سلم اخواننا المسلمين في فليستين  واصلح احوالنا المسلمين في فليستين (٣) وفي كل مكان يا ذالجلال والاكرام . اللهم اجعل بلدتنا بلدة اندونيسيا و بلدة ملايسيه و بلدان المسلمين عامة في كل مكان بلدة طيبة وربا غفورا تجرى فيها احكامك ورسولك، برحمتك يا ارحم الراحمين.  


فيا عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر ولذكر الله أكبر    


 

Selasa, 11 Mei 2021

ETIKA MEMBERI NASEHAT

Tidak ada komentar:

             


                Islam adalah agama Nasehat. Ada banyak dalil yang mengungkapkan bagaimana keutamaan memberi nasehat dan berbagi ilmu kepada orang lain. Namun, sering kali saat seseorang diberi nasehat, orang tersebut jadi merasa tersinggung. 

                karena itu memberikan nasehat juga tidak bisa sembarangan. Ada etika – etika memberi nasehat yang perlu diperhatikan. Dengan begitu, nasehat yang disampaikan bisa sampai dan diterima dengan baik oleh orang lain. 

             Berikut ini adalah beberapa etika memberi nasehat yang perlu diketahui oleh setiap orang

1. Niat Memberi Nasehat Harus Ikhlas .


             Sebelum memberi nasehat, Anda harus meyakini dengan pasti bahwa niat memberi nasehat dilakukan dengan niat yang ikhlas. Sama seperti kebaikan lainnya, memberi nasehat juga merupakan sebagian dari ibadah. Karena itu, setiap ibadah harus dilandasi dengan niat yang ikhlas agar bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT .


2. Menasehati Dengan Cara yang Benar.


            Pemberian nasehat juga harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan syariat dan kemampuan orang yang memberi nasehat. 

             Dalam hadits riwayat Muslim disampaikan bahwa ada tiga tingkatan memberi nasehat. Yaitu dengan menggunakan tangan, menggunakan lisan, dan menggunakan hati.


Akan tetapi, memberi nasehat juga harus disesuaikan dengan kemampuan. Jika seseorang tidak mampu memberikan nasehat dengan menggunakan tangan, maka ia bisa dan bahkan harus menyampaikannya dengan lisan. Memberikan nasehat melampaui kemampuan yang dimiliki bisa mendatangkan mudharat dan kesulitan bagi pemberi nasehat.


3. Menggunakan Kata – Kata yang Baik .


           Nasehat juga harus disampaikan dengan kata – kata yang baik.   Bahkan, dalam surat Thaha ayat 44, Allah SWT  memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasehati Firaun dengan perkataan yang lemah lembut. 

        Sedangkan kita bukan seorang Nabi, dan orang yang kita beri nasehat bukanlah Firaun yang keras kepala, dzalim, dan merasa Tuhan. Karena itu, nasehat yang diberikan haruslah menggunakan kata – kata yang baik.


4. Tabayyun Sebelum Memberi Nasehat


        Salah satu hal yang penting dilakukan sebelum memberikan nasehat adalah memastikan kebenaran berita yang kita ketahui. Nasehat yang dilakukan dengan dasar berita yang simpang siur tidak akan memberikan manfaat. Bahkan bisa jadi malah membuat orang yang diberi nasehat menjadi sedih dan kecewa.


5. Jangan Berburuk Sangka Kepada Orang yang Dinasehati


           Salah satu etika seorang muslim kepada muslim lainnya adalah berusaha berprasangka baik dan terus mencari kemungkinan – kemungkinan yang baik. Sedangkan menjadi salah satu ciri orang munafik adalah mencari – cari kesalahan orang lain.


6. Jangan Memaksakan Agar Nasehat Diterima


           Orang yang menasehati orang dan memaksakan nasehatnya diterima bisa disebut sebagai orang yang zhalim. Karena niat memberi nasehatnya adalah untuk ditaatim bukan untuk menunaikan amanah persaudaraan antar sesame muslim.


         Nasehat adalah sebuah ibadah. Dan meskipun orang yang diberi nasehat tidak menerima nasehat tersebut, maka orang yang mendapatkan nasehat akan tetap mendapatkan pahala dari Allah.


7. Tidak Menasehati di Depan Umum


          Islam menjaga dengan baik kehormatan seseorang. Karena itu, sudah sewajarnya umat Islam menjaga harga diri dan kehormatan saudaranya. Memberi nasehat kepada seseorang di depan umum bukanlah sebuah nasehat.


          Bahkan Imam Syafi’I mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah sebuah bentuk pelecehan kepada orang lain. Sedangkan Al-Hafizh Ibnu Rajab mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah bentuk mempermalukan orang lain. Nasehat seharusnya dilakukan secara rahasia dan empat mata.


8. Jangan Melakukan Tahrisy


           Tahrisy adalah sikap memancing pertengkaran atau provokasi. Tahrisy juga disebut sebagai bagian dari namimah atau adu domba. Dan adu domba termasuk ke dalam dosa besar. Karena itu, nasehat seharusnya dilakukan dengan cara – cara yang baik dan tidak berupa provokasi yang memancing permusuhan sesame muslim.


           Nasehat seringkali disebut sebagai obat yang perih. Karena itu, memberi nasehat harus memperhatikan etika memberi nasehat yang baik. Sehingga, meskipun masih terasa perih bagi yang menerima, tapi rasa perihnya bisa diminimalisir sehingga nasehat bisa lebih mudah diterima dan tidak menimbulkan kebencian atau permusuhan .

Senin, 10 Mei 2021

Sabtu, 01 Mei 2021

PESAN WIRID MBAH MAIMOEN AGAR MURAH REJEKI DALAM RUMAH TANGGA

Tidak ada komentar:

====================================

         Almaghfurlah KH. Maimoen Zubair dalam berbagai kesempatan memberikan pesan kepada para santrinya, agar hidup mereka diberi kemudahan, keberkahan dan dilapangkan rezekinya.


            Ini pesan salah satu pesan beliau: “Mbesok nek wes omah-omah, ojo lali, angger mlebu omah moco Qulhu ping pisan.” (Besok jika sudah berumah tangga, setiap masuk rumah jangan lupa membaca surat Al-Ikhlas walaupun hanya sekali.)


            Ternyata pesan beliau bukan sembarang nasehat, karena hal itu telah disabdakan oleh junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Saw:


ﻋﻦ ﺳﻬﻞ ﺑﻦ ﺳﻌﺪ : ‏« ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺷﻜﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻠﺖ ﺑﻴﺘﻚ ﻓﺴﻠﻢ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﺃﺣﺪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻓﻴﻪ ﺃﺣﺪ ﻓﺴﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻚ ، ﻭﺍﻗﺮﺃ ﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﻣﺮﺓ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻓﻔﻌﻞ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻓﺄﺩﺭ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺯﻗﺎً ﺣﺘﻰ ﺃﻓﺎﺽ ﻋﻠﻰ ﺟﻴﺮﺍﻧﻪ


Artinya: Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi Saw. dan mengadukan kefakiran yang menimpanya. Lalu beliau bersabda: “Apabila kamu masuk ke rumahmu, ucapkanlah salam jika ada seseorang di dalamnya. Dan jika tidak ada orang di dalamnya, ucapkan salam untuk dirimu, dan bacalah Qul Huwallaahu Ahad satu kali”. Lalu laki-laki tersebut melakukannya. Maka Allah melimpahruahkan rizki orang tersebut, sehingga mengalir kepada tetangga-tetangganya.”

-

Semoga Bermanfaat .

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩



LELAH YANG DISUKAI ALLOH SWT

Tidak ada komentar:

 

Ada 8 jenis lelah yang disukai oleh Allah ﷻ.⁣

1. Lelahnya orang yang mencari nafkah untuk keluarganya. *(Surah al-Jumū'ah, 62:10)*⁣

2. Lelahnya orang yang berjihad di jalan Allah. *(Surah at-Taubah, 9:111)*⁣

3. Lelahnya orang yang berdakwah dan menyeru pada kebaikan. (Surah Fuṣṣilat, 41:33)⁣

4. Lelahnya orang yang belajar dan menuntut ilmu. *(Surah Āli 'Imrān, 3:79)*⁣

5. Lelahnya orang yang mengurus keluarga. *(Surah at-Taḥrīm, 66:6)*⁣

6. Lelahnya orang yang beribadah dan beramal soleh. *(Surah Āli 'Imrān, 3:79)*⁣

7. Lelahnya orang yang mengandung, melahirkan dan menyusui. *(Surah Luqmān, 31:14)*⁣

8. Lelahnya orang yang dalam kesusahan dan sakit. *(Surah al-Baqarah, 2:155)*⁣

Semoga lelah kita selalu LILLAH (kerana Allah) dan senantiasa diridhoi olehNya.⁣

.⁣


ZIKIR PAHALA DUA JUTA

Tidak ada komentar:

        Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a., Rasulullah saw. bersabda, Sesiapa membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah ahadan somadan lam yalid walam yuulad walam yakun lahu kufuwan ahad, maka Allah akan menulis baginya dua juta kebaikan . (Riwayat Thabrani).Zikir ini mengandungi 2 bahagian iaitu:

1) Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah (Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah, dan Allah itu Zat yang Maha Esa dan tiada sesuatupun yang menyamaiNya)

2)Ahadan somadan lam yalid walam yuulad walam yakun lahu kufuwan ahad.. yang juga kalimah daripada surah Al-Ikhlas (Qul huwallah). Yang Maha Esa. Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat. Dia tiada beranak dan Dia pula tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya.

Di dalam zikir ini terdapat kalimah tauhid yang sangat berat timbangannya iaitu “Laa ilaaha illallah” dan juga ayat-ayat yang mengesakan Allah s.w.t.

Amalkanlah zikir ini sebelum tidur, selepas bangun tidur dan juga semasa berjaga malam mencari Malam Qadar (Lailatul Qadar).



 
back to top