Jumat, 28 Oktober 2011

★ Jagalah lisan mu ★

Tidak ada komentar:
    Bismillahirrohmanirrohim..
Siapapun yang mampu menjaga lisannya dari perkara yang tidak dibenarkan Allah dan Rasul-Nya akan memperoleh keutamaan dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. 


Keutamaan menjaga lisan diantaranya: 


('1'). Dapat mengalahkan setan "Simpanlah lidahmu kecuali untuk kebaikan, karena sesungguhnya dengan demikian kamu dapat mengalahkan setan"( HR. Thabrani dan Ibnu Hibban ). 


('2'). Penutub aib Lisan yang tak terkendali membuat kita mengucapkan apa saja yang ingin diucapkan tanpa pertimbangan baik dan buruk. Sehingga bisa merusak citra diri karena keburukan kita akan terungkap padahal sebelumnya orang lain tidak tahu tentang hal itu. Jika mampu menjaga lisan walaupun kita memiliki banyak kekurangan, Allah akan menutup aib kita. "Barang siapa yang menahan lidahnya, pasti Allah menutup aurat (aib) nya" ( HR.Ibnu Abid Dunya ). 


('3'). Kunci masuk surga "Hal yang akan memasukkan kamu ke dalam surga( di antaranya) adalah perkataan yang baik dan memberi makan ( HR. Tabrani ) 


('4'). Mencegah masuk neraka " Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma jika tidak mampu hendaknya dengan berbicara yang baik" ( HR. Bukhari dan Muslim )


WASSALAM..

☀Curhat yang Baik ☀

Tidak ada komentar:

Bismillaahirrahmaanirrahiim
       Dikala hati resah gundah gelisah tiada menemukan jawabnya terkadang kita memerlukan seseorang yang peduli untuk mencurahkan isi hati ( curhat ). Tapi perlu diingat curhat yang tak terkendali dan salah memilih teman curhat justru akan menambah keruh suasana atau memperberat masalah. Di antara ciri lemahnya kecerdasan intelektual dan emosional seseorang adalah apabila ia tidak mampu mengelola curhat sehingga segala apa yang ada di pikiran dan hatinya diungkapkan kepada siapa saja bagaikan butiran licin yang berada di ujung lidah dan siap menggelinding kapan saja dan dimana saja.


Inti dari curhat menurut Islam adalah menyampaikan segala isi hati baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia yang tepat untuk menemukan solusi dari segala persoalan hidup. Sikap curhat kepada Allah telah dicontohkan oleh nabi dan rasul. Salah satunya Nabi Ya'qub melakukan curhat saat ditimpa keresahan akibat kehilangan buah hatinya ( Yusuf ) dan keprihatinannya terhadap sikap iri dari anak-anaknya yang lain terhadap Yusuf.


Ya'qub menjawab:"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya. " ( QS. Yusuf : 86).


Manusia memang tidak dapat hidup dengan bahagia dengan memendam perasaan dan pikirannya sendiri tanpa mengutarakan pada orang lain untuk mendapatkan saran yang baik. Salah satu kunci keharmonisan hubungan keluarga dan hubungan antar sesama adalah kemampuan mengelola curhat, komunikasi dan musyawarah yang sehat dan benar seperti dalam firman Allah :


" Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." ( QS. Ali-Imran : 159).


Berikut ini kami uraikan beberapa tips curhat yang baik :

1. Biasakan sebelum curhat kepada siapapun curhatlah kepada Allah.


Lakukan sholat, tilawah ,dzikir dan do'a yang sungguh-sungguh. Sampaikan segala keluh kesah kita pada-Nya. Dengan mendekatkan diri kepada Allah semoga Dia memberi petunjuk jalan keluar yang baik. Seandainya masalah belum ada jalan keluar minimal hati kita tenang.


2. Luruskan niat saat akan curhat. Pastikan bahwa kita curhat untuk menemukan jalan keluar dari masalah bukan sekedar keluhan. Untuk itu harus ada ketulusan, kesetiaan, kepedulian dan perhatian dari teman yang diajak curhat.

3. Curhatlah kepada teman yang memiliki keimanan, kesalehan, dan ketaqwaan karena ia dapat memberikan saran dan komentar yang baik sekaligus mampu menjaga amanat curhat sehingga tidak diceritakan kepada yang lain.


4. Curhatlah kepada orang yang berpikiran arif/ bijaksana, luas, jernih, cerdas dan berpengalaman sehingga dia akan membantu mencari solusi yang terbaik.


5. Pilih suasana dan orang yang tepat agar tidak salah paham dan tidak memberikan tanggapan yang keliru.


Hindari curhat kepada orang yang sedang dalam kesibukan, kesedihan atau sedang tidak konsentrasi. Hindari pula suasana yang kacau dan tidak mendukung untuk curhat.


6. Harus bisa memilah-milah mana persoalan yang perlu dicurhatkan kepada orang lain untuk meraih manfaat serta menghindari hal yang tidak baik bila kita memendamnya dan mana persoalan yang tidak usah dicurhatkan kepada orang lain karena hanya Allah yang tahu jawabannya.


7. Pilih orang yang terdekat dengan kita apabila mereka memenuhi kriteria yang baik untuk tempat curhat.


wassalam,,

Jumat, 07 Oktober 2011

Puasa Tarwiyah dan Arafah

Tidak ada komentar:

PUASA ARAFAH adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.
Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim)
Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan hadits ini dloif (kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari)
Puasa Arafah dan tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jemaah haji sedang menjalankan ibadah di tanah suci.
Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia seperti terjadi pada tahun ini (Dzulhijjah 1427 H), dimana Saudi menetapkan Awal Dzulhijjah pada hari Kamis (21 Desember 2006) dan Indonesia menetapkan hari Jum'at (22 Desember 2006) maka untuk umat Islam Indonesia melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah sesuai dengan ketetapan pemerintah setempat, yakni tanggal 8-9 Dzulhijjah (29-30 Desember 2006). Ini didasarkan pada perbedaan posisi geografis semata.
Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda:Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim).

Definisi Ibadah Hajji

Tidak ada komentar:

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi.  Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf,mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. 
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.
§  Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
§  Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
§  Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
§  Sebelum 8 Zulhijah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
§  8 Zulhijah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Zulhijah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
§  9 Zulhijah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
§  10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
§  11 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
§  12 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
§  Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).
 

Persahabatan Sejati takkan pernah berakhir ( True Friendship Never Ends )

Tidak ada komentar:


لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُl


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Life ends when you stop dreaming,
hope ends when you stop believing,
love ends when you stop caring,
friendship ends when you stop sharing

So share this with whom ever you consider dear...
I choose to share these with you...
Forgive the heart that hurts you,
and don't hurt the heart that loves you...

Don't cry over anyone who won't cry over you...
Good friends are hard to find,
harder to leave and impossible to forget...

Most people walk in and out of your life
but only friends leave foot prints in your heart,

TRUE FRIENDSHIP NEVER ENDS.

Persahabatan Sejati Takkan Pernah Berakhir


Hidup berakhir ketika kamu berhenti bermimpi
Harapan berakhir ketika kamu berhenti percaya
Cinta berakhir ketika kamu berhenti memberi perhatian
Persahabatan berakhir ketika kamu berhenti berbagi

Jadi berbagilah dg orang yg kau sayangi
Aku pilih tuk berbagi DENGANMU
Maafkan orang yg melukai hatimu
Dan jgn sakiti hati orang yg mencintaimu

Jgn menangis kpd seseorang yg tdk menangisimu
Teman baek sulit ditemukan
Lebih sulit ditinggalkan dan tdk mungkin dilupakan

Setiap orang akan masuk dan keluar dlm hidupmu
Tapi hanya "teman" yg meninggalkan jejak di hatimu



Menumbuhkan Pribadi yg Istiqomah

Tidak ada komentar:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


.... Setiap diri yang beriman kepada Allah haruslah memiliki jiwa yang istiqamah ( memiliki pendirian yang kuat) dalam mempertahankan dan membuktikan nilai-nilai keimanan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya " Sesungguhnya orang-orang yang berkata, " Rabb kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka ( dengan berkata ),'janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati;dan bergembiralah kamu dengan ( memperoleh ) surga yang telah dijanjikan kepadamu"( QS. Fushshilat : 30 ). Lalu bagaimanakah agar kita istiqamah mempertahankan dan membuktikan nilai-nilai keimanan? Tips berikut semoga menjadi salah satu jawabannya. ('1'). Introspeksi diri Akan membuat jiwa bercermin dan sadar atas tujuan penciptaan manusia di dunia ini yaitu beribadah kepada Allah. ('2') Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar. Sehingga mendorong kita belajar agama untuk memperbaiki aqidah, mendalami tauhid dan melaksanakan perintah serta menjauhi larangan-Nya. ('3'). Mengkaji Al-Qur'an dengan menghayati,merenungkan dan mengamalkan isinya. Al-Qur'an dapat meneguhkan hati orang yang beriman dan petunjuk kepada jalan yang lurus . ('4'). Membaca,merenungi dan mengamalkan kisah Nabi dan Rasul serta orang-orang yang sholeh sehingga dapat dijadikan sebagai teladan. ('5'). Perbanyak taubat dan istighfar ( mohon ampun pada Allah) Perbuatan dosa yang kita lakukan akan menyebabkan noda di hati dan akan melemahkan kita untuk melakukan ibadah. Oleh karena itu dengan banyak taubat dan istighfar hati kita akan kembali bersih dan mudah menerima kebaikan. ('6'). Memperbanyak do'a agar diberi keistiqamahan. Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi 'alaa diinika ( Ya Rabb yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu). [ HR. Tirmidzi ]. ('7'). Bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Sangatlah penting mencari lingkungan atau teman yang semangat dalam menjalankan ibadah sehingga kita pun tertular aroma kebaikannya. Jika lingkungan atau teman kita baik maka ketika kita keliru ada yang selalu menasehati dan memberi semangat dalam kebaikan. ('8'). Mengikhlaskan niat saat melakukan amal kebaikan. Hendaknya kita membersihkan hati dari sifat ingin dipuji, riya, pamer dan sombong. Lakukanlah segalanya hanya karena Allah. ('9'). Mengingat mati Terbukti ampuh untuk memompa semangat jiwa untuk beribadah kepada Allah dan istiqamah di jalan-Nya. Kita tidak tahu kapan ajal menjemput. 
                              Dengan mengingat mati kita akan berlomba-lomba mempersiapkan bekal ke alam akhirat. ... Demikianlah beberapa perkara yang dapat membantu seorang hamba untuk dapat istiqamah di jalan Allah. 

Keutama"an Sholat Berjama"ah

Tidak ada komentar:


مَنْ حَافَظَ عَلَى الصَّلاَةِ مَعَ اْلجَمَاعَةِ أَعْطَاهُ اللّهُ خَمْسَ خِصَالٍ : لَمْ يُصِبْهُ فَقْرًا أَبَدًا, يُرْفَعُ عَنْهُ عَذَابُ الْقَبْرِِ, أَمِنَ مِنْ أَهْوَالِ يَومِ الْقِيَامَةِ, يُعْطَى كِتَابُهُ بِيَمِيْنِهِ, يَمُرُّ عَلَى الصِّرَاطِ كَالْبَرْقِ اْلخَاطِفِ

Barangsiapa yang selalu menjaga shalatnya dengan berjamaah, maka Allah akan memberinya lima hal:


-tidak pernah terkena kefakiran selamanya,
-dihapuskan siksa kubur darinya,
-selamat dari kesusahan pada hari kiamat,
-diberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanan,
-dan berjalan di atas titian 'shirat' secepat kilat yang menyambar.

 Pahala shalat sendiri dan shalat berjama`ah tentulah berbeda.Shalat berjama`ah lebih tinggi nilai pahalanya disisi Alloh SWT.
Barang siapa berwudhu‘ dengan sebaik-baiknya, kemudian pergi (ke masjid untuk shalat berjama’ah, Red.),
namun dia mendapati manusia sudah selesai shalat, Allâh Ta'ala memberikan pahala kepadanya
semisal pahala orang-orang yang menghadiri dan shalat (jamaah) itu
tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.

Abu Hurairah  berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلَاةَ
Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 649)

Dari Abu Musa  dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ
Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya (sendirian) kemudian tidur.” (HR. Muslim no. 662)

Dari Abu Ad-Darda`  dia berkata: Saya pernah mendengar 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ
Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).” (HR. Abu Daud no. 547, An-Nasai no. 838, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh An-Nawawi dalam Riyadh Ash-Shalihin no. 344)

Dari Ibnu Umar -radhiallahu anhuma-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.” (HR. Al-Bukhari

 
back to top