Kamis, 28 Maret 2019

Obatnya segala penyakit dari malaikat Jibril

Tidak ada komentar:
                 Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: Jibril mengajariku sebuah obat yg tdk usah butuh pd obat lain dan dokter.

            Kemudian Sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, bertanya Obat apa itu wahai Rasulullah? Sesungguhnya kami membutuhkan obat itu, Lalu Nabi Muhammad ﷺ bersabda : Ambillah sedikit air hujan dan bacakanlah surat Al-Fātihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Nās, dan ayat Al-Kursiy. Masing² dibaca sebanyak 70X. Dan diminum waktu pagi dan sore selama 7 hari.

               Demi Dzat yg telah mengutusku dg hak sbagai seorang Nabi, sungguh Jibril telah berkata kepadaku: ” Sesungguhnya, barangsiapa yg minum air tersebut, maka Allah akan menghilangkan segala penyakit dari tubuhnya dan Allah akan menyembuhkan dari semua sakit dan penyakit, dan barang siapa yg meminumkan air tersebut pd istrinya, lalu tidur bersamanya, maka istri akan bisa hamil dg idzin Allah.
Dan air tersebut jg bisa menyembuhkan mata, menghilangkan sihir, menghilangkan dahak, menyembuhkan sakit dada, sakit gigi, pencernaan, sembelit, kencing tidak lancar dan tidak butuh dibekam (cantuk) dan banyak kemanfaatan lain yg tak dpat menghitungnya kecuali Allah Ta'ala.

Annawadir 142.

(ﻓﺎﺋﺪﺓ) ﺭﻭﻱ ﺃﻧﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻤﻨﻲ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﺩﻭﺍﺀ ﻻ ﺃﺣﺘﺎﺝ ﻣﻌﻪ ﺇﻟﻰ ﺩﻭﺍﺀ ﻭﻻ ﻃﺒﻴﺐ ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﻋﺜﻤﺎﻥ ﻭﻋﻠﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﻣﺎ ﻫﻮ ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ؟ ﺇنا ﺑﻨﺎ ﺣﺎﺟﺔ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺪﻭﺍﺀ ﻓﻘﺎﻝ ﻳﺆﺧﺬ ﺷﻴﺊ ﻣﻦ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﻭﺗﺘﻠﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺳﻮﺭﺓ ﺍﻹﺧﻼﺹ ﻭﺍﻟﻔﻠﻖ ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺁﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﻣﺮﺓ ﻭﻳﺸﺮﺏ ﻏﺪﻭﺓ ﻭﻋﺸﻴﺔ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻓﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻌﺜﻨﻲ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻧﺒﻴﺎ ﻟﻘﺪ ﻗﺎﻝ ﻟﻲ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﺇﻧﻪ ﻣﻦ ﺷﺮﺏ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺟﺴﺪﻩ ﻛﻞ ﺩﺍﺀ ﻭﻋﺎﻓﺎﻩ ﻣﻦ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﻣﺮﺍﺽ ﻭﺍﻷﻭﺟﺎﻉ ﻭﻣﻦ ﺳﻘﻲ ﻣﻨﻪ ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ ﻭﻧﺎﻡ ﻣﻌﻬﺎ ﺣﻤﻠﺖ ﺑﺈﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ تعالى ﻭﻳﺸﻔﻲ ﺍﻟﻌﻴﻨﻴﻦ ﻭﻳﺰﻳﻞ ﺍﻟﺴﺤﺮ ﻳﻘﻄﻊ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﻭﻳﺰﻳﻞ ﻭﺟﻊ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﻭﺍﻷﺳﻨﺎﻥ ﻭﺍﻟﺘﺨﻢ وﺍﻟﻌﻄﺶ ﻭﺣﺼﺮ ﺍﻟﺒﻮﻝ ﻭﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺣﺠﺎﻣﺔ ﻭﻻ ﻳﺤﺼﻰ ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻊ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻟﻪ ﺗﺮﺟﻤﺔ ﻛﺒﻴﺮﺓ ﺍﺧﺘﺼﺮﻧﺎﻫﺎ والله تعالى أعلم.

Sabtu, 23 Maret 2019

Mahram dalam Islam

Tidak ada komentar:
              

            Perempuan Mahram, yang secara salah kaprah sering disebut muhrim, adalah wanita yang haram dinikah baik untuk sementara (muaqqat) atau untuk selamanya (muabbad). Kemahraman perempuan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karena hubungan kekeluargaan (nasab), karena hubungan sesusuan (radha'), dan karena hubungan perkawinan (musaharah). Dalam pergaulan keseharian, hukum mahram mu'abbad dan mua'aqqat berbeda. Mahram mu'aqqat tidak beda dengan wanita yang lain. Sedang mahram mua'abbad adalah seperti saudara.

A. PEREMPUAN MAHRAM YANG HARAM DINIKAH SELAMANYA

    Ada tiga golongan wanita mahram yang haram dinikahi selamanya. Yaitu, mahram nasab, mahram musaharah, mahram radha' (sepersusuan)

1. WANITA MAHRAM SELAMANYA KARENA KEKELUARGAAN (NASAB)           ADA 7  (TUJUH):

1. Ibu, nenek, dan seterusnya ke atas baik nenek dari sisi ayah atau ibu.
2. Anak perempuan, cucu (anaknya anak perempuan), dan seterusnya ke bawah.
3. Saudara perempuan, baik kandung, seibu atau seayah.
4. Bibi dari ayah ('ammah) atau saudara perempuan ayah. Baik saudara kandung, seayah atau seibu. Dan ke atas.
5. Bibi dari ibu (khalah) atau saudara perempuan ibu. Baik saudara kandung, seayah atau seibu. Dan ke atas.
6. Anak perempuan saudara laki-laki (bintul akhi). Dan ke bawah.
7. Anak perempuan saudara perempuan (bintul ukhti). Dan ke bawah. [ QS An Nisa' 4:23 حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالاَتُكُمْ وَبَنَاتُ الأَخِ وَبَنَاتُ الأُخْتِ]

2. WANITA MAHRAM SELAMANYA KARENA PERNIKAHAN                                                         (MUSAHARAH) ADA 4 (TUJUH)

1. Ibu istri atau mantan istri (ibu mertua) dan ke atas. Apabila sudah terjadi      akad              nikah, walaupun kemudian bercerai dan belum terjadi hubungan           suami istri.
2. Anak dari istri atau anak tiri (asal istri sudah dipergauli).
3. Istrinya anak (menantu), dan ke bawah.
4. Istrinya bapak (ibu tiri), istrinya kakek, dan seterusnya.[ QS Al Furqan 25:54 وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاء بَشَراً فَجَعَلَهُ نَسَباً وَصِهْراً وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيراً;]

4. WANITA MAHRAM SELAMANYA KARENA SESUSUAN (RADHA') ADA 7         (TUJUH)

Yaitu sama persis dengan mahram karena kekeluargaan (nasab). Lihat poin I.A.[ QS An Nisa' 4:23 وَأُمَّهَاتُكُمُ اللاَّتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُم مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَآئِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللاَّتِي فِي حُجُورِكُم مِّن نِّسَآئِكُمُ اللاَّتِي دَخَلْتُم بِهِنَّ; ]

II. PEREMPUAN MAHRAM YANG HARAM DINIKAH SEMENTARA

       Yaitu perempuan yang keharamannya disebabkan oleh faktor tertentu, yang saat penyebabnya hilang, maka perempuan tersebut boleh dinikahi. Perempuan mahram kategori ini ada 7 (tujuh) wanita, yaitu:

1. Berkumpulnya dua saudara perempuan. Tidak boleh menikahi dua perempuan bersaudara kandung (misal, A dan B) sekaligus dalam waktu yang sama. B boleh dinikah apabila si lelaki sudah bercerai dari A.

2. Berkumpulnya istri dan bibinya. Tidak boleh menikahi perempuan dan bibinya sekaligus (misal, A dan C). C boleh dinikah apabila si lelaki sudah bercerai dari A.

3. Perempuan yang sudah menikah. Tidak boleh menikahi perempuan yang sudah bersuami. Larangan (mahram) baru hilang apabial perempuan tadi sudah bercerai dengan suami pertama dan selesai masa iddah-nya.

4. Nonmuslim yang selain Nasrani dan Yahudi. Kecuali setelah masuk Islam tentunya.

5. Perempuan yang sedang menjalani masa iddah.

6. Perempuan yang sudah talak tiga (talak ba'in) bagi mantan suami yang mentalak tiga tersebut.

7. Perempuan kelima, bagi yang sudah memiliki empat istri.[QS An Nisa' 4:23 َوَأَن تَجْمَعُواْ بَيْنَ الأُخْتَيْنِ إَلاَّ مَا قَدْ سَلَفَ]

III. BEDA PEREMPUAN MAHRAM SELAMANYA DAN MAHRAM SEMENTARA SECARA HUKUM

1. Lelaki dan perempuan yang mahram selamanya boleh: bepergian, berduaan (khalwat), boleh berboncengan dengannya, boleh melihat anggota badan selain pusar sampai lutut, boleh bdrjabat tangan, dst.

2. Lelaki dan perempuan yang mahram sementara hukumnya sama dengan perempuan non-mahram: tidak boleh khalwat (berduaan), tidak boleh memandang kecuali ada keperluan, tidak boleh berjabatan tangan, dll.

IV. SAUDARA SEPUPU/MISANAN BUKAN MAHRAM

           Dari keterangan poin I.A. di atas, maka jelaslah bahwa saudara sepupu atau misanan bukanlah mahram. Saudara sepupu/misanan adalah anak dari paman atau bibi. Dengan kata lain, salah satu orang tua kita adalah saudara kandung dari salah satu orang tua dia. Dalam tradisi Jawa, saudara sepupu dianggap "dolor dewe" (saudara sendiri). Sehingga saudara sepupu dibebaskan hilir mudik bergaul layaknya saudara kandung dengan saudara sepupu yang lawan jenis. Dalam perpektif syariah, pandangan itu salah. Dan adalah berdosa berkhalwat dengan saudara sepupu, termasuk berboncengan atau bepergian berdua tanpa ditemani laki-laki mahram.

Kamis, 21 Maret 2019

MAQBAROH ULAMA' MASYHUR ASAL GRESIK

Tidak ada komentar:
     Almaghfurlah KH. Faqih Maskumambang, Dukun Gresik Jawa Timur.

      Salah satu ulama penting di awal berdirinya jamiyyah Nahdlatul Ulama. Mbah Faqih menjabat sebagai Wakil Rais Akbar NU, atau wakilnya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.
.
.
       Diantara santri dari Mbah Kiai Faqih adalah KH Abdul Hadi (Langitan), KH Zubair Sarang (ayah KH Maimon Zubair), KH Imam Kholil Sarang. Sementara dari keluarganya sendiri adalah KH Ma’sum Ali (pengarang kitab shorof al-amtsilah at-tashrifiyyah, juga menantu mbah KH Hasyim Asy’ari) dan KH Adlan Ali (adiknya KH Ma’sum Ali, yang juga dijodohkan Mbah Kiai Hasyim Asy’ari dengan keponakannya).
.
.
        Pada tahun 1922, empat tahun sebelum lahirnya NU 1926, Mbah Kiai Faqih sudah menulis kitab fenomenal berjudul “AN-NUSHUSH AL-ISLAMIYYAH FI RADD AL-WAHHABIYYAH”. Kitab ini diterbitkan oleh Darul Ihya, Mesir, tahun 1922. Dalam bahasa Indonesia, berjudul “Menolak Wahabi, Membongkar Penyimpangan Sekte Wahabi; dari Ibnu Taimiyah hingga Abdul Qadir At-Tilmisani”. Penerbitnya adalah Sahifa Surabaya, tahun 2015.
.
.
        Pesarehan mbah faqih terletak di komplek pemakaman umum sebelah utara kantor kecamatan Dukun Kabupaten Gresik Jawa Timur.
.
.
           Semoga kita semua bisa sambung sanad perjuangan dan ilmu dengan beliau. Aaamiin... Lahul Fatihah .




Rabu, 20 Maret 2019

Adat Para Leluhur Ba'alawi dalam mendidik anak

Tidak ada komentar:
                   Kebiasaan para pendahulu kita yaitu orang-orang Sholeh dari Keluarga Ba'alawi (semoga Allah meridhoi mereka).
Ada 10 kebiasaan Salaf dalam mendidik Anak-anak mereka:

1. Seorang Ibu ketika menyusui sambil membaca Ayat Kursi dan Al ikhlas, Al falaq ,An nas dan mengulang-ulang nya.

2. Pertama kali yg diajarkan ke anak ketika baru bisa bicara.
"Rodhitu billahi Robba Wa bil Islami diina Wa bimuhammadin sholla Allahu ‘alayhi wa sallam Nabiyyan wa Rosuula"
artinya (aku ridho Allah sbg Tuhanku dan Islam agamaku dan Nabi Muhammad Nabi dan Rosulku )

3. Mengajak keluar anak-anak kecil ketika waktu malam yg terakhir(sebelum subuh) ke masjid agar menjadi kebiasaan.

4. Sebelum memasuki Bulan-bulan berkah seperti Ramadhon, mereka mengumpulkan anak-anak mereka dan bertanya kpd mereka, apa yg akan kalian kerjakan dibulan yg berkah ini? dari amalan membaca Al Qur'an, dzikir,dan sedekah dll.

5. Mereka mengajari anak-anak mereka niat-niat yg baik sebagaimana mereka mengajari Surat Al Fatihah.

6. Mereka mengadakan majelis ilmu di rumah, dan berkumpul semua yang ada dirumah, majlis harian atau mingguan, mereka membaca sedikit dr alqur'an Al kariem(tadarus) dan kitab hadits serta fiqih
dan mereka menutup majelis dengan doa dan solawat kepada Nabi Muhammad SAW.

7. Ketika masuk baligh anak mereka, mereka memberi tahu anaknya klo sudah Mukallaf dan sekarang dua Malaikat akan mencatat kebaikan dan kejelekan dan menulis ucapan dan perbuatannya, dan hal itu diadakan perayaan yg dihadiri para ulama' dan orang orang sholeh.

8. Mereka tidak menunda pernikahan anak-anak mereka setelah baligh kawatir terjerumus kpd kemaksiatan.

9. Mereka mengajari anak-anak dgn berdoa memohon kpd Allah dlm setiap keadaan, maka apabila anaknya ingin sesuatu dr orang tuanya, mereka berkata kpd anaknya wudhu'lah dan sholat 2 rokaat dan mintaklah kepada Allah hajat-hajatmu. dan setelah sholat orang tua memberikan yg anak minta seraya berkata Sungguh Allah yang mengabulkan doamu.

10. Mereka membagi tugas kepada setiap anak, ada yg tugas belanja ke pasar, dan ada yg menyapu rumah dan ada yg tugas melayani tamu dan ngambil air tsb.


Senin, 18 Maret 2019

Mbah Anwar Manshur, Kiai Tawadlu' Paku Bumi Jawa Timur

Tidak ada komentar:

               Kiai kharismatik Pondok Pesantren Lirboyo ini adalah salah satu penerus tapak tilas perjuangan para tokoh-tokoh pendahulunya. Kiai alim yang menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo ini mengemban amanat cukup berat, untuk bisa mempertahankan nilai pendidikan tradisional yang telah ditanamkan para tokoh sebelumnya; KH. Abdul Karim, KH. Marzuqi Dahlan dan KH. Mahrus Aly.

               Beliau adalah KH. M. Anwar Manshur, atau biasa disapa Mbah War, merupakan putra dari pasangan Nyai Salamah (putri Pendiri Pesantren Lirboyo KH. Abdul Karim yang ke-3) dengan KH. Manshur Jombang. Anwar kecil dididik dan diasuh di lingkungan Pesantren Lirboyo. Kemudian pendidikannya dilanjutkan ke Ponpes Pacul Gowang Jombang, pesantren ayahnya sendiri. Lalu melanjutkan menimba ilmu di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang sampai tingkat tsanawiyah dan diteruskan di Pesantren Lirboyo Kediri.

                KH. M. Anwar Manshur menikah dengan Ibu Nyai Umi Kulsum, putri KH. Mahrus Aly. Dari pernikahan ini beliau dikaruniai 8 orang anak; 3 putra dan 5 putri. Sepeninggal istri tercintanya itu lalu Kiai Anwar menikah dengan Ibu Nyai Husnah binti KH. Ahyat. Namun tak lama Nyai Husnah juga meninggal dunia. Kemudian Kiai Anwar menikah untuk ketiga kalinya dengan Ibu Nyai Mahfudzotin dari Pesantren Peterongan Jombang. Dari pernikahan dengan istri ke-2 dan ke-3 Kiai Anwar tidak dikaruniai anak.

                 Di tengah kesibukannya mengurus para santri dan anak-anaknya, KH. M. Anwar Manshur juga aktif dalam beberapa kegiatan dan organisasi, menjabat sebagai Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri dan salah satu Mustasyar PBNU periode 2015-2020.

Kepribadian KH. M. Anwar Manshur

            Sebagai salah satu pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Anwar sangat perhatian dan telaten kepada santri-santrinya baik putra maupun putri. Seringkali Kiai Anwar menasihati para santrinya agar rajin belajar dan tekun beribadah, senantiasa mensucikan hati dan fikiran agar ilmu yang sedang dipelajari mudah diterima.

             Dalam mendidik para santrinya Kiai Anwar lebih menekankan akhlak. “Santri itu harus mempunyai akhlak yang baik, terpuji dan berbudi luhur karena itu cerminan santri sejati. Dan seorang santri pun harus bisa membaca al-Quran. Karena sekarang ini masih banyak santri lulusan pesantren yang belum bisa membaca al-Quran,” tutur Kiai Anwar Manshur menyayangkan.

             Selain itu Kiai Anwar juga menanamkan dasar aqidah yang kuat kepada para santrinya dalam rangka membentengi diri dari berbagai macam aliran-aliran Islam yang menyimpang. Hubungan Kiai Anwar dengan masyarakat pun terjalin baik. Tak jarang beliau menghadiri acara ketika diundang oleh tetangga atau masyarakat sekitar. Karena selain pengasuh pondok pesantren beliau juga sebagai tokoh masyarakat yang memang seharusnya menjadi sosok teladan bagi mereka.

              KH. M. Anwar Manshur adalah sosok kiai sepuh yang amanah dalam menjalankan pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo. Kiai Anwar terus berjuang mengembangkan pesantrennya agar bisa bertahan meskipun dengan model pendidikan salaf (tradisional)nya. Selain itu Kiai Anwar juga gemar bersilaturrahim, karena meniru kebiasaan baik yang sering dilakukan oleh Kiai Marzuqi Dahlan dan Kiai Mahrus Aly.

                 Di mata keluarga, KH. M. Anwar Manshur adalah seorang teladan bagi anak-anaknya yang istiqomah dalam beribadah dan mengajar. Sebagai seorang ayah Kiai Anwar sering berpesan pada putra-putrinya untuk mengarahkan pendidikan anak-anaknya di pondok pesantren. “Jika anak dididik di pesantren pasti memiliki nilai lebih entah dari sisi akhlak ataupun aqidahnya, dan itu yang terpenting. Karena melihat realita, situasi dan kondisi lingkungan masyarakat sekarang ini tidak sehat. Maka dari itu, pesantren adalah salah satu tempat pendidikan agama untuk menyelamatkan generasi muda dari pengaruh zaman dan pergaulan bebas yang dapat menghancurkan masa depan anak-anak bangsa.” Ucap Kiai Anwar memberikan nasihat.

Semoga beliau senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah swt.

Lahul Fatihah..🤲🏻

Amaliah Wirid Harian Syaikh KH Hamid Pasuruan.

Tidak ada komentar:
1. Membaca "Hasbunallah Wani'mal Wakil" sebanyak 450 kali sehari semalam. Lalu ditutup dg "Ni'mal Maula Wani'mannashir". Fadhilahnya, murah rizki, tercapai segala hajat dunia akhirat.

2. Membaca sholawat 1000 kali. Fadilahnya dibimbing hidupnya oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan tidak akan dimatikan kecuali sesudah mendapat bisyarah dg diperlihatkan surga kepadanya.

3. Membaca shalawat Nariyah 11 kali setiap selesai sholat fardhu. Rahasianya apa saja yg dikehendaki diadakan Allah...dan dalam mengarungi samudra kehidupan selalu mendapatkan pertolongan, rohmat, maghfiroh, barokah, ketenangan, keselamatan, dan jauh dari fitnah dan bala’ dhohir bathin...

4. Membaca kitab Dalailul Khoirot sehari satu hizb. Fadilahnya ruhnya washil / tersambung ke hadirat Nabi saw... mendapatkan bagian dari akhlaq, ilmu dan sirr beliau saw...

5. Membaca Wirdullathif dan Rotibul Haddad. Orang yg rutin membacanya maka dijamin husnul khotimah.

6. Membaca surat alFatihah 100 kali setiap hari. Fadilahnya bahagia dunia akhirat. Ujar Kiai Hamid, "Orang yang membacanya bakal mendapatkan keajaiban-keajaiban yang tidak terduga". Bisa dibaca sekaligus dalam satu kali duduk 100 kali. Bisa pula dicicil setelah sholat Shubuh 30 kali, selepas shalat Dhuhur 25 kali, setelah Ashar 20 kali, setelah Maghrib 15 kali dan setelah Isya’ 10 kali. Diawali dengan membaca "Ala niyyati Syaikh Abdul Qodir al Jilani rodiyallahu anhu al Fatihah"
________________________________________
Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata,:
“Demi Allah, satu orang dapat hidayah dari Allah Swt sebab karenamu, maka itu lebih baik dari unta-unta merah (harta-perhiasan).”
[HR Bukhari & Muslim]




KISAH HIKMAH SUFI : RUMI & WALI MURYSID NYA

Tidak ada komentar:
             Suatu malam, Jalaluddin Rumi r.a mengundang Syekh Syams Tabrizi ke rumahnya.
Sang Mursyid Syamsuddin pun menerima undangan itu dan datang ke kediaman Rumi. Setelah semua hidangan makan malam siap, Syams berkata pada Rumi

            “Apakah kau bisa menyediakan minuman untukku?”. (yang dimaksud : arak / khamr)
Rumi kaget mendengarnya, “memangnya guru juga minum?’.
“Iya”, jawab Syams.
Rumi masih terkejut,”maaf, saya tidak mengetahui hal ini”.
“Sekarang kau sudah tahu. Maka sediakanlah”.
“Di waktu malam seperti ini, dari mana aku bisa mendapatkan arak?”.
“Perintahkan salah satu pembantumu untuk membelinya”.

              “Kehormatanku di hadapan para pembantuku akan hilang”.
“Kalau begitu, kau sendiri pergilah keluar untuk membeli minuman”.
================
             “Seluruh kota mengenalku. Bagaimana bisa aku keluar membeli minuman?”.
“Kalau kau memang muridku, kau harus menyediakan apa yang aku inginkan. Tanpa minum, malam ini aku tidak akan makan, tidak akan berbincang, dan tidak bisa tidur”.

            Karena kecintaan pada Gurunya Syams, akhirnya Rumi memakai jubahnya, menyembunyikan botol di balik jubah itu dan berjalan ke arah pemukiman kaum Nasrani.

            Sampai sebelum ia masuk ke pemukiman tersebut, tidak ada yang berpikir macam-macam terhadapnya, namun begitu ia masuk ke pemukiman kaum Nasrani, beberapa orang terkejut dan akhirnya menguntitnya dari belakang.

           Mereka melihat Rumi masuk ke sebuah kedai arak. Ia terlihat mengisikan botol minuman kemudian ia sembunyikan lagi di balik jubah lalu keluar.
Setelah itu ia diikuti terus oleh orang-orang yang jumlahnya bertambah banyak. Hingga sampailah Rumi di depan masjid tempat ia menjadi imam bagi masyarakat kota.
================
        Tiba-tiba salah seorang yang mengikutinya tadi berteriak; “Ya ayyuhan naas, Syeikh Jalaluddin yang setiap hari jadi imam sholat kalian baru saja pergi ke perkampungan Nasrani dan membeli minuman!!!”.
Orang itu berkata begitu sambil menyingkap jubah Rumi. Khalayak melihat botol yang dipegang Rumi. “Orang yang mengaku ahli zuhud dan kalian menjadi pengikutnya ini membeli arak dan akan dibawa pulang!!!”, orang itu menambahi siarannya.

         Orang-orang bergantian meludahi muka Rumi dan memukulinya hingga serban yang ada di kepalanya lengser ke leher.
Melihat Rumi yang hanya diam saja tanpa melakukan pembelaan, orang-orang semakin yakin bahwa selama ini mereka ditipu oleh kebohongan Rumi tentang zuhud dan takwa yang diajarkannya. Mereka tidak kasihan lagi untuk terus menghajar Rumi hingga ada juga yang berniat membunuhnya.

             Tiba-tiba terdengarlah suara Syams Tabrizi; “Wahai orang-orang tak tahu malu. Kalian telah menuduh seorang alim dan faqih dengan tuduhan minum khamr, ketahuilah bahwa yang ada di botol itu adalah cuka untuk bahan masakan. Seseorang dari mereka masih mengelak
.
“Ini bukan cuka, ini arak”. Syams mengambil botol dan membuka tutupnya. Dia meneteskan isi botol di tangan orang-orang agar menciumnya. Mereka terkejut karena yang ada di botol itu memang cuka. Mereka memukuli kepala mereka sendiri dan bersimpuh di kaki Rumi. Mereka berdesakan untuk meminta maaf dan menciumi tangan Rumi hingga pelan-pelan mereka pergi satu demi satu.

          Rumi berkata pada Syams, “Malam ini kau membuatku terjerumus dalam masalah besar sampai aku harus menodai kehormatan dan nama baikku sendiri. Apa maksud semua ini?”.

           “Agar kau mengerti bahwa wibawa yang kau banggakan ini hanya khayalan semata. Kau pikir penghormatan orang-orang awam seperti mereka ini sesuatu yang abadi? Padahal kau lihat sendiri, hanya karena dugaan satu botol minuman saja semua penghormatan itu sirna dan mereka jadi meludahimu, memukuli kepalamu dan hampir saja membunuhmu. Inilah kebanggaan yang selama ini kau perjuangkan dan akhirnya lenyap dalam sesaat.

             Maka bersandarlah pada yang tidak tergoyahkan oleh waktu dan tidak terpatahkan oleh perubahan zaman
Bersandarlah hanya kepada Alloh SWT.

Allahumma Sholli a'la Sayyidina Muhammad wa ala alihi washobihi wasalim




 
back to top