Selasa, 11 Oktober 2022

Jalan Rezeki Manusia :

Tidak ada komentar:

 

1. Rezeki Gawan (bawaan dari lahir).⁣

.⁣

وما من دابة في الارض الا علي الله رزقها (هود :٦).⁣

.⁣

"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Alloh swt rezekinya.".⁣

.⁣

Jadi kisaran rezeki orang itu beda-beda. Ada yang sehari dapat rezeki sejuta misal pengusaha besar, ada juga yang hanya dapat 40ribu perhari misal tukang becak. Pada hal sama2 kerja sehari.⁣

.⁣

2. Rezeki sebab menikah.⁣

.⁣

وانكحوا الايامي منكم والصالحين من عبادكم واماءكم* ان يكونوا فقراء يغنهم الله من فضله* (النور : ٣٣).⁣

.⁣

Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahaya mu baik laki-laki maupun wanita. Jika mereka miskin, maka pasti Alloh swt akan memberikan kemapanan kepada mereka dengan karunia-Nya".⁣

.⁣

Jadi yang sudah berumur sangat di anjurkan segera menikah. Jangan sebab belum mapan kerjanya, belum cukup uang tabungannya, atau masih ngejar karir menunda menikah. Malah sebab nikah-lah seseorang bisa kaya.⁣

.⁣

3. Rezeki sebab punya anak.⁣

.⁣

ولا تقتلوا اولادكم خشية املاق* نحن نرزقهم واياكم* (الاسراء :٣١).⁣

.⁣

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yg memberi rezeki kepada mereka dan kepada mu".⁣

.⁣

Misal Nabi Ya'kub waktu muda hijrah dari kampungnya dan bekerja sebagai pengembala kambing. Setelah menikah dan punya anak 12 orang kambingnya malah semakin bertambah dan kehidupan nya tambah makmur.⁣

.⁣

4. Rezeki sebab sedekah.⁣

.⁣

من ذا الذي يقرض الله قرضا حسنا فيضاعفه له اضعافا كثيرة* والله يقبض ويبصط واليه ترجعون (البقرة : ٢٤٥).⁣


"Barangsiapa meminjami Alloh swt dengan pinjaman yang baik maka Alloh swt akan melipat gandakan ganti kepada nya dengan banyak. Alloh swt menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.⁣

Orang yg banyak sedekah hartanya pasti bertambah & barokah bukan anggapan sebagian kecil orang yg bilang sedekah mengurangi harta & buang uang saja.⁣

.⁣KH. Tubagus Muhammad Falak Bogor








 
back to top