Senin, 25 Oktober 2021

22 DAWUH KH. MAIMOEN ZUBAIR UNTUK HARI SANTRI 22 OKTOBER

Tidak ada komentar:

 

1. Ana urid, wa anta turid wallahu yaf’alu ma yurid. Kamu punya keinginan, saya juga punya keinginan, tapi yang berlaku adalah keinginan Allah.


2. Jangan (hanya) rame-rame Hari Santri, tapi bangunlah kesantrian.


3. Ayah saya Kiai Zubair bukan pengurus PBNU, tapi Wakil Rais Akbar KH. Faqih Maskumambang selalu didampingi ayah saya.


4. Ayah saya sejak kecil mengajarkan saya rasa nasionalisme. Jangan tinggalkan Islam, tapi hubbul wathon minal iman.


5. NU itu tersusun dari 12 huruf. Lambangnya bola dunia, pada wilayah Indonesia diiputi huruf “Dhad”, “Dhad” itu menunjukan kesempurnaan Rasulullah Saw., yaitu “أنا أفصح من نطق بالضاد” (ana afshahu man nathaqa bid-dhad), aku adalah orang yang paling fasih melafalkan huruf Dhad.


6. NU tidak bisa dipisahkan dengan negara. Resolusi Jihad di bulan Oktober membuahkan hasil Hari Pahlawan 10 November. Bila tidak ada Jihad 22 Oktober di Surabaya, maka November barangkali tidak dijadikan hari pahlawan.


7. Bulan Oktober bulan yang kesepuluh, seorang anak 10 tahun akan dipukul manakala ia tidak shalat.


8. Hari Santri 22 Oktober itu istimewa, sebab; 1) Rasulullah Saw. membangun masjid Quba dalam perjalanan hijrah juga pada bulan Oktober, yaitu 1 Oktober. Al-Quran menyebutnya “La masjidun ussisa ‘alat taqwa min awwali yaumin an taquma fih”, 2) Orang Quraisy kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas, yaitu Rihlatasy-Syita. Syita itu ketika matahari berada di selatan katulistiwa, Oktober ada di dalamnya. Buruj sebelah utara ada 6: hamal, tsaur, jauza, sarathan, asad, dan sunbulah. Di selatan juga 6: mizan, aqrab, qaus, jady, dalw, dan hut.


9. Indonesia itu istimewa, hari kemerdekaannya 17 Agustus/8 Ramadhan, sementara Rasulullah diangkat menjadi Nabi 17 Ramadhan/8 Agustus, kali pertama menerima wahyu.


10. Tanggal 17 mengisyaratkan 17 rakaat dan 17 rukun shalat. Bulan Agustus atau bulan kedelapan mengisyaratkan dekatnya seorang hamba dengan Allah, maksudnya manakala dia sujud, ia meletakkan 7 anggota badannya, ditambah 1 hati yang tawajjuh ke hadirat Allah. Inilah posisi terbaik seorang hamba kepada Tuhannya. Hati ini bilamana baik maka baik pula seluruh amalnya, bila buruk buruk pula semuanya.


11. Angka delapan menjelaskan sebagai tolaknya neraka dan sebabnya masuk surga. Mbah Maimun menjelaskan tentang tujuh penolak neraka yang ada dalam anggota sujud meliputi: jidat, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki. “Tujuh ini sebagai penolak neraka, karena pintu neraka ada tujuh,” ujarnya. “Ditambah satu lagi, jika kita ingin masuk surga harus ingat sama Allah. Jadi jumlahnya genap delapan, karena delapan ini merupakan jumlah pintu surga.”


12. Tahun 45 itu bagaikan 5 jari, yang mana 4 menjadi pilar, dan akan sempurna dengan adanya 5. Makan bisa saja menggunakan jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking, namun akan sulit jika tidak ada jempolnya.


13. Angka 45, bahwa setiap orang Islam harus membaca syahadat empat kali, dan lima kali. Malam empat kali, Maghrib dan Isya. Sedangkan siang hari lima kali, Shubuh, Zhuhur, dan Ashar. “Jadi ini menunjukkan bahwa negara Islam itu tidak ada, yang ada adalah negara mayoritas Islam, yakni Indonesia.”


14. Ka’bah itu berdiri kokoh di atas 4 pilar. Indonesia pun mempunyai 4 pilar, yaitu PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar).


15. Dulunya Indonesia terkotak-kotak dengan negara-negara bagian, kini Indonesia bisa bersatu karena 4 hal: satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, dan satu negara.


16. Indonesia akan menjadi baldatun thayyibatun bilamana memenuhi 4 hal, yaitu sandang, pangan, papan, dan kesehatan.


17. Yang wajib diikuti itu adalah Rasulullah, ditambah dengan 4 khalifahnya. ‘Alaikum bisunnatiy wa sunnatil khulafa-ir rasyidin.


18. Pilar Ka’bah ada 4, karenanya khilafah juga ada 4, yaitu: Khulafaurrasyidin (4 sahabat), Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah. Selebihnya tidak ada khilafah.


19. Indonesia itu bukan negara Islam, tapi dia disukai banyak non-muslim; begitu juga Rasulullah, beliau Muslim tapi disukai kelahirannya oleh Abu Lahab. Seorang Raja dari Mesir yang non-muslim, karena suka kepada Nabi, ia menghadiahi putri Mesir yang bernama Mariatul Qibtiyah kepada beliau untuk dijadikan sebagai istri.


20. Rasulullah itu keturunan Nabi Ibrahim, Nabi Ibrahim aslinya bukan orang Makkah. Nabi Ismail ibunya (Hajar) dari Mesir, namun menetap di Makkah. Maka Rasulullah mencintai Arab sebagai negaranya karena beliau orang Arab.


21. Maka kita orang Indonesia juga wajib mencintai negara kita. Hubbul wathon minal iman. Hal ini seakan terulang kembali, di jaman Sunan Ampel, Ubilai Khan seorang tokoh non-muslim, juga mencintai Islam. Begitu juga Holago Khan. Dan sekarang di Indonesia banyak non-muslim yang mencintai Islam.


22. Orang Arab itu budaya aslinya adalah jahalah (kebodohan), maskanah (kemiskinan), dan ummiyah (buta huruf), maka kehadiran Rasulullah di tengah-tengah mereka adalah membawa perubahan ke arah yang lebih baik.


Pesan di atas disampaikan Mbah Maimoen Zubair dalam acara malam peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017 di UIN Walisongo Semarang. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Ponpes Fadlul Fadholan dengan Ma’had al-Jami’ah UIN Walisongo, atas inisiatif Dr. KH. Fadholan Musyaffa, Lc, MA.


Ada banyak yang disampaikan Mbah Maimoen, beliau menjelaskan tentang Hari Santri, ke-Indonesiaan, Taurat, Injil, al-Quran, sejarah bangsa-bangsa, sejarah Islam di Indonesia dan lain sebagainya. Yang paling penting adalah, Hari santri bukan cuma sekedar perayaan, tapi bagaimana menumbuhkan rasa kesantrian pada pribadi kita, seperti tawadhu, rajin ibadah, hormat pada yang tua, sederhana, dan sifat-sifat terpuji lainnya.


Alhamdulillah, pada malam itu saya berkesempatan meminta ijin mempelajari kitab yang beliau tulis, al-‘Ulama al-Mujaddidun Rahimahumullah wa Majalu Tajdidihim wa Ijtihadihim dan Nushus al-Akhyar fi ash-Shaumi wa al-Ifthar. Beliau berpesan, “Walau sudah bisa menghisab, jangan kamu tinggalkan rukyah. Karena rukyah itu qath’i, hisab itu zhanni. Zhanni tidak bisa mengalahkan yang qath’i”. “Injeh Mbah, sami’na wa atha’na”, jawab saya.


Wallahu a’lam bish-showab. Mohon maaf bilamana terdapat kesalahan dalam


penulisan.


(Ditulis oleh: Nur Hidayatullah Yuzarsif Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo | Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat MDS Rijalul Ansor).


Selasa, 19 Oktober 2021

Kitab "Maslakut Tanassuk Al-Makki" karya Syaikhina KH Maimoen Zubair

Tidak ada komentar:

 

       ALLOH SWT memberikan suatu jalan agar hamba bisa wushul (sampai) ke Hadlroh Robbaniyyah dan menjadi kekasih ALLOH.


Jalan yang diberikan ALLOH ada yang dlohir dan ada yang batin.


Diantara jalan batin adalah: 


Senantiasa merasa diawasi oleh ALLOH (Muroqobah).

         Menghadirkan dalam hati bahwa ia berada dalam kekuasaan ALLOH pada setiap waktu atau kebanyakan waktunya.

Merasa bahwa ALLOH mengintai serta melihatnya setiap waktu.


Hal itu akan mendorong hamba untuk meninggalkan maksiat dan menariknya agar memiliki hati yang bercahaya. Hal itu dengan menjaga hati dari berbagai penyakit batin berupa iri, dengki, riya, dendam dan lain sebagainya.


             Sedangkan jalan yang paling berpengaruh untuk mencapai wushul adalah muroqobah batiniyyah (merasa diawasi oleh ALLOH) disertai dengan melakukan amal dlohir, seperti senantiasa taat dengan mendirikan sholat jamaah dan jum'ah, berjalan menuju masjid dan tempat-tempat baik, sedekah sunah dengan kerelaan hati saat memberikannya, menjaga lisan dari berbicara kecuali dengan dzikir atau sesuatu yang dibutuhkan seperti berbicara dengan keluarganya atau memenuhi kebutuhan teman atau saudaranya.


          Shighot dzikir yang paling utama adalah LAA ILAAHA ILLALLOOH dengan disertai adab berdzikir.


Nabi bersabda: bahwa ALLOH berfirman dalam hadist qudsi: 


"Aku adalah teman duduk orang yang berdzikir mengingat AKU, dan AKU bersama hamba-KU apabila ia mengingat-KU dan saat kedua bibirnya bergerak karena AKU".


قال الله: أنا جليس من ذكرني وأنا مع عبدي إذا ذكرني وتحركت بي شفتاه.


Salah satu makna "ALLOH menjadi teman duduk hamba" adalah dekatnya hamba dengan rahmat, pertolongan, perhatian, kemenangan dari ALLOH, dan dekatnya Nur cahaya nama-nama dan sifat-sifat ALLOH dari hamba, sehingga hamba yang benar dan sungguh-sungguh dalam berdzikir maka hatinya akan penuh cahaya itu dan akan terpancar oleh sirr (rahasia) dari nama dan sifat ketuhanan.


Sedangkan sebagian adab atau tata krama berdzikir menurut sebagian guru-guru Syari'at adalah:


1. Mensucikan diri dari Hadast dan Najis.


2. Sholat sunnah dua rokaat, rokaat pertama setelah al-fatihah membaca surat al-kafirun, rokaat kedua setelah Al-fatihah membaca Surat Al-Ikhlash.


Ketika siang membaca dengan bacaan pelan, ketika malam membaca dengan bacaan keras.


3. Setelah sholat tetap duduk sebagaimana duduk tahiyyat akhir (posisi duduk tetap dan kaki jangan dirubah).


4. Membaca istighfar tujuh puluh kali.


أستغفر الله العظيم وأتوب إليه


5. Membaca surat Al-Fatihah sebelas kali.


6. Membaca bacaan ini sebelas kali.


يا رب أنت الله يسر لنا علم لا إله إلا الله


Yaa Robbi AntaLLOOHU yassir lanaa 'ilma laa ilaaha illallooh.


7. Membaca لا إله إلا الله dengan merendahkan suara, kecuali saat ada gangguan dalam hati, maka dengan mengeraskan suara dengan kadar keras yang dapat menghilangkan gangguan dalam hati.


Apabila setelah mengeraskan suara gangguan dalam hati tidak hilang, maka ulangilah membaca istighfar (No:4) dan tata cara sesudahnya (No:5,6,7).


Hamba hendaklah senantiasa melakukan dzikir pada semua waktunya.


Apabila tidak mampu maka dengan melakukan setiap selesai sholat fardlu dan sunnah rowatib.


Apabila tidak mampu maka sesudah sholat shubuh, sholat ashar dan sholat isya.


Apabila tidak mampu maka satu kali saat malam dan satu kali saat siang, dengan kadar waktu tidak kurang dari setengah jam (atau membaca dzikir LAA ILAAHA ILLALLOOH 313 kali) setiap majlis.


8. Setelah selesai berdzikir kemudian membaca:


لا إله إلا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم

عليها نحيى وعليها نموت وبها نبعث إن شاء الله ونحن من الآمنين


Alaihaa Nahyaa Wa-Alaihaa Namuutu Wabihaa Nub'atsu In Syaa ALLOOHU Wanahnu Minal Aaminiin.


9. Kemudian berdoa.


Setengah jam ini kalau dihitung sama dengan 15°. Karena waktu sehari semalam adalah 24 jam, sedangkan berputar adalah 360°. 360:24=15.



 
back to top