Selasa, 19 Oktober 2021

Kitab "Maslakut Tanassuk Al-Makki" karya Syaikhina KH Maimoen Zubair

Tidak ada komentar:

 

       ALLOH SWT memberikan suatu jalan agar hamba bisa wushul (sampai) ke Hadlroh Robbaniyyah dan menjadi kekasih ALLOH.


Jalan yang diberikan ALLOH ada yang dlohir dan ada yang batin.


Diantara jalan batin adalah: 


Senantiasa merasa diawasi oleh ALLOH (Muroqobah).

         Menghadirkan dalam hati bahwa ia berada dalam kekuasaan ALLOH pada setiap waktu atau kebanyakan waktunya.

Merasa bahwa ALLOH mengintai serta melihatnya setiap waktu.


Hal itu akan mendorong hamba untuk meninggalkan maksiat dan menariknya agar memiliki hati yang bercahaya. Hal itu dengan menjaga hati dari berbagai penyakit batin berupa iri, dengki, riya, dendam dan lain sebagainya.


             Sedangkan jalan yang paling berpengaruh untuk mencapai wushul adalah muroqobah batiniyyah (merasa diawasi oleh ALLOH) disertai dengan melakukan amal dlohir, seperti senantiasa taat dengan mendirikan sholat jamaah dan jum'ah, berjalan menuju masjid dan tempat-tempat baik, sedekah sunah dengan kerelaan hati saat memberikannya, menjaga lisan dari berbicara kecuali dengan dzikir atau sesuatu yang dibutuhkan seperti berbicara dengan keluarganya atau memenuhi kebutuhan teman atau saudaranya.


          Shighot dzikir yang paling utama adalah LAA ILAAHA ILLALLOOH dengan disertai adab berdzikir.


Nabi bersabda: bahwa ALLOH berfirman dalam hadist qudsi: 


"Aku adalah teman duduk orang yang berdzikir mengingat AKU, dan AKU bersama hamba-KU apabila ia mengingat-KU dan saat kedua bibirnya bergerak karena AKU".


قال الله: أنا جليس من ذكرني وأنا مع عبدي إذا ذكرني وتحركت بي شفتاه.


Salah satu makna "ALLOH menjadi teman duduk hamba" adalah dekatnya hamba dengan rahmat, pertolongan, perhatian, kemenangan dari ALLOH, dan dekatnya Nur cahaya nama-nama dan sifat-sifat ALLOH dari hamba, sehingga hamba yang benar dan sungguh-sungguh dalam berdzikir maka hatinya akan penuh cahaya itu dan akan terpancar oleh sirr (rahasia) dari nama dan sifat ketuhanan.


Sedangkan sebagian adab atau tata krama berdzikir menurut sebagian guru-guru Syari'at adalah:


1. Mensucikan diri dari Hadast dan Najis.


2. Sholat sunnah dua rokaat, rokaat pertama setelah al-fatihah membaca surat al-kafirun, rokaat kedua setelah Al-fatihah membaca Surat Al-Ikhlash.


Ketika siang membaca dengan bacaan pelan, ketika malam membaca dengan bacaan keras.


3. Setelah sholat tetap duduk sebagaimana duduk tahiyyat akhir (posisi duduk tetap dan kaki jangan dirubah).


4. Membaca istighfar tujuh puluh kali.


أستغفر الله العظيم وأتوب إليه


5. Membaca surat Al-Fatihah sebelas kali.


6. Membaca bacaan ini sebelas kali.


يا رب أنت الله يسر لنا علم لا إله إلا الله


Yaa Robbi AntaLLOOHU yassir lanaa 'ilma laa ilaaha illallooh.


7. Membaca لا إله إلا الله dengan merendahkan suara, kecuali saat ada gangguan dalam hati, maka dengan mengeraskan suara dengan kadar keras yang dapat menghilangkan gangguan dalam hati.


Apabila setelah mengeraskan suara gangguan dalam hati tidak hilang, maka ulangilah membaca istighfar (No:4) dan tata cara sesudahnya (No:5,6,7).


Hamba hendaklah senantiasa melakukan dzikir pada semua waktunya.


Apabila tidak mampu maka dengan melakukan setiap selesai sholat fardlu dan sunnah rowatib.


Apabila tidak mampu maka sesudah sholat shubuh, sholat ashar dan sholat isya.


Apabila tidak mampu maka satu kali saat malam dan satu kali saat siang, dengan kadar waktu tidak kurang dari setengah jam (atau membaca dzikir LAA ILAAHA ILLALLOOH 313 kali) setiap majlis.


8. Setelah selesai berdzikir kemudian membaca:


لا إله إلا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم

عليها نحيى وعليها نموت وبها نبعث إن شاء الله ونحن من الآمنين


Alaihaa Nahyaa Wa-Alaihaa Namuutu Wabihaa Nub'atsu In Syaa ALLOOHU Wanahnu Minal Aaminiin.


9. Kemudian berdoa.


Setengah jam ini kalau dihitung sama dengan 15°. Karena waktu sehari semalam adalah 24 jam, sedangkan berputar adalah 360°. 360:24=15.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top