Rabu, 09 September 2015

Hadist sampainya pahala Fatehah untuk Mayit

Tidak ada komentar:
           Ada sebagian ‘pemuka agama’ mengatakan “Hadiah Bacaan Al-Fatihah itu BID’AH dan tidak sampai pahalanya ke mayit”.

 dengar kan hadits shahih ini !

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).

Katanya kalo sudah meninggal tidak mendapat kiriman pahala dari yang hidup ? Berarti hadits di atas SALAH dong menurut mereka ?
Atau jangan-jangan mereka tidak pernah mendoakan orang tua mereka / kakek nenek mereka yang sudah meninggal ?

Kalau tidak mau dikirimkan hadiah fatihah kepada keluarga mereka yang sudah meninggal, oke deh saya krimkan doa semoga keluarga mereka yang sudah meninggal disiksa di neraka dengan seberat-berat siksaan. Nah looohh… Kira-kira sampai nggak doa itu ?

Apa mereka pernah baca hadits ini ?

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ – رضى الله عنه – تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهْوَ غَائِبٌ عَنْهَا ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا ، أَيَنْفَعُهَا شَىْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ » . قَالَ فَإِنِّى أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِى الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا

“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. Bukhari no. 2756).

Wah, sedekah KEBUN saja bisa sampai bro and sis, apalagi sedekah Bacaan Al-Fatihah yang punya banyak khasiat ?
Padahal EMPAT MADZHAB yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hambali TELAH SEPAKAT sampainya pahala bacaan Al-Qur’an kepada si mayit.

1. IMAM HANAFI

من صام أو صلى أو تصدق وجعل ثوابه لغيره من الأموات أو الأحياء جاز ويصل ثوابها إليهم
Barangsiapa puasa, sholat atau bershodaqah dan ia jadikan pahalanya untuk orang yang mati atau yang hidup,maka boleh dan sampai pahalanya itu kepada mereka.

2. IMAM MALIKI

وإن قرأ الرجل وأهدى ثواب قراءته للميت جاز ذلك وحصل للميت أجره
Jika seseorang membaca Al Qur’an, dan ia hadiahkan pahalanya untuk mayit, maka boleh itu dan sampai pahalanya untuk si mayit

3. IMAM SYAFI’I

قال الشوكاني : وقال في شرح الكنز إن الأنسان أن يجعل ثواب عمله لغيره صلاة كان او صوما او حجا او صدقة اوقرأة قرأن او غير ذلك من جميع أنواع البر،ويصل ذلك إلى الميت و ينفعه
Bahwasannya manusia itu bisa menjadikan pahala amalnya itu untuk orang lain, baik berupa sholat, puasa, haji, sodakoh atau bacaan Al Qur’an atau selain dari itu semua yang berupa berbagai macam amal kebaikan, dan pahalanya itu semua bisa sampai kepada mayit dan bisa bermanfaat bagi mayit.

4. IMAM HAMBALI

وحكي عن أحمد بن حنبل : أنه قال : يلحق الميت ثواب ما يفعل عنه من الصلاة والقراءة والذكر
Diriwayatkan dari Imam Ahmad bin Hambal, bahwa beliau berkata : Mayit bisa mendpat pahala yang dikerjakan untuk dia dari sholat, bacaan Al Qur’an dan Dzikir-dzikir.

Kalau MASIH BELUM PERCAYA ini ada fatwa dari ulama Salafi / Wahabi fenomenal seperti IBNU TAIMIYAH ,
وأما قراءة القرآن والصدقة وغيرها من أعمال البر فلا نزاع بين علماء السنة والجماعة في وصول ثواب العبادات المالية كالصدقة والعتق كما يصل إليه الدعاء والاستغفار والصلاة عليه صلاة الجنازة والدعاء عند قبره، وتنازعوا في وصول الأعمال البدنية كالصوم والصلاة والقراءة، والصواب أن الجميع يصل إلى الميت وهذا مذهب أحمد وأبي حنيفة وطائفة من أصحاب مالك والشافعي، وهو ينتفع بكل ما يصل إليه من كل مسلم سواء كان من أقاربه أو غيرهم انتهى ( مجموع الفتوى ج24 ص366 ).

Adapun membaca al-Qur’an, sedekah dan kebaikan-kebaikan lainnya, maka tidak ada pertentangan di kalangan ulama Sunnah Wal-Jama’ah tentang sampainya pahala ibadah yang bersifat harta seperti sedekah dan memerdekakan budak.

Sebagaimana sampai pula pahala doa, istighfar, shalat jenazah dan berdoa di makamnya. Para ulama bertentangan tentang sampainya pahala amalan-amalan yang bersifat fisik seperti puasa, shalat dan membaca al-Qur’an. Pendapat yang benar, semua itu sampai kepada mayit. Ini adalah madzhab Ahmad, Abu Hanifah dan sekelompok dari pengikut Malik dan al-Syafi’i. Mayit dapat mengambil manfaat dengan setiap kebaikan yang sampai kepadanya dari setiap Muslim, baik dari kerabatnya maupun orang lain. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, juz 24 halaman 366).
Tambahan lagi dari Ulama Wahabi MUHAMMAD BIN SHALIH AL UTSAIMIN

Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata dalam fatwanya sebagai berikut:

الراجح أن الميِّت ينتفع بذلك وأنَّه يجوز للإنسان أن يقرأ بنيَّة أنَّه لفلان أو فلانة من المسلمين سواء كان قريباً أم غير قريب لأنَّه ورد في جنس العبادات جواز صرفها للميِّت انتهى . (المجموع الثمين من فتاوى ابن عثيمين ج2ص115 ).

Pendapat yang unggul, sesungguhnya orang yang mati dapat mengambil manfaat dengan kiriman pahala tersebut. Seseorang boleh membaca al-Qur’an atau Surat al-Fatihah dengan niat untuk si Fulan atau Fulanah dari kaum Muslimin, baik dia kerabatnya atau pun bukan kerabatnya. Karena telah datang dalil bolehnya menghadiahkan pahala dalam jenis ibadah tersebut kepada orang yang meninggal dunia. (Ibnu ‘Utsaimin, al-Majmu’ al-Tsamin min Fatawa Ibn ‘Utsaimin, juz 2 halaman 115).



Selasa, 08 September 2015

keutamaan Do'a Sulaiman

Tidak ada komentar:
بسم الله الرحمن الرحيم ،اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين والحمد لله رب العالمين 
Terjemahan: Ya Allah, masukkan kami dalam kawalan lingkungan Nabi Sulaiman, dan Nabi Sulaiman telah memiliki daripada timur dan barat dengan kebolehan anugerah Allah, sifat, perbuatan-perbuatan dan juga kekuatannya,. Selamat sejahterakanlah kami wahai tuhan Jibrail, Mikail, Israfil dan Izrail. Telah menguasai Nabi Sulaiman dari timur dan barat, jin, manusia, angin dan awan berserta keselamatan yang banyak. Maha suci Allah taala yang maha mulia kemuliaan, dan kesempurnaanNya, ketahuilah oleh kamu wahai iblis, wahai iblis, wahai iblis, Syaitan-syaitan tinggal dalam kegelapan. Wahai Tuhan kami, terimalah daripada kami doa Nabi Sulaiman, dan telah berselawat Allah ke atas Nabi Sulaiman, juga keatas para nabi dengan rahmatMu ya Allah yang amat mengasihani daripada segala-galanya.

DO'A YG KE DUA
Dengan doa ini, Nabi Sulaiman as menjadi raja satu-satunya dan raja terakhir yang memiliki kerajaan di dunia meliputi segala sesuatu.

Dengan doa tersebut, maka tidak ada seorang Nabi pun atau seorang raja pun yang dapat memiliki kekuasaan seperti Nabi Sulaiman as.
Nabi Sulaiman mampu menundukkan semua makhluk Allah SWT termasuk semua binatang buas, burung-burung dan lain-lain termasuk setan dan iblis.

Oleh karena itu, sekalipun Rasulullah SAW dapat mencekik iblis pada waktu beliau sedang memimpin shalat berjamaah, namun Rasulullah SAW tak mampu menguasainya, karena beliau segera teringat akan doa saudaranya, Nabi Sulaiman as ini.

Jin Ifrit yang begitu kuat pun mampu ditundukkan oleh Nabi Sulaiman as karena doanya tersebut, sehingga mendapat pertolongan Allah SWT.
Bahkan ketika Nabi Sulaiman as meninggal dunia dalam keadaan bersandarkan tongkat, semua makhluk tidak mengetahuinya. Beliau diketahui meninggal dunia setelah tongkat itu dimakan rayap.
Inilah doa nabi Sulaiman as kala itu, dicuplik dari ayat Suci Al Qur'an Surat Shaad ayat 35 - 39


قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكاً لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاء حَيْثُ أَصَابَوَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاء وَغَوَّاصٍوَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ هَذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain terikat dalam belenggu. Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab." (QS Shod [38]:35-39)

pengertian Qurban atau Udhiyah

Tidak ada komentar:
            Pengertian Qurban atau udhiyyah menurut Imam Zakariya Al Anshori dalam Fathul Wahhabnya,

وهي ما يذبح من النعم تقربا إلى الله تعالى من يوم عيد النحر إلى آخر أيام التشريق

“Qurban adalah hewan ternak yang disembelih sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah pada hari raya nahr (tanggal 10 Dzulhijjah) sampai akhir hari tasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah).”

Hukum qurban adalah sunnah muakad bagi muslim yang sudah mampu melaksanakannya. Dan berqurban untuk dihadiahkan kepada orang yang telah meninggal hukumnya sah dan diperbolehkan.

(ولا) تضحية (عن ميت لم يوص بها) لقوله تعالى “وان ليس للانسان الا ما سعي ” فان اوصى بها جاز الى ان قال وقيل تصح التضحية عن الميت وان لم يوص بها لانها ضرب من الصدقة وهى تصح عن الميت وتنفعه

“Tidak sah berkorban atas nama mayit yang tidak mewasiatkannya, karena firman Allah swt, ”Dan sesungguhnya bagi manusia hanyalah apa yang ia usahakan.” Jadi, jika ia mewasiatkannya maka boleh . -sampai ungkapan Dikatakan- : Sah berkorban atas nama mayit walaupun dia tidak mewasiatkannya, karena berkurban merupakan bagian daripada shadaqah dan shadaqah atas nama mayit adalah sah dan dapat memberi manfaat.” (Mugnil Muhtaj juz 4 hal 293)

Menggabungkan antara qurban dan aqiqah pada seekor ternak terdapat perbedaan pendapat diantara ulama, menurut Imam Ibnu Hajar hukumnya tidak boleh sedangkan menurut Imam Romli boleh dan keduanya bisa mendapatkan pahala atau hasil.

مسئلة) لو نوي العقيقة والضحية لم تحصل غير واحد عند حج ويحصل الكل عند مر

“(Persoalan) Apabila seseorang meniati aqiqah dan qurban, maka tidak hasil kecuali satu (niat) menurut Imam Ibnu Hajar dan bisa hasil keseluruhannya menurut Imam Romli.” (Kitab Itimadul ‘Ain hal 77 atau Kitab Qulyubi syarh Al Mahally juz 4 hal 256)

Daging qurban wajib disedekahkan dalam keadaan mentah dan boleh bagi orang yang berqurban memakan sebagiannya, kecuali jika qurban itu dinadzarkan (quran wajib) maka tidak boleh ikut memakannya dan harus disedekahkan keseluruhannya.

ويشترط فى اللحم ان يكون نيأ ليتصرف فيه من يأخذه بما شاء من بيع وغيره

“Disyaratkan untuk daging qurban agar dibagikan dalam kondisi masih mentah agar orang yang menerima bebas mentasarufkan dengan sekehendaknya apakah akan dijual atau untuk keperluan yang lain.” (Bajuri juz 2 hal 302)

Qurban dilihat dari macamnya ada 2 : qurban wajib dan qurban sunnah.
- Qurban wajib yaitu qurban yang di nadzari atau ditentukan, dan hukumnya haram memakan dagingnya bagi orang yang berqurban dan wajib menyedekahkan semuanya kepada faqir miskin.
- Hewan qurban sunnah adalah qurban tanpa dinadzari wajib mensedekahkan dagingnya namun boleh bagi orang yang menyembelihnya untuk memakan sedikit dari daging tersebut asal tidak melebihi sepertiganya.

ولا يأكل المضحى شيأ من الأضحية المنذورة (قوله ولا يأكل) اى لايجوزله الأكل فان أكل شيأ غرمه (قوله المضحى ) وكذا من تلزمه

“Orang yang berqorban tidak boleh memakan sedikitpun dari qurban yang dinadzarkan. Yakni ia tidak boleh memakannya, lalu jika memakannya sedikit saja maka wajib mengganti. Begitu juga orang-orang yang wajib ditanggung nafkahnya maka haram memakan qurban tersebut.

Adapun yang berhak menerima daging qurban adalah orang faqir sebgaimana yang dijelaskan oleh al-Qur’an:

فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

“Maka makanlah sebagian daripadanya dan berikanlah (sebagian yang lain) untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. Al Hajj : 27)

Menurut ijtihad para fuqaha’ tentang pembagian daging qurban ini setidaknya ada tiga pendapat :
1. Disedekahkan seluruhnya kecuali sekedar untuk lauk-pauk.
2. Dimakan sendiri sebagian dan disedekahkan sebagian yang lainnya.
3. Sepertiga dimakan sendiri, sepertiga dihadiahkan dan sepertiga lagi disedekahkan. (Kifayatul Akhyar juz 2 hal 241)

Memindahkan daging qurban ke daerah lain atau disalurkan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan hukumnya diperbolehkan.

فرع) محل التضحية بلد المضحى وفى نقل الاضحية وجهان يخرجان من نقل الزكاة والصحيح هنا الجواز

“Tempat penyembelihan qurban adalah

Kamis, 03 September 2015

Lirik Lagu Al-Banjari Ghuroba` 

Tidak ada komentar:

غُرَبَاءُ وَلِغَيْرِ اللَّهِ لاَ نَحْنِي الجِبَاه
Ghuraba, Kami (ghuraba) tidak bersujud kepada selain Allah..

غُرَبَاء وَارْتَضَيْنَهَا شِعَارًا لِلْحَيَاة
Ghuraba, Kami telah rela memilihnya sebagai jalan hidup..

اِن تسَال عَنَّا فَإِنّا لاَ نُبَالِي بِالطُّغَاة
Jika kalian bertanya kepda kami, Sungguh kami tidak takut kepada tirani..

نَحْنُ جُنْدُ اللَّهِ دَوْمًا دَرْبُنَا دَرْبُ الاُباة
Selamanya kami tentara Allah.. Jalan Kami adalah jalan yang dilindungi..

 لَنْ نُبَالِي بِالْقُيُود بَلْ سَنَمْضِي لِلْخُلُوْد
Kami tidak peduli dengan belenggu.. Bahkan Kami akan terus melanjutkan selamanya..

فَلْنُجَاهِد وَنُنَاضِل وَنُقَاتِل مِنْ جَدِيد
Maka mari kita berjihad, bertempur dan berperang sedari awal..

غُرَبَاء هَكَذَا الاَحْرَارُ فِي دُنْيَا العَبِيْد
Ghuraba..adalah orang-orang yang merdeka di dunia yang diperbudak..

غُرَبَاء كَمْ تَذَاكَرْنَا زَمَانًا يَوْمَ كُنَّا سُعَدَاء
Seberapa kali kami ingat, hari ketika kami merasa bahagia…

بِكِتَابِ اللَّهِ نَتْلُوْهُ صَبَاحًا وَمَسَاء
Demi KItab Allah, yang kami baca di waktu pagi dan sore hari

Lagu Sluku Sluku Batok ciptaan Sunan Kali Jogo

Tidak ada komentar:
          Kamu pada masa kecil  pasti pernah mendengar lagu ini. tembang Jawa ini dulu populer sekali di kalangan anak-anak era 90-an dan sebelumnya. Bahkan lagu ini juga pernah menjadi lagu yang dinyanyikan oleh Suzan dan Ria Enes.

 jika diteliti lebih jauh, ternyata lagu itu merupakan buatan Sunan Kalijaga

yang digunakan sebagai metode dakwah . Sunan KaliJogo membuat sya'ir yang mudah ditangkap masyarakat awam saat itu.

Syair tersebut bukan sekedar syair, tetapi mempunyai makna yang tersirat dalam versi bahasa Arabnya. Syair dan makna yang terkandung dalam tembang tersebut, yakni:

1. Sluku-sluku bathok/Usluku suluka bathnaka
Ikutilah jalan perutmu. Manusia disuruh untuk mengambil jalan seperti jalan perut yang telah terisi makanan. Jalan itu adalah jalan lurus.

2. Bathoke ela-elo/Bathnaka La ilaha illallah.
Isilah batinmu (perut) dengan La ilaha illallah. Manusia disuruh untuk mengisi batin dengan La ilaha illallahu, karena dalam perut (bathnaka) segala sesuatu ada.

3. Si Rama menyang Solo/Siiruu ma'aa man sholla
Berjalanlah kalian semua mengikuti orang yang shalat. Hal itu agar kita juga selalu bisa menjaga shalat kita.

4. Oleh-olehe payung montho/Allahu faizun 'ala man taaba
Allah menyukai orang-orang yang taubat. Taubat di sini juga diartikan dengan orang yang kembali ke jalan yang benar, yakni Islam.

5. Tak jenthit lolo lobah/Ittakhidzillaha Robba
Jadikanlah Allah sebagai Tuhan kalian semua.

6. Wong mati ora obah/Man maata roaa dzunuubah
Barang siapa yang mati akan ditunjukkan dosanya.

7. Yen obah medeni bocah/Dzunuuba dainin yaghillu yadah
Dosa utang akan membelenggu kedua tangan. Utang itu baik berupa ibadah kepada Allah maupun utang sesama manusia.

8. Yen urip goleka dhuwit/Rottibil kolbi bil qouluts tsabit
Jagalah hatimu dengan ucapan yang telah disebutkan sebelumnya, yakni La ilaha illallah,

9. Sir sir pong udele bodong /sir syairon dalla showaban.
berjalanlah menuju jalan yg menunjukkan  kebenaran / lurus .

Wallohu a'lam .
 
back to top